[AkhirZaman.org] Ribuan pelajar di Bangladesh berunjuk rasa dengan melakukan protes dan “aksi duduk” pada Senin (9/4/2018). Aksi tersebut berujung bentrok yang menyebabkan sedikitnya 100 orang cedera.
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang memberlakukan kuota yang dianggap diskriminatif untuk lapangan pekerjaan di pemerintahan demi kelompok golongan tertentu.
Pemerintah Bangladesh sebelumnya memutuskan menyisihkan 56 persen lapangan pekerjaan di pemerintahan dan layanan sipil bagi keluarga veteran perang kemerdekaan 1971 serta bagi kelompok minoritas yang kurang beruntung.
Aksi unjuk rasa bermula dari mahasiswa Universitas Dhaka yang memboikot kelas dan berkumpul di alun-alun utama sembari meneriakkan kata “Reformasi”.
Aksi protes kemudian menyebar di sejumlah perguruan tinggi negara di kota Chittagong, Khulna, Rajshahi, Barisal, Rangpur, Sylhet dan Savar.
Total ribuan mahasiswa menggelar aksi di sejumlah titik. Polisi tidak bersedia menyebutkan jumlah pasti peserta aksi yang berujung bentrokan tersebut.
Pihak polisi sempat menembakkan peluru karet ke arah peserta aksi yang tercatat menjadi salah satu protes terbesar yang terjadi selama masa pemerintahan Perdana Menteri Shiekh Hasina.
Melihat dampak unjuk rasa, pemerintah akhirnya setuju untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.
“Lebih dari 100 orang terluka. Mereka telah dirawat di rumah sakit dan tidak ada yang mengalami luka serius,” kata Inspektur Polisi Bacchu Mia kepada AFP, Senin (9/4/2018).
Pemimpin Kelompok Mahasiswa, Hasan Al Mamun mengatakan, mereka akan menunda aksi protes setelah adanya janji dari peninjauan kembali oleh pemerintah.
“Kuota itu sangat diskriminatif. Karena sistem kuota, 56 persen pekerjaan di pemerintah disisihkan hanya untuk lima persen penduduk negara, sedangkan 95 persen penduduk lainnya harus bersaing untuk 44 persen lapangan pekerjaan yang tersisa,” kata Hasan.
https://internasional.kompas.com/read/2018/04/09/23015051/aksi-demo-ribuan-mahasiswa-bangladesh-bentrok-100-orang-terluka
Saat ini diberbagai belahan bumi ini sedang terjadi berbagai gejolak dan krisis dalam pemerintahan di berbagai bangsa. Sebabnya para pemimpin ini sebelumnya menawarkan Janji janji yang akan dibuat bila ia terpilih menjadi penguasa.
Nyatanya rakyat hanya dengan sedikit pemicu langsung setuju mendirikan aksi kerusuhan terhadap kebijakan pemerintah terpilih bahkan sangat terasa hampir seluruh kalangan turun ke jalan untuk meneriakkan reformasi, sebab merasa tertipu oleh penguasa.
Aksi masa demonstrasi adalah suatu aksi yang pada saat ini sangat mudah dipicu oleh golongan-golongan tertentu termasuk dari lawan politik untuk melemahkan pemerintah yang terpilih saat ini, yang sejujurnya lawannya politiknya juga haus kekuasaan.
*
“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.”
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.”
Roma 13:1-4 ; 12:19.