[AkhirZaman.org] Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan badai lain mendekati negara itu setelah badai Goni menerjang hingga menewaskan 20 orang.
Badai Goni disebut sebagai badai terkuat di dunia pada tahun ini. Goni menerjang selatan Manila pada Minggu (1/11) dengan hembusan angin 310 km per jam.
Goni menjadi badai ke-18 yang menerjang Filipina tahun ini dan salah satu badai terkuat sejak Haiyan menewaskan lebih dari 6.300 orang pada 2013.
Badan bencana mengatakan 20 orang tewas di provinsi Albay dan Catanduane, bertambah dari 16 orang yang dilaporkan sebelumnya. Para pejabat mengatakan evakuasi paksa lebih dari 345.000 orang telah mencegah lebih banyak kematian. (Baca Juga: Badai Terbesar di Dunia Tahun Ini Segera Terjang Filipina)
Badai lain, Atsani, dengan hembusan angin hingga 80 km per jam, menguat di Samudra Pasifik dan diperkirakan akan mendarat di Filipina akhir pekan ini.
“Ini tidak sekuat (Goni) tetapi akan menyebabkan kerusakan di jalurnya, di jalan dan jembatan,” ungkap Duterte dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi.
Badan cuaca memperkirakan dua hingga tiga badai lagi akan memasuki Filipina pada November dan satu hingga dua badai lainnya pada Desember. Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, mengalami sekitar 20 badai tropis setiap tahun.
Penduduk di provinsi selatan Manila telah mulai membersihkan rumah dari lumpur dan puing-puing, sementara orang-orang di komunitas yang masih banjir tinggal di tenda-tenda di pusat evakuasi.
“Goni merusak sebagian lebih dari 55.000 rumah dan meratakan 20.000 rumah lainnya,” papar Kepala Manajemen Bencana Ricardo Jalad dalam rapat tersebut.
“Lebih dari 13.000 rumah, sebagian diterjang gelombang laut setinggi lima meter sehingga rusak di provinsi pulau Catanduanes saat Goni mendarat pada Minggu,” ungkap Gubernur Joseph Cua.
“Meskipun tidak ada lagi topan, kami tidak memiliki transportasi udara dan laut,” papar Cua.
Senator sekaligus Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon mengatakan, “Badai ini telah menghantam kehidupan dan mata pencaharian orang, seiring korban fisik, emosional dan ekonomi akibat COVID-19.”
Duterte melakukan inspeksi udara terhadap kerusakan akibat bencana pada Senin. Dia terbang dari kampung halamannya Davao, dan mendarat di kota Guinobatan dekat gunung berapi Mayon, gunung berapi paling aktif di Filipina.
Setelah badai Goni, lebih dari 50.000 rumah mengalami mati listrik di pulau utama Luzon, yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi Filipina.
Mereka yang menghormati hukum Allah telah dituduh mendatangkan pehukuman atas dunia ini, dan mereka akan dianggap sebagai penyebab goncangan-goncangan alam yang menakutkan dan perselisihan serta pertumpahan darah di antara umat manusia yang memenuhi dunia ini de-ngan kesengsaraan. Kuasa yang menyertai amaran terakhir telah menim-bulkan amarah orang-orang jahat. Kemarahan mereka disulut terhadap mereka yang menerima pekabaran itu, dan Setan akan membangkitkan roh kebencian dan penganiayaan yang lebih besar lagi. (Kemenangan Akhir, hal.648, pf.1)
Sebagaimana Setan mempengaruhi Esau untuk bangkit melawan Yakub, demikianlah ia akan menggerakkan orang-orang jahat untuk membinasakan umat Allah pada waktu kesesakan itu. Dan sebagaimana ia menuduh Yakub, ia akan melancarkan tuduhan-tuduhannya kepada umat Allah. Ia menganggap dunia ini sebagai pengikut-pengikutnya, tetapi sekelompok kecil yang memelihara perintah-perintah Allah menolak supremasinya. Seandainya ia dapat menghapuskan mereka dari dunia ini, maka kemenangannya akan sempurna. Ia melihat bahwa malaikat-malaikat suci sedang mengawal mereka, dan berkesimpulan bahwa dosa-dosa mereka telah diampuni. Tetapi ia tidak tahu bahwa kasus mereka telah diputuskan di dalam bait suci di atas. Ia mempunyai pengetahuan yang akurat mengenai dosa-dosa yang ia upayakan untuk dilakukan, dan dihadapkannya semua ini ke hadirat Allah dalam terang sangat berlebihan, menggambarkan bahwa orang-orang ini patut diasingkan dari kemurahan hati Allah. Setan me-ngatakan bahwa Tuhan tidak adil mengampuni dosa-dosa mereka, namun membinasakan dia dan malaikat-malaikatnya. Ia mengatakan bahwa mereka itu adalah mangsanya, dan menuntut agar mereka diberikan kepadanya untuk dibinasakan. (Kemenangan Akhir, hal.651, pf.3)
“Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1)