Tuesday, March 19, 2024
Google search engine
HomeAktifitasBelajar Firman TuhanSERI PEMBELAJARAN TENTANG KEBENARAN OLEH IMAN (1)

SERI PEMBELAJARAN TENTANG KEBENARAN OLEH IMAN (1)

 

Dibawakan oleh: Camron Schofield
Diterjemahkan oleh: G. Kadarman, Jr.

PENGANTAR

Selamat datang. Nama saya adalah Camron Schofield.

[AkhirZaman.org] Saya ingin berbagi kepada anda sebuah rangkaian presentasi-presentasi yang akan menolong untuk menjawab beberapa pertanyaan yang anda miliki perihal keselamatan. Apa yang akan saya bagikan kepada anda adalah hal-hal yang saya harapkan orang lain boleh bagikan kepada saya di waktu yang lampau.

Ada kemungkinan bahwa anda tidak pernah mendengar tentang hal-hal ini sebelumnya. Tetapi tolong janganlah takut. Ini adalah kebenaran yang berasal dari firman Tuhan yang akan mempersiapkan anda untuk kedatangan Kristus yang kedua kali dan juga yang akan menyanggupkan anda untuk bertahan menghadapi setiap pengalaman yang harus kita hadapi menjelang kedatangan-Nya. Setan sangatlah tidak menghendaki kita untuk bersiap, oleh sebab itu dia telah bekerja sangat keras untuk menyembunyikan kebenaran yang indah ini dari kita. Dia ingin agar kita tetap berada dalam kondisi pikiran yang bingung perihal keselamatan, atau agar kita tetap berada dalam kondisi Laodikea (suam-suam kuku), berpikir bahwa kita baik-baik saja saat sebenarnya kita tidaklah baik-baik saja.

Banyak orang Kristen takut akan hari esok. Mereka menakuti masa kesusahan yang sedang bertubi-tubi menghampiri kita. Mereka takut akan penghakiman dan kedatangan Kristus yang kedua kali yang mana Ia akan memberi upah kepada setiap orang menurut perbuatannya. Mereka melihat kepada kehidupan mereka masing-masing, lemahnya iman mereka, dan juga standar moral yang luar biasa yang Tuhan telah berikan kepada setiap orang dan mereka gemetar dalam kebingungan akan bagaimana mereka boleh diselamatkan.

Banyak jenis pelayanan muncul untuk memberitakan tentang segala hal terkecuali pekabaran keselamatan. Mereka menganggap bahwa orang-orang sudah tahu akan bagaimana agar boleh diselamatkan, maka mereka berfokus pada topik-topik seperti Roh Nubuat, doktrin, sejarah gereja, dan kesehatan. Tetapi saya jumpai bahwa mereka membuat kesalahan yang sangat besar – kebanyakan orang TIDAK TAHU bagaimana agar mereka boleh diselamatkan.

Topik-topik ini memiliki posisinya sendiri, tetapi semuanya bukanlah Injil keselamatan itu dan bisa jadi mereka menjadi pengalih perhatian terhadap topik yang lebih penting. Nubuatan, contohnya, memang menunjukkan di mana posisi kita dalam sejarah dunia, bahwa akhirnya sangatlah dekat, dan kita harus bersedia, TETAPI hal itu tidak memberitahu kita BAGAIMANA kita boleh bersedia menghadapinya. Saya telah berbicara kepada banyak orang