Guru Memerlukan Kebijaksanaan dalam Mengurus.
[AkhirZaman.org]muda akan didapati adanya perbedaan yang besar dalam tabiat dan pendidikan. Beberapa telah hidup dalam satu unsur pengekangan dan kekasaran yang semena mena, yang telah memperkembangkan di dalam diri mereka suatu roh memberontak dan melawan. Yang lain hidup sebagai anak mas dalam rumah tangga, yang dibiarkan oleh orang tua yang suka memanjakan itu untuk mengikuti kecenderungan mereka sendiri. Setiap kesalahan dimaafkan, sehingga tabiat mereka menjadi rusak. Untuk menghadapi dengan secara berhasil akan segala macam pikiran yang berbeda itu, para guru perlu menggunakan kebijaksanaan dan keahlian dalam pengaturan sebagaimana ketegasan dalam pemerintahan.
Sikap tidak menyukai bahkan mencemoohkan peraturan peraturan yang patut sering akan ditunjukkan. Beberapa orang akan menggunakan segala kecerdikan mereka dalam melepaskan diri dari hukuman hukuman, sementara yang lainnya akan menunjukkan sikap acuh tidak acuh terhadap akibat akibat pelanggaran. Semuanya ini menuntut lebih banyak kesabaran dan usaha yang lebih besar di pihak mereka yang diberi kepercayaan dalam pendidikan mereka.
Biarlah Peraturan peraturan Itu Sedikit dan Dipertimbangkan dengan Baik.
Di dalam sekolah sebagaimana halnya di rumah tangga harus ada disiplin yang bijaksana. Guru harus membuat peraturan peraturan untuk menuntun tindak tanduk murid muridnya. Peraturan peraturan ini harus sedikit dan dipertimbangkan dengan baik, dan sekali dibuat semuanya ini harus dijalankan. Setiap prinsip yang tercakup di dalamnya harus dihadapkan kepada para pelajar demikian rupa sehingga mereka akan mengerti keadilannya.
Guru Harus Memaksakan Penurutan.
Di dalam sekolah, sebagaimana halnya di rumah tangga, pertanyaan tentang hal disiplin harus dipahami. Kita harus mengharapkan bahwa di dalam ruang sekolah tidak akan pernah ada peristiwa dimana tongkat pemukul digunakan. Tetapi jikalau di sebuah sekolah ada orang orang yang dengan keras kepala menentang segala nasihat dan bujukan, segala doa dan beban jiwa demi kepentingan mereka, barulah perlu untuk menjadikan mereka mengerti bahwa mereka harus menurut?
Beberapa orang guru berpendapat bahwa bukanlah sesuatu yang terbaik untuk memaksakan penurutan. Mereka beranggapan bahwa tugas mereka
adalah sekedar untuk mendidik. Benar, mereka harus mendidik. Tetapi apakah artinya pendidikan anak anak jikalau, bilamana mereka melanggar prinsip prinsip yang telah dihadapkan kepada mereka. guru tidaklah merasa bahwa ia mempunyai hak untuk menggunakan wewenang mereka?
Ia Memerlukan Kerja Sama Orang Tua.
Guru jangan dibiarkan sendirian memikul beban pekerjaannya. Ia memerlukan simpati, kebaikan hati, kerja sama, dan kasih dari setiap anggota sidang. Orang tua harus memberikan dorongan kepada guru dengan menunjukkan bahwa mereka menghargai usaha usahanya. Jangan sekali kali mereka mengatakan atau berbuat sesuatu yang akan memperkembangkan sikap yang tidak mau tunduk di dalam diri anak anak mereka. Tetapi saya mengetahui bahwa banyak orang tua tidak bekerja sama dengan guru. Mereka tidak memperkembangkan di dalam rumah tangga pengaruh pengaruh baik yang diberikan di sekolah. Gantinya menjalankan dalam rumah tangga pengaruh yang baik yang diberikan di sekolah mereka membiarkan anak anak mereka berbuat menurut kemauan mereka, pergi ke sana ke mari tanpa pengendalian. Dan jikalau guru menggunakan wewenangnya dalam menuntut penurutan, maka anak anak menceritakan kepada orang tua dengan cara yang dibesar besarkan dan memutarbalikkan cerita tentang bagaimana mereka telah diperlakukan. Guru boleh jadi telah melakukan hanyalah sesuatu yang sebenarnya merupakan satu tugas yang menyakitkan hatinya; tetapi orang tua menunjukkan simpati terhadap anak anak mereka, sekalipun mereka berada di pihak yang salah. Dan sering orang orang tua seperti itu, yang suka memerintah dengan kemarahan, adalah orang orang yang paling tidak mau mengerti bilamana anak anak mereka dikekang dan didisiplin di sekolah. Bilamana orang tua membenarkan persungutan anak anak mereka terhadap wewenang dan disiplin sekolah, mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang menambahkan kuasa yang merusakkan akhlak yang sekarang ini sedang merajalela dengan cara yang sangat menakutkan itu. Setiap pengaruh yang mengelilingi orang muda haruslah berada pada pihak yang benar, oleh karena kemerosotan orang muda sedang bertambah tambah.
Biarlah Mereka Menopang Guru guru yang Setia.
Orang tua yang tidak pernah merasakan tanggung jawab yang harus mereka rasakan bagi jiwa anak anak mereka, dan yang tidak pernah memberikan petunjuk dan pengendalian yang sepatutnya kepada anak anak, adalah orang orang yang menunjukkan perlawanan yang paling getir bilamana anak anak mereka dikekang, ditegur atau diperbaiki di sekolah. Beberapa dari anak anak ini menyebabkan gereja dan nama Adventist dipermalukan.
