Penundaan Dijelaskan
[AkhirZaman.org] Malam kesedihan yang panjang itu melelahkan, tetapi pagi ditangguhkan oleh belas kasihan, karena jika Tuan itu harus datang maka banyak sekali orang yang akan kedapatan tidak bersedia. 2T 194 (1868).
Kalau saja umat Advent, setelah kekecewaan besar tahun 1844, memegang teguh iman mereka dan terus maju dalam kesatuan saat dimulainya pemeliharaan Allah, menerima pekabaran malaikat yang ketiga dan dengan kuasa Roh Kudus mengumandangkannya kepada dunia ini, niscaya mereka sudah melihat keselamatan dari Allah, Tuhan tentu telah mulaksanakan dengan perkasa mendukung usaha-usaha mereka, pekerjaan ini sudah selesai, dan Kristus pasti sudah datang sebelum ini untuk menyambut umat-Nya dengan pahala mereka. . . .
Bukanlah kehendak Allah supaya kedatangan Kristus mesti demikian tertunda. . . . Selama empat puluh tahun ketidakpercayaan, persungutan, dan pemberontakan telah menahan bangsa Israel purba untuk memasuki Tanah Kanaan. Dosa-dosa yang sama telah menunda masuknya Israel modern ke dalam Kanaan Semawi. Dari kedua kasus ini tidak ada yang merupakan kesalahan janji-janji Allah. Ketidakpercayaan, keduniawian, ketidakberserahan, dan perselisihan di kalangan orang-orang yang mengaku sebagai umat Tuhan itulah yang menahan kita di dunia yang berdosa dan penuh kesusahan ini sampai begini lamanya.–Ev 695, 696 (1885).
Sekiranya Gereja Kristus sudah melaksanakan pekerjaan yang ditentukan atas penetapan Tuhan, maka sebelum ini seluruh dunia pasti telah diamarkan dan Tuhan Yesus tentu sudah datang ke bumi kita dalam kuasa dan kemuliaan yang besar.-DA 655, 634 (1898).
Janji-Janji Allah Bersyarat
Malaikat-Malaikat Allah dalam pekabaran mereka kepada manusia menyatakan waktu yang sangat singkat. Begitulah pekabaran itu selalu ditunjukkan kepada saya. Benar bahwa waktu telah berlangsung lebih lama dari apa yang kita harap kan pada perrnulaan pekabaran ini. Juruselamat kita tidahk muncul sesegera yang kita harapkan. Tetapi apakah Firman Allah itu gagal? Tidak pernah! Haruslah diingat bahwa janji-janji dan ancaman Allah sama-sama bersyarat. . . . Mungkin saja kita harus tetap tinggal di dunia ini selama bertahun-tahun lagi akibat pembangkangan, sebagaimana anak-anak Israel itu, tetapi demi Kristus janganlah umat-Nya: menambahkan dosa di atas dosa oleh mempersalahkan Allah karena akibat dari tindakan mereka yang salah.—Ev 695, 696 (1901).
Untuk Apa Kristus Menunggu
Kristus sedang menunggu dengan kerinduan besar akan penyataan Diri-Nya di dalam jemaat-Nya. Apabila tabiat Kristus sudah dipantulkan dengan sempurna oleh umat-Nya, barulah la akan datang untuk mengakui mereka sebagai milik-Nya. Kesempatan bagi setiap orang Kristen tidak hanya menantikan melainkan mempercepat kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Sekiranya kita yang menyandang nama-Nya menghasilkan buah demi kemuliaan-Nya, alangkah cepatnya dunia ini akan ditaburi dengan bibit-bibit penginjilan. Dengan cepat panen raya yang terakhir itu akan dituai, dan Kristus akan datang untuk mengumpulkan gandum yang berharga itu. COL 69 (1900).
Dengan menyiarkan lnjil ke seluruh dunia maka kita berkuasa untuk mempercepat kedatangan Tuhan kita. Kita bukan hanya menantikannya, melainkan mempercepat kedatangan hari Allah itu (ll Petrus 3:12). DA 633 (1898).
la telah menyerahkannya pada kekuasaan kita, melalui kerjasama dengan Dia, untuk mengakhiri babak penderitaan ini.-Ed 264 (1903).
Batas Panjang Sabar Allah
Dengan ketepatan yang tidak keliru Yang Kekal itu masih menyimpan catatan dari segala bangsa. Sementara kemurahan-Nya diperhalus dengan seruan-seruan kepada pertobatan, catatan itu tetap terbuka, tetapi bilamana angka-angkanya mencapai suatu jumlah yang telah ditetapkan Allah, maka pekerjaan murka-Nya dimulai.-5T 208 (1882).
Allah menyimpan catatan dari bangsa-bangsa. Angka-angkanya membengkak terhadap mereka di dalam buku surga. dan bilamana telah menjadi sebagai undang-undang bahwa pelanggaran hari yang pertama dalam pekan harus dihukum, cawan mereka pun menjadi penuh.-7BC 910 (1886).
