Wednesday, November 20, 2024
Google search engine
HomeAktifitasRekreasi & HiburanBergonta-ganti Pakaian : Kesaksian Seorang Mantan Model

Bergonta-ganti Pakaian : Kesaksian Seorang Mantan Model

Oleh Gwen Shorter

Apa yang terjadi ketika fashion tingkat tinggi bertemu Raja surga yang Maha Tinggi

[AkhirZaman.org] Jalan-jalan kota New York , dengan keramaian, kesibukan, lampu-lampu terang, dan berjuta-juta penduduknya, adalah tempat dimana aku harus berada! “Betapa Menyenangkan!”, kukatakan pada diriku sendiri, saat aku bergegas dari satu pertemuan ke pertemuan yang lain, mengayunkan portofolioku. Aku adalah seorang model di kapita fashion dunia, dan bergonta-ganti pakaian sangatlah tinggi kompetisinya.

Model-model menetapkan standar untuk apa yang kebanyakan wanita katakan sebagai kecantikan. Dalam televisi, majalah-majalah, koran-koran, acara-acara dll, ada gaya/fashion yang sudah ditentukan. Semua orang bisa mengenakan baju, tapi model harus mengenakan suatu rangkaian baju yang menarik dan menggugah panca indera. Mereka harus menjual baju dan diri mereka. Dan disanalah aku, berada di tengah-tengah semua hal tersebut. Aku tahu kekuatan dari seorang wanita yang berselera fashion tinggi, berbusana pantas, dan aku ingin menggunakan kekuatan tersebut untuk membantuku menaiki tangga industri pertunjukkan.

Di hari-hari seperti itu aku memakai rok mini, celana dan sweater yang menunjukkan lekuk tubuh, celana pendek, dan semua yang kumau untuk membantuku menarik banyak perhatian. “Kau bisa melihat, tapi jangan menyentuh!”—itu adalah motoku.

Dan aku cinta sepatuku! Seiap kali aku membeli gaun baru aku harus membeli sepasang sepatu baru. Hatiku bisa benar-benar berdegup kencang karena kegirangan hanya dengan melihat sepasang sepatu yang apik. Aku merasa yakin bahwa mereka terbuat untukku—itulah gayaku! Kalau perlu aku rela tidak makan hanya untuk membeli baju-baju yang kuinginkan.

Kuku tangan dan kakiku selalu dirawat dengan sempurna agar bisa menyamai “kecantikanku.” Aku mempunyai banyak tabung, botol-botol,dan tube berisi banyak ramuan. Diantaranya ada masker wajah, pelembab, toner, foundation, eye-shadow, eye-liner dan kuas, lipstick dan lip-gloss, bedak badan dan bedak wajah, parfum, cat kuku, penghapus cat kuku, tatanan rambut yang mahal, bulu mata palsu, parafermalia pencukur kaki, dll.. Aku menghabiskan ratusan dollar untuk “merawat”diriku.

Berdandan belumlah sempurna tanpa perhiasanku. Di pandanganku, perhiasan kecil yang berharga dan ornamen-ornamen dari emas dan perak membuat baju ku terlihat mewah. Kotak perhiasan ku penuh dengan banyak macam anting-anting, kalung , gelang-gelang, bros dan cincin. Jujur saja, Aku memuja Perhiasan! Aku merasa telanjang tanpanya—lagipula, perhiasan membuatku terlihat cantik saat aku bergonta-ganti baju.

Sempurna ?

Aku selalu mengecek ini dan itu di depan cermin —semuanya harus sempurna. Ritual sehari-hariku, pemanjaan dan perawatan diri, menghabiskan kira-kira dua jam sebelum aku siap untuk menghadapi publik. Saat aku muncul untuk bertemu mata publik, aku akan mendapat siulan, godaan, dan pandangan para pria yang terhipnotis olehku. Aku akan terlihat seperti tidak mendengar atau bahkan melihat mereka. Motoku adalah “lihat, tapi jangan sentuh.”

