[AkhirZaman.org] Sebelum makan siang saya iseng membuka satu berita di salah satu situs berita yang muncul di Facebook. Sesungguhnya berita ini sudah ada sejak Februari lalu, dan setelah membacanya sungguh mengejutkan buat saya. Namun untuk memastikan kebenaran dari berita ini segera saya mengeceknya di salah satu situs berita luar negeri thesundaytimes.co.uk.
Di dua situs itu disebutkan mengenai penemuan yang menimbulkan banyak pro dan kontra. Dalam sebuah penelitian yang didanai oleh Welcome Trust dan dilakukan oleh para peneliti dari Cambridge University dan Israel’s Weizmann Institute of Science mengungkapkan bahwa setidaknya 2 tahun ke depan, manusia bisa memiliki bayi hanya dari sel kulitnya, bukan sel telur atau sel sperma. Yang memungkinkan 2 wanita bisa memiliki anak tanpa bantuan pria, dan 2 pria bisa memiliki anak tanpa bantuan wanita.
Para peneliti tersebut sedang melakukan pengembangan pada penggunaan sel kulit manusia untuk menggantikan peran sel telur dan sel sperma. Azim Surani, seorang Profesor fisiologi dan reproduksi di Cambridge University, yang mengepalai proyek ini mengatakan: “Kami telah berhasil dalam langkah pertama dan paling penting dari proses ini, yang adalah untuk menunjukkan kita dapat membuat sel induk manusia sangat awal dalam sebuah piring.”
Lebih lanjut, sang peneliti yang juga terlibat dalam penelitian yang mengakibatkan kelahiran Louise Brown, bayi tabung pertama di dunia pada tahun 1978 ini mengatakan, “Kami juga telah menemukan bahwa salah satu hal yang terjadi dalam sel-sel basil adalah bahwa perubahan epigenetik, kesalahan sel yang terjadi dengan usia, yang dihapuskan.”
“Itu berarti sel dibuat ulang dan dipasang lagi, maka sementara sisa sel-sel dalam tubuh telah berusia dan memiliki kesalahan genetik, orang-orang ini tidak. Kita tidak bisa mengatakan tidak ada perubahan yang diteruskan, tapi sebagian besar tidak terjadi. “
Karena penemuan ini sangat memungkinkan menimbulkan kontroversi karena dianggap bisa merekayasa manusia, salah satu peneliti yang bernama Jacob Hanna mengatakan: “Saya tidak mendukung menciptakan manusia rekayasa dan social dan percobaan yang beradab … perlu dipikirkan, tapi saya sangat yakin hasil penelitian tersebut berguna dan relevan untuk pasangan yang mengalami masalah kesuburan.”
Allan Pacey, seorang ahli yang menangani infertilitas (ketidakmampuan menghasilkan keturunan) dan profesor di Universitas Sheffield mengatakan bahwa dia senang dengan teknologi tersebut. Di sisi lain David King, direktur Human Genetics Alert mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan penciptaan bayi-bayi rekayasa yang sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.
Pro dan kontra di kalangan ilmuwan sama besarnya dengan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian orang menganggap hal ini hanya akan membuat manusia merekayasa kehidupan seseorang yang jauh dari kodratnya. Sebab secara alami, manusia seharusnya tercipta dari seorang pria dan seorang wanita
Namun itulah yang Alkitab katakan di dalam Kejadian 1:28, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ‘Beranakcuculah dan bertambah banyak.’” Dan atas dasar perintah inilah “kemudian manusia (Adam) itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu” (Kejadian 4:1).
Setan begitu pintar mengalihkan manusia dari Penciptanya. Segala sesuatu yang alami atas dasar ketentuan Tuhan dimaksudkan supaya kita selalu teringat kepada-Nya sebagai sumber kehidupan. Dari alam yang mana kita bisa merasakan karakter Tuhan, setan telah berhasil merusaknya supaya manusia tidak dapat melihat bukti kasih Tuhan di sana.
Dalam hubungan suami isteri mungkin kita tidak habis pikir bagaimana itu dapat menghasilkan keturunan dalam keluarga. Namun dengan iman kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa itu adalah karena pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Dan setan sangat membenci bilamana manusia diingatkan kepada Allah, sehingga dia melakukan segala cara untuk mengalihkan perhatian kita dari Pencipta alam semesta.
Pada saat manusia berpaling dari Tuhan maka semakin kecil kesempatan yang dimilikinya untuk mengenal Dia. Seberapa pentingkah kita mengenal Allah? Apakah begitu penting? Atau kurang penting? Apa malah tidak penting sama sekali?
Rasul Yohanes dengan tegas menyatakan kepada kita betapa vitalnya pengenalan kita akan Allah, karena “inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). Ada banyak orang di dunia yang tanpa mereka sadari sesungguhnya sedang menuju kebinasaan kekal karena setan berhasil membuat mereka untuk tidak mengenal Tuhan.
