Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah 0leh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan injil 1 Kor 1:21.
[AkhirZaman.org] Adanya oknum Allah, kesatuan Kristus dengan BapaNya, terletak di atas dasar segala ilmu pengetahuan yang sejati. Dari alam kita hanya mendapat suatu gagasan yang tidak sempurna mengenai kebesaran dan kemuliaan Allah. Kita melihat kuasaNya dan hikmatNya bekerja, tetapi DiriNya sendiri tidak dapat kita mengerti. Lautan, air terjun yang curam, gunung-gunung berbatu yang tinggi hanyalah menunjukkan hasil pekerjaan tanganNya secara tidak sempurna. Setan telah menyiapkan kekacauan dan kerusakan ke dalam ciptaan Allah. Sesuatu yang lebih daripada alam dibutuhkan untuk menyatakan tabiat Bapa.
Kedatangan Kristus ke bumi ini adalah untuk menyatakan apa yang pikiran terbatas dapat mengerti tentang kemuliaan Allah. la datang menyatukan keilahian dan kemanusiaan, supaya melalui Dia dengan tabiat yang disempurnakan, makhluk manusia pada akhirnya dapat memandang Allah di dalam kepenuhan kemuliaanNya. Melalui jasa-jasa pengorbanan yang telah diadakan-Nya kita “boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, yang luput dari hawa nafsu duniawi” (II Petrus 1:4). Cahaya terang keilahian datang kepada para pengikut-Nya melalui Kristus. “Seberapa banyak orang yang menerima Dia, kepada mereka itulah diberiNya hak akan menjadi anak-anak Allah, yaitu kepada segala orang yang percaya akan namaNya” (Yoh 1 :12).
Pada masa kini banyak penipuan sedang diajarkan sebagai kebenaran. Beberapa dari saudara-saudara kita telah mengajarkan pandangan-pandangan yang tidak dapat kita sahkan. Gagasan-gagasan yang tidak masuk akal, penafsiran-penafsiran Kitab Suci yang memaksa dan ganjil, sedang masuk ke dalam. Beberapa dari pengajaran-pengajaran ini tampaknya hanyalah merupakan catatan dan buah mulut saja sekarang, tetapi itu semuanya akan bertumbuh dan menjadi perangkap bagi yang tidak berpengalaman ….
Kita perlu menyelidiki Kitab Suci setiap hari, supaya kita dapat mengetahui jalan Tuhan, dan supaya kita tidak akan tertipu dengan pandangan-pandangan agama yang keliru. Dunia penuh dengan teori-teori yang palsu dan gagasan-gagasan rohani yang menggiurkan, yang condong merusak pengertian rohani yang jelas, dan menjauhkan dari kebenaran dan kesucian. Teristimewa pada saat ini kita perlu memperhatikan amaran, “Jangan ada orang yang menipu engkau dengan perkataan yang sia-sia.”
Kita harus berhati-hati jangan sampai salah menafsirkan Kitab Suci. Pengajaran-pengajaran firman Allah yang jelas tidak boleh dirohanikan sedemikian rupa sehingga yang benar kehilangan artinya. Jangan sampai terlalu menekankan arti kalimat-kalimat dalam Alkitab dalam usaha menonjolkan sesuatu yang ganjil supaya menyenangkan yang khayalan. Terimalah Kitab Suci itu sebagaimana yang dibaca. Hindarkan tindakan spekulasi yang tidak baik. -Manuscript 30, 29 Oktober 1904, “Tebus Waktu.”