Argumen pertama yang kumiliki dengan suamiku, Rick (sebelum kami menikah), adalah tentang rok-rok mini dan baju berpotongan pendek yang kupakai. Aku dengan jelas mengatakan kepadanya kalau dia tidak menyukainya, “Cari orang lain,” dan aku bersungguh-sungguh saat mengatakannya. Aku tidak punya maksud untuk berubah, dan dia tidak pernah menyinggung topik itu lagi. Tidak ada yang boleh merubahku! Dan lagipula—berubah menjadi apa? Aku hanya tahu satu jalan–jalanku berdandan dan mengenakan baju.

Sebagai model di awal 1970an dalam salah satu agensi modeling ternama di kota New York, aku mendapat 60 dollar per jam, 30 dollar untuk mencoba baju-baju dan mengepaskan ukuran baju-baju. Nyaris tidak ada hal di dunia yang lebih mengembangkan kesombongan dan gengsi daripada saat aku berada di depan kamera!

Faktor Penonjol

Make-up adalah faktor terpenting dalam, yang kusebut, “kecantikan”. Bukanlah hal yang tidak biasa bagiku untuk menghabiskan 40-50 dollar untuk make-up tiap kalinya. Kebanyakan make-up terfokus pada mata. Usaha yang besar tertuju untuk membuat mata terlihat seseduktif dan seglamor mungkin. Banyak keahlian dan ketepatan dituntut agar hasilnya terlihat “natural,” tapi semua orang tahu yang sebenarnya. Idenya adalah untuk membuat matamu terlihat besar, tulang pipi mu terlihat tinggi, hidungmu kurus, bibirmu tipis, pipimu bersinar kemerah-merahan seperti mawar (memalsukan tampilan kesehatan), alis matamu tipis,dan terlihat angkuh. Ini semua mengembangkan gengsi, kesombongan dan penipuan pada diri sendiri. Dan Alkitab mengatakan bahwa siapa saja yang cinta diri atau membuat kebohongan akan ditempatkan di luar gerbang Kota Suci (Wahyu 2:15)

Make-up bermaksud untuk menarik perhatian. Dan semua itu tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Seringkali dalam karirku sebagai model, aktris, dan penyanyi klub malam, aku tidak menghapus make-upku selama berhari-hari. Aku takut menghadapi realita untuk melihat bagaimana rupaku yang sebenarnya. Jadi melalui pengalamanku, aku tahu bahwa make-up sedikit demi sedikit membangun perasaan tidak aman atau membuat suatu perasaan ketidak-amanan itu menjadi jauh lebih parah. Padahal, make-up seharusnya membuat kita merasa sebaliknya: yaitu membuat kita merasa nyaman terhadap diri kita. Namun kenyataannya tidak seperti itu, tapi kau berpura-pura make-up berhasil memberikan perasaan nyaman itu. Aku melihat penipu yang telah diciptakan oleh make-up di dalam diriku. Aku sudah terjebak terlalu jauh dari batas –dan tidak tahu bagaimana untuk kembali. Apakah aku akan di terima tanpa make-upku ? Ini adalah pertanyaan yang besar di dalam pikiranku.

Hidup yang Jernih

Sebagai orang kristen, hidup kita harus jernih seperti kristal. Kita tidak punya apapun untuk di sembunyikan atau yang membuat kita merasa malu. Penampilan kita—rambut, wajah, gaya berpakaian dan bersepatu—harus mengumandangkan kepolosan dan kecantikan yang sederhana dan alami. Setelah menjadi seorang Kristen dan melucuti perhiasan dari diriku (cincin dari hampir semua jari-jari, pin-pin, anting-anting, gelang-gelang, kalung-kalung) dan alis yang melengkung, cat kuku, make-up, aku benar-benar harus membiasakan diri pada diriku yang “baru” dari awal lagi.