Dalam suratnya yang pertama Yohanes juga menekankan dari sudut pandang yang lain betapa pentingnya kita mengenal Tuhan. Di dalam 1 Yohanes 2:3 murid Tuhan yang terkasih ini mengatakan “inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.”
Perintah Tuhan tidaklah menyelamatkan karena Paulus mengatakan “sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” (Efesus 2:8). Tetapi Raja Salomo mengatakan “bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.” (Amsal 29:18).
Sebagaimana hukum negara mengatur ketertiban sehingga menjamin setiap penduduknya merasakan kebahagian yang dirasakan semua pihak, begitu pula hukum atau perintah Allah dimaksudkan supaya menghadirkan kebahagiaan kepada manusia di muka bumi.
Semua dapat terjadi bilamana setiap ciptaan-Nya mengenal “Allah sumber damai sejahtera” (Filipi 4:9). Atas dasar prinsip inilah maka setan melakukan sebisa yang dapat dilakukannya untuk menjauhkan kita dari Allah dengan maksud supaya kita tidak mengenal-Nya.
Dan jika melihat berita di atas di mana manusia berkemungkinan memiliki anak dengan cara pria tidak membutuhkan wanita ataupun wanita tidak membutuhkan pria, maka ada satu golongan yang tentu saja merasa sangat.
Mari kita simak apa yang diucapkan Jacob Hanna dalam prediksinya ke depan bilamana teknologi ini berhasil, “Itu telah menyebabkan minat dari kelompok-kelompok gay karena kemungkinan untuk membuat sel telur dan sel sperma dari orang tua yang memiliki orientasi seksual yang sama.”
Inilah cerdiknya Iblis. Dia bisa mengilhami sesorang untuk melakukan penyimpangan demi menunjang penyimpangan yang lain, atau melakukan penyimpangan oleh karena telah terjadinya penyimpangan yang lain. Semua dilakukan agar kita berpaling dari Tuhan Sang Pencipta kita.
Hubungan pria dan wanita dalam pernikahan dimaksudkan untuk mengajarkan kepada kita sebagaimana “suami adalah kepala isteri” maka dalam maksud yang sama untuk menyatakan kepada bahwa “Kristus adalah kepala jemaat” (Efesus 5:23).
Bilamana pernikahan atau hubungan sejenis ditunjang dengan kesalahan yang lain maka tujuan utama setan supaya kita melupakan bahwa Kristuslah kepala tubuh (jemaat). Saudara, seberapa pentingkah peran kepala di dalam susunan organ tubuh? Apa yang Anda ucapkan, yang Anda lakukan, dan ke mana kaki ini melangkah adalah atas perintah kepala.
Bilamana Kristus tidak lagi kita anggap sebagai kepala kehidupan kita, maka langkah hidup ini akan menuju kepada “jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut” (Amsal 16:25). Jika umat-Nya sungguh-sungguh melihat pada kenyataan bahwa Yesus adalah kepala kita, maka kita sebagai “jemaat tunduk kepada Kristus” (Efesus 5:23).
Wahyu 14:9, 10 menyatakan di masa depan akan tiba masanya saat ujian akhir kesetiaan bagi setia insan manusia, sesaat sebelum kedatangan Yesus sebagai Raja. “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.”
Tentunya bukan binatang dalam arti yang sesungguhnya yang dimaksudkan dalam ayat tersebut. Tetapi akibat menyembah binatang dan menerima tandanya itu berakibat dituangkannya cawan murka Allah kepada pelakunya, maka sudah barang tentu itu adalah kuasa yang dikendalikan Iblis untuk mengalihkan manusia dari penyembahan kepada Allah yang benar.
Ini bukanlah kekuasaan biasa yang penipuannya dapat dengan mudah dikenali, namun akan disertai dengan “tanda-tanda” (Wahyu 13:14). Dan bilamana itu tidak berhasil maka peraturan akan dikeluarkan suatu peraturan yang membuat “tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual (transaksi ekonomi) selain dari pada mereka yang memakai tanda itu” (ayat 17). Hingga pada akhirnya ancaman hukuman mati karena “semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh” (ayat 15).
Namun setan adalah penipu ulung dan peracik strategi yang berpengalaman. Dia akan memastikan semua rencananya itu berhasil untuk membuat semuanya berjalan sebagaimana yang dia harapkan. Dan sebelum strategi pamungkas dijalankannya, maka dia akan melakukan tipuan “pemanasan” untuk memastikan umat manusia sunggguh-sungguh berpaling dari Allah yang hidup.
Semuanya itu kian menyatakan dengan jelas kepada kita bahwa waktu kedatangan Tuhan semakin mendekat. Nasihat firman Tuhan mengatakan, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.” (Lukas 12:35-38).