Biarlah mereka (orang tua) mengajar anak anak mereka supaya menjadi jujur kepada Allah, jujur kepada prinsip, dan dengan demikian jujur kepada diri mereka sendiri dan kepada semua orang yang dengan mereka berhubungan….Orang tua yang memberikan pendidikan seperti ini bukanlah orang orang yang didapati suka mengeritik guru. Mereka merasa bahwa baik kepentingan anak anak itu dan juga sikap yang adil terhadap sekolah menuntut agar, sedapat dapatnya, mereka menopang dan menghormati seorang yang ambil bagian dalam tanggung jawab mereka.
Jangan Sekali kali Mengeritik Guru di Hadapan Anak anak.
Orang tua, bilamana guru sekolah gereja berusaha mendidik dan mendisiplin anak anakmu supaya mereka memperoleh hidup yang kekal, jangan mengeritik tindakan tindakannya di hadapan anak anak itu, sekalipun engkau merasa bahwa guru itu terlalu keras. Jikalau engkau menghendaki agar anak anakmu itu menyerahkan hati mereka kepada Juruselamat, bekerja samalah dengan usaha guru demi keselamatan mereka. Betapa jauh lebih baik bagi anak anak gantinya mendengar kritikan, untuk mendengar dari bibir ibu mereka kata kata pujian sehubungan dengan pekerjaan guru itu. Kata kata seperti itu memberikan kesan yang dalam dan mempengaruhi anak anak untuk menghormati guru.
Jikalau kritik atau anjuran sehubungan dengan pekerjaan guru dirasa perlu, hal itu harus dikemukakan kepadanya secara pribadi. Jikalau hal ini ternyata tidak berhasil, biarlah hal ini diserahkan kepada orang orang yang bertanggung jawab dalam mengurus sekolah itu. Jangan ada sesuatu yang dikatakan atau dilakukan untuk mengurangi sikap hormat anak anak terhadap seorang di atas diri siapa kesejahteraan anak anak itu sedemikian jauh bergantung.
Jikalau orang tua mau menempatkan diri mereka dalam tempat guru guru, dan menyadari betapa sukarnya mengatur dan mengadakan disiplin dalam sekolah yang terdiri dari ratusan pelajar dari setiap tingkatan dan golongan pikiran, mereka dapat, setelah merenung renungkannya, melihat hal itu dengan cara yang berbeda.
Sikap Tidak Mau Tunduk Sering Dimulai di Rumah Tangga.
Di dalam membiarkan anak anak mereka untuk berbuat menurut kemauan mereka, orang tua boleh jadi berpikir bahwa mereka itu mempunyai kasih sayang, tetapi mereka sedang melakukan sesuatu hal yang amat kejam. Anak anak sanggup untuk berpikir, dan jiwa mereka disakiti oleh kebaikan hati yang tidak dipertimbangkan, bagaimana patutnya pada pemandangan orang tua kebaikan hati seperti ini. Apabila anak anak itu bertumbuh menjadi lebih dewasa, maka sikap tidak mau tunduk itupun bertumbuh pula. Guru guru mereka boleh jadi berusaha untuk memperbaiki mereka, tetapi terlalu sering orang tua berpihak kepada anak anak mereka, dan kejahatan itupun terus bertumbuh, jikalau mungkin ditutupi oleh selubung penipuan yang lebih gelap lagi daripada sebelumnya. Anak anak lain menjadi tersesat oleh tindakan yang salah daripada anak anak ini, namun demikian orang tua mereka tidak melihat kesalahan ini. Kata kata anak anak mereka itu lebih didengar daripada kata kata guru, yang merasa sedih atas kesalahan itu.
Pekerjaan Guru Dilipatgandakan oleh Orang Tua yang Tidak Bekerja Sama.
Kelalaian orang tua untuk mendidik anak anak mereka menjadikan pekerjaan guru dua kali lipat lebih sukar. Anak anak membawa cap dari sifat sifat yang tidak bisa dikendalikan dan tidak menyenangkan yang dinyatakan oleh orang tua mereka. Diabaikan di rumah tangga, maka mereka menganggap disiplin sekolah itu sebagai sesuatu yang kejam dan menindas. Anak anak seperti itu, jikalau tidak dijaga dengan hati hati, akan menodai anak anak lainnya oleh tabiat mereka yang rusak dan tidak berdisiplin itu. . . Perkara yang baik yang anak anak bisa terima di sekolah untuk melawan pendidikan rumah tangga mereka yang buruk itu dirusak oleh simpati yang orang tua tunjukkan kepada mereka dalam kesalahan mereka.
Akankah orang tua yang percaya kepada Firman Allah meneruskan cara pengaturan mereka yang bengkok itu dan menguatkan di dalam diri anak anak mereka kecenderungan kecenderungan mereka yang jahat itu? Para bapa dan ibu yang mengaku mempunyai kebenaran untukzaman sekarang ini lebih baik sadar dan jangan lagi mengambil bagian dalam kejahatan ini, jangan lagi menjalankan cara cara setan dengan menerima kesaksian yang salah dari anak anak mereka yang belum bertobat itu. Adalah cukup bagi guru untuk bergumul dengan pengaruh anak anak itu, tanpa ditambah lagi dengan pengaruh orang tua.
Mendidik dan Membimbing Anak, Pasal 55.