“Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya”
(Amsal 20:1).
[AkhirZaman.org] Pada dekade pertama abad ke-21, alkohol telah didapati mengakibatkan kematian 1,8 juta orang per tahun, yang artinya 3,2 persen dari seluruh angka kematian di seluruh dunia. Jumlah alkohol yang dikonsumsi meningkat dengan pasti setiap tahun. Sekarang semakin banyak remaja dan orang muda dewasa yang meminum alkohol secara berlebihan (mengonsumsi 4-5 takaran tanpa henti pada pria dan 3-4 takaran pada wanita). Fakta ini sangat mengkhawatirkan dan tidak ada tanda-tanda akan berkurang. Alkohol menimbulkan efeknya melalui keracunan, kemabukan, kecanduan, dan efek-efek kimiawi lainnya pada tubuh.
Sungguh menarik untuk disimak, sebelum adanya penjelasan ilmiah tentang dampak negatif alkohol pada janin (sindrom alkohol fetalis), ibunya Simson telah diamarkan untuk tidak meminum alkohol selama masa mengandung (Hakim-hakim 13:2-8). Raja Salomo juga memberi amaran tentang efek alkohol khsusnya minuman anggur dan bir. Dari pengamatannya, dan mungkin dari pengalamannya sendiri, dia menggambarkan bagaimana alkohol mengubah perilaku yang biasanya menimbulkan penyesalan (Amsal 20:1; 23:31-35). Secara gamblang, Yesaya menggambarkan bagaimana para imam bertindak tidak patut ketika sedang mabuk (Yesaya 5:11). Ini menguatkan amaran-amaran yang diberikan oleh penulis lainnya. Rasul Paulus juga memberi amaran tentang alkohol (Efesus 5:18).
Gambaran dan amaran yang diberikan oleh Alkitab tentang alkohol umumnya menggambarkan hubungannya dengan perilaku kurang pantas dan tidak patut. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Petrus 5:8). Dapat kita pastikan bahwa menenggak minuman alkohol adalah salah satu jerat Iblis yang paling ampuh. Kehidupan jutaan orang selama berabad-abad telah dirusak badan dan pikirannya karena mengonsumsi zat berbahaya hari ini. Adalah jauh lebih baik bagi kita dan mereka yang kita kasihi untuk menghindari jerat berbahaya ini sama sekali tanpa kompromi sedikit pun.
Hampir semua kita mengenal orang yang kehidupannya telah dirusak oleh alkohol yang mereka konsumsi maupun orang lain. Oleh karena itu, mengapa coba-coba? Langkah apakah yang Saudara dan orang-orang yang Saudara kasihi dapat ambil agar sama sekali tidak mencoba-coba masuk ke dalam jalan yang berbahaya ini, jalan yang menuju kesusahan dan kesedihan?