Allah menyimpan perhitungan mengenai bangsa-bangsa. . . . Bilamana waktunya sudah tiba bahwa kejahatan telah mencapai batas kemurahan Allah yang telah ditentukan, maka panjang sabar-Nya pun akan berhenti. Apabila penjumlahan angka-angka dalam catatan buku surga menandai jumlah pelanggaran selengkapnya. murka pun akan datang.-5T 524 (1889).
Walaupun kemurahan Allah masih bersabar terhadap si pelanggar, namun ada suatu batas di mana manusia tidak boleh melampauinya dalam dosa. Apabila batas tersebut sudah dicapai, lalu kemurahan ditarik, maka mulailah pelaksanaan penghakiman itu.-PP 162, 165 (1890)
Waktunya sedang datang bilamana kesombongan dan keangkaramurkaan manusia akan mencapai titik di mana Tuhan tidak akan mengizinkan mereka melewatinya, dan mereka akan mengetahul bahwa ada batas dari panjang sabar Tuhan.—9T 13 (1909)
Ada batas di mana penghakiman Tuhan tak dapat lagi ditangguhkan.-PK 417 (c. 1914).
Pelanggaran Sudah Hampir Mencapai Batasnya
Waktunya akan diulur sedikit lebih lama sampai penduduk bumi sudah memenuhi cawan kejahatannya, kemudian murka Allah yang sudah lama terdiam akan dibangunkan. Maka bumi yang ringan ini akan meminum anggur amarah-Nya yang tidak bercampur itu.-IT 363 (1863).
Cawan kejahatan sudah hampir penuh, dan keadilan pembalasan Allah segera turun ke atas orang-orang yang bersalah.-4T 489 (1880).
Kejahatan penduduk dunia sudah hampir memenuhi batas ukuran kejahatan mereka. Bumi ini sudah hampir mencapai tempat di mana Allah akan mengizinkan si pembinasa untuk melakukan kehendaknya ke atas bumi ini.-7T 141 (1902).
Pelanggaran sudah hampir mencapai batasnya. Kekacauan memenuhi dunia, dan ketakutan besar segera akan menimpa umat manusia. Kiamat sudah sangat dekat. Kita yang mengenal kebenaran harus menyediakan diri menghadapi apa yang segera menimpa dunia sebagai suatu kejutan yang dahsyat.-8T 28 (1904).
Kita Harus Senantiasa Mengingat Hari Allah yang Besar Itu
Kita harus mendidik diri kita sendiri untuk berpikir dan tetap menyimak babak-babak penghakiman besar yang ada di hadapan kita, dan kemudian sementara kita tetap menyimak babak-babak hari besar Allah di hadapan kita itu ketika segala sesuatu akan dinyatakan, maka pemandangan itu akan mempengaruhi tabiat kita.
Salah seorang saudara berkata kepada saya, ‘Sister White, menurut Anda apakah Tuhan akan datang dalam sepuluh tahun depan?’ ‘Apa bedanya bagi Anda kalau la datang dalam dua, empat atau sepuluh tahun?’ ‘Soalnya,’ dia katakan, ‘saya akan berlaku berbeda dalam beberapa hal dibandingkan yang saya lakukan sekarang kalau saya sudah tahu bahwa Tuhan akan datang dalam sepuluh tahun lagi.’ ‘ ‘Apa yang akan engkau lakukan?’ kata saya. ‘Tentu,’ katanya, ‘saya akan menjual harta benda saya dan mulai menyelidik Firman Allah dan mencoba mengamarkan orang banyak supaya mereka bersedia bagi kedatangan-Nya, dan saya akan memohon kepada Allah supaya saya bisa bersedia bertemu dengan Dia.‘ Lalu saya mengatakan kepadanya, ‘Kalau engkau tahu bahwa Tuhan tidak akan datang sampai dua puluh tahum nanti, maka hidupmu akan berbeda?’ Katanya, ‘Saya kira begitu.’ . . . Alangkah mementingkan diri pernyataannya bahwa dia akan hidupkan kehidupan yang berbeda kalau dia mengetahui Tuhannya akan datang sepuluh tahun lagi! Padahal, Henokh berjalan bersama Allah selama 1500 tahun. lni satu pelajaran bagi kita bahwa kita harus berjalan bersama Allah setiap hari, dan kita tidak akan selamat kecuali kita menunggu dan berjaga.—Ms 10, 1886.
Singkatnya Waktu
Kiranya Tuhan tidak memberikan istirahat bakk siang maupun malam kepada mereka yang sekarang ini tidak peduli dan malas dalam tugas dan pekerjaan Allah. Kiamat sudah dekat. lnilah yang Yesus mau agar kita senantiasa menaruhnya dl depan kita – singkatnya waktu,-Surat 97, 1886.
Bilamana kita kelak berdiri bersama umat tebusan di t epi laut kaca dengan kecapi emas dan mahkota kemuliaan dan di hadapan kita terbentang kekekalan yang tak terukur, maka kita akan menyadari betapa singkatnya masa Pencobaan dalam penantian ini. -10MR 266 (1886).
-PPAZ