Ini adalah peperangan dengan diri sendiri sampai akhir. Hanya melalui Kristus aku bisa menang dari obsesiku untuk hal-hal duniawi. Ellen G. White memang benar : Kehidupan sembilan dari sepuluh dari orang yang membaktikan diri kepada fashion adalah kehidupan yang penuh dusta. Penipuan, tipu daya adalah kegiatan sehari-hari mereka; karena mereka ingin kelihatan dalam keadaan yang tidak sebenarnya. (Amanat kepada Orang Muda, halaman 359). Hal yang paling penting adalah selalu mengingat bahwa mengenakan make-up, perhiasan, atau apapun untuk menarik perhatian pada diri kita adalah agar supaya “diri” kita tampil seperti apa yang sebenarnya bukan dirinya! Ini seperti adanya “musuh di dalam kemah.”

Menjadi orang Kristen

Jadi kamu ingin menjadi orang kristen? Ada hal-hal tertentu yang akan sejalan dan hal-hal tertentu bertentangan dengan kita. Kau tidak akan pernah bisa mengalahkan kesombongan dan gengsi kalau kau tidak mengusir semua “musuh di dalam kemah” dalam dirimu. Make-up seumpama biji yang buruk di tanah yang baik: itu akan berbuah, dan kau tidak akan munyukai panennya. Dengan tekad kuat  melalui kemurahan Tuhan, ambilah keputusan untuk memutuskan hubungan dengan musuh-musuh ini, dan kau akan benar-benar mulai menerima dirimu apa adanya sebagaimana Tuhan sudah membuatmu! Di dalam peperangan Kristen ini kita membutuhkan semua bantuan yang bisa kita dapatkan, tanpa membuka pintu lebar-lebar dan mengundang musuh kita masuk!

Ini adalah dua belas alasan mengapa memakai make-up dan perhiasan tidak sejalan dengan hidup orang Kristen :

– Pemborosan uang

– Pengembangan kesombongan dan gengsi di dalam hati

– Penghancuran kesederhanaan dan kerendahan hati dari sikap dan penampilan

– Itu menutupi kecantikan alami—sebagaimana desain awal Tuhan bagi kita

– Pengembangan dari perasaan ketidak nyamanan (kau berpikir bahwa kau tidak terlihat paling baik tanpanya)

– Membuang waktu (memakai make-up), waktu (tiap menit) adalah anugrah dari Tuhan

– Memaksamu untuk berhubungan dengan kegiatan hura-hura dan yang tidak sesuai dengan Kristus

– Tidak sehat untuk menutupi pori-pori dan mengambil resiko untuk merusak mata dengan zat-zat berbahaya dan cat rambut

– Make-up an perhiasan bermaksud untuk menarik perhatian, karena itu kau mungkin bisa menarik—kau tahu apa itu

– Ini adalah kebohongan, dan setan adalah bapa dari kebohongan

– Itu menghancurkan cinta abadi yang nyata

– Bapa mu yang di surga tidak menyukainya.

Yesus membuat perbedaan

Bertemu Yesus itu bagaikan keajaiban. Semua sangat ingin kumiliki—cinta, penerimaan, rasa aman, ketenangan pikiran—kutemukan di dalam-Nya. Aku tidak harus berubah untuk Yesus tapi cinta-Nya mengubahku! Aku tidak pernah tahu bahwa aku bisa mempunyai suatu pengalaman pribadi dengan Penyelamatku. Aku tidak pernah tahu bahwa Dia sangat mencintaiku—seakan akulah satu-satunya di seluruh dunia. Aku tidak pernah tahu Yesus akan segera kembali ke bumi ini lagi.

Saat aku belajar mengenai semua hal ini, tidak ada yang harus berkata kepadaku, “hapus make-upmu, lepaskan perhiasanmu dan baju-bajumu yang tidak pantas.” Saat aku melihat ke kaca setelah aku menyerahkan hidupku pada Yesus, aku tidak memandang diriku dengan cara pandang yang sama. Apa yang dulu aku pikir sebagai sesuatu yang cantik menjadi buruk, palsu, pura-pura dan sombong! Aku seperti salah satu putri Zion yang sombong yang digambarkan oleh nabi Yesaya di dalam Yesaya 3 :16-26

Melepaskan

Tidak ada seorang pun yang harus berkata kepadaku bahwa perhiasan itu tidak pantas untuk pengikut Yesus yang rendah hati. Saat aku membaca ayat Alkitab tentang perhiasan, aku mulai melepaskan berhala-berhala kecilku yang berharga dari kepala sampai kaki. Betapa melegakan! Tidak ada yang berdiri di antara Penyelamatku dan aku! “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas.dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal; tapi hendaklah is berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.”(1 timotius 2 :9,10).

