[AkhirZaman.org] Bank Sentral Iran melarang penggunaan mata uang kripto, termasuk Bitcoin dalam setiap transaksi di bank-bank negara Iran.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (23/4/2018), keputusan itu diambil untuk mencegah tindak pencucian uang dan menghentikan krisis mata uang di negara tersebut.
“Bank, lembaga kredit, dan tempat pertukaran mata uang harus menghindari penjualan atau pembelian mata uang virtual atau pun mempromosikannya,” demikian keterangan kantor Bank Sentral Iran terkait larangan cryptocurrency.
Iran secara resmi menggabungkan nilai tukar di negaranya dan nilai tukar pasar terbuka pada bulan ini. Iran juga akan membuat larangan penukaran uang di luar bank.
Langkah diambil untuk mengendalikan pasar uang setelah setelah mata uang Iran, Rial, jatuh ke titik terendah.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan adanya kemungkinan dijatuhkan sanksi yang dapat melumpuhkan perekonomian negara.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memutuskan soal penjatuhan sanksi ekonomi terhadap Teheran pada 12 Mei 2018 mendatang. Keputusannya akan berdampak bagi fakta 2015 antara Iran dan enam negara besar.
https://www.msn.com/id-id/berita/dunia/bank-sentral-iran-larang-penggunaan-mata-uang-digital/ar-AAwdDB0
Langkah kebijakan yang diambil Pemerintah Iran, di nilai baik dalam menyelamatkan kehidupan rakyatnya dari pengaruh global yang semakin nyata dengan embargo.
Sebab saat ini dunia akan semakin menuju pada era penggunaan mata uang secara digital yang dimana beberapa negara sudah memberlakukannya.
Dan dengan cara apapun dunia akan diarak oleh negara-negara maju untuk memaksa negara berkembang mengikuti System modern mereka.
*
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.”
“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.”
1Timotius 6:10,11 ; Filipi 4:12.
