[AkhirZaman.org] “Aku tidak mati. Aku tidak pergi ke surga. ” Dua pernyataan yang diucapkan oleh Alex Malarkey, penulis salah satu buku terlaris: “Anak Yang Datang Kembali dari Surga,” telah menggerakkan hati banyak orang yang masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang apa yang terjadi setelah kita mati.
Alex Malarkey berada dalam kecelakaan mobil pada tahun 2004 yang kemudian membuatnya mengalami kelumpuhan dan koma selama enam tahun. Tidak ada yang percaya bahwa anak ini bisa bertahan hidup; bahkan seorang teman berkomentar bahwa ia “telah pergi bersama Yesus.” Tapi dua bulan kemudian, Alex sadar dengan sebuah kisah yang indah dan mengejutkan tentang bagaimana malaikat telah membawanya melalui pintu surga.
Alex dan ayahnya, Kevin, turut menulis pengalamannya lewat sebuah buku. Ini dipromosikan sebagai “pertemuan supranatural yang akan memberikan wawasan baru tentang surga, malaikat, dan mendengar suara Tuhan.” Ada beberapa buku bertema sama yang telah beredar di pasaran dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling populer, “Surga Adalah Nyata”, oleh Todd Burpo, juga dimaksudkan untuk mendokumentasikan pengalaman menjelang kematian anak empat tahun lamanya. Buku itu diunggah menjadi sebuah film populer.
Tapi lima tahun setelah bukunya memukul daftar buku terlaris, Alex menulis dalam sebuah surat terbuka:
“Saya bilang pergi ke surga karena saya pikir itu akan mendapatkan perhatian. Ketika membuat pengakuan itu, saya tidak pernah membaca Alkitab. Orang-orang telah mendapatkan keuntungan dari dusta, dan terus. Mereka harus membaca Alkitab, segera. Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran. Apa pun yang ditulis oleh manusia tidak bisa sempurna. “
Atas semua keraguan pada buku-buku tentang “perjalanan ke sorga”yang mengisi perbendaharaan penerbitan Kristen, dan orang-orang “kafir” sering menggunakan jenis-jenis kebohongan spiritualistik untuk menulis seluruh Alkitab sebagai fiksi. Namun yang menarik adalah melihat banyaknya pemimpin Kristen yang sekarang berbicara tentang seuatu yang “tidak Alkitabiah” dan “meragukan.”
Tapi apa pun pendapat manusia, kita semua memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang surga dan kematian jika kita melihat apa yang Alex ucapkan, sebuah saran yang dulu sering diucapkan di zaman Reformasi Protestan: “Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran.”
Tidak ada keraguan bahwa Alkitab berbicara tentang sorga sebagai tempat yang nyata ketika Yesus menguatkan murid-murid-Nya: “Janganlah gelisah hatimu. … Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. … Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” (Yohanes 14: 1-3). Bayangkan ketika kita akan masuk surga: ketika Yesus datang kembali untuk menjemput kita pada kedatangan-Nya kedua kali.
Namun beberapa orang bersikeras bahwa ketika Anda mati, jika Anda baik akan langsung pergi ke surga atau neraka jika Anda jahat (atau untuk waktu yang sementara akan “tertahan” di suatu tempat antara sorga dan neraka, atau yang sering disebut “purgatory”).
Tetapi Alkitab mengatakan, “Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari” (Pengkhotbah 9: 5, 6).
Sebelum Anda mendengarkan orang yang membuat pernyataan tentang akhirat atau kematian, ikuti nasihat besar Alex: Bacalah Alkitab dan ujilah segala sesuatu hanya berdasar Firman Allah.
Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran yang dapat dipercaya tentang kematian dan sorga. Yesus mengamarkan sesuatu yang begitu penting pada akhir zaman menjelang kedatangan-Nya kedua kali, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Matius 24:4). “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (ayat 24).
Bisakah Anda membayangkan jika seandainya ada orang-orang yang akan bangkit dari kubur yang berpura-pura sebagai kristus Sendiri, dan yang menuntut kepada dirinya penyembahan dan perbaktian yang seharusnya kepada Penebus dunia ini. Mereka akan mengadakan mujizat penyembuhan ajaib, dan akan mengaku mempunyai wahyu-wahyu dari Surga yang bertentangan dengan kesaksian Alkitab. Dengan mata kita yang fana berapa banyak dari Anda yang berani berpikir percaya diri tidak akan tertipu? Hanya firman Tuhan yang dapat memberikan benteng pertahanan pada masa sekarang dan akan datang dari penipuan.
Umat-umat Tuhan telah lama menunggu kedatangan Juru Selamat sebagai penyempurnaan dan kegenapan harapan-harapannya. Namun sesaat Dia datang, si penipu besar itu akan menampakkan diri dan menyaru menjadi kristus yang telah datang. Di berbagai bagian dunia, Setan akan menampakkan dirinya di antara manusia sebagai makhluk yang agung dengan terang yang menyilaukan menyerupai gambaran Anak Allah yang diberikan oleh Yohanes di dalam buku Wahyu (Wah. 1:13-15).
Kemuliaan yang menyertai penyamarannya tidak tertandingi oleh sesuatu apapun yang pernah dilihat oleh mata yang fana ini. Pekik sorak menggelegar di udara, “Kristus telah datang! Kristus telah datang!” Orang-orang sujud menyembah dihadapannya, sementara ia mengangkat tangannya dan memberkati mereka, sebagaimana Kristus memberkati murid-murid-Nya pada waktu Ia masih berada di dunia ini. Suaranya lembut dan merendah, namun merdu kedengarannya. Dalam nada lembut penuh kasihan ia menyampaikan beberapa kebenaran surgawi yang penuh kemurahan sebagaimana yang diucapkan oleh Juru Selamat.
Ia menyembuhkan penyakit-penyakit orang dan kemudian dalam tabiat Kristus yang dipakainya, ia mengatakan suatu kata penipuan yang akan paling berhasil untuk menipu banyak orang, “Bahwa aku telah mengubah Sabat kepada hari Minggu”, dan memerintahkan semua untuk menyucikan hari sabat palsu yang telah diberkatinya itu. Ia menyatakan bahwa mereka yang bersikeras menyucikan hari ketujuh menghujat namanya oleh menolak mendengarkan malaikat-malaikatnya (malaikat jahat) yang dikirimkan kepada mereka dengan terang dan kebenaran. Seperti orang-orang Samaria yang telah ditipu oleh Simon Magus, orang banyak itu — dari yang paling kecil sampai yang paling besar — menaruh perhatian kepada sihir, lalu berkata, “Orang ini adalah kuasa dari Allah.” (Kis. 8:10).
Jika semuanya itu terjadi bisakah Anda mengenali penipuannya yang sempurna itu? Saudara, kedatangan Kristus adalah satu hal yang Allah tidak ijinkan untuk dipalsukan setan. Namun penyamarannya yang mendekati sempurna disertai tanda-tanda ajaib akan menipu banyak mata manusia. Dan pengajaran spiritisme lewat pemahaman palsu yang dia sebarkan lewat agen-agennya tentang keadaan orang mati dari zaman dahulu hingga sekarang adalah sarana yang akan memberikan pengaruh yang begitu besar pada tingkat keberhasilan penipuannya.
Akan tetapi umat Allah tidak akan tersesat, JIKA mereka setia menjadikan Alkitab sebagai buku pedoman yang utama dan satu-satunya. Jika Anda rindu untuk bertahan tanpa menjadi korban penyesatan setan melalui agen-agennya, maka membuka Alkitab dan mempelajari secara pribadi untuk diri Anda sendiri adalah penting.
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” dan “bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:105). Tuntutlah janji Tuhan ini !