 “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah,yaitu dengan mengepang-ngepang rambut,memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah; tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram,yang sangat berharga di mata Allah.”(1 petrus 3:3,4).

Tidak ada yang harus berkata kepadaku untuk melepaskan rok mini, celana, dan pakaian-pakaianku yang berpotongan pendek. Suatu hari aku mengumpulkan semuanya dan membawanya ke toko loak lokal. Mengapa ? Karena aku tahu Yesus tidak menyukainya dan aku ingin melakukan semuanya untuk menyenangkan Penyelamatku yang sudah menyelamatkanku dari kematian dan kehancuran. Aku harus meminta Tuhan untuk mengampuniku, karena aku tahu aku sudah membuat banyak laki-laki berdosa dalam hatinya karena caraku berpakaian.

Dan tidak ada lagi ketelanjangan untukku, dalam nama air, matahari dan kesenangan! “Pakaian dalam berwarna” yang biasa kupakai ke pantai, tiba-tiba menjadi “penampilan yang aneh” (lihat Amsal 7:10)

Sekarang aku tahu Allah membuat laki-laki dengan kecenderungan seksual alamiah yang berbeda dengan perempuan, kecenderungan seksual alamiah laki-laki yang sangat sensitif bahkan bisa menjadi berapi-api dengan melihat dengan wanita yang setengah berpakaian atau dengan wanita yang berpakaian dengan sensual. Rok yang ketat atau pendek, baju yang berpotongan pendek, stocking kaki, sweater yang menunjukkan lekuk tubuh, celana atau jeans, semua mengganggu pikiran kebanyakan lelaki dengan pikiran-pikiran tidak suci. Penampilan yang merangsang, dengan gairah, bisa merusak seorang laki-laki dan seorang wanita! Pakaian asing tadi bisa berarti hilangnya kehidupan abadi dari tidak hanya seorang lelaki tapi satu kelompok penuh lelaki.

Sebelumnya aku berpakaian untuk menarik perhatian pada diriku. Sekarang, aku mau untuk bersembunyi dibalik Yesus. Sebelumnya, aku menghabiskan ratusan dollar dan berjam- jam waktu yang berharga mencoba untuk membuat diriku cantik dengan standar dunia. Sekarang, aku menghabiskan berjam-jam untuk belajar firman Tuhan dan berdoa. Aku menyadari sekarang bahwa kecantikan yang sebenarnya berasal dari karakter yang sama seperti Kristus. Sebelumnya, aku suka bergonta-ganti baju—menunjukkan pakaian-pakaian indah, menyelipkan baju-baju kedalam lemariku yang sudah sangat penuh, dan mencoba untuk mengikuti tren fashion yang selalu berganti-ganti. Sekarang, aku mengukur lemariku dengan firman Tuhan. Sebelumnya, aku merasa tidak nyaman dengan diriku.Aku tidak pernah mmbiarkan orang-orang melihatku tanpa “make-upku.” Sekarang, aku polos, dan bahagia menjadi anak Raja. Aku merasa aman karena aku tahu Yesus mencintaiku apa adanya, dan ini memberiku keberanian untuk membagikan pesanNya tentang kebenaran pada semua yang ingin mendengarkan.

Dengan bebanku terangkat dan berhalaku kulepas, betapa damai, damai yang manis kunikmati ! Perubahan di dalam ku terjadi lebih dari 25 tahun yang lalu. Aku masih suka berdandan, tapi hanya dengan pakaian kemurahan Kristus yang indah, dan melepaskan  semua yang tidak menyenangkanNya.

[Di adaptasi dari Ketelanjanganmu : Tuhan, Apa yang harus kukenakan ? (Earlton, N.Y.: Homeward Terbit, 1997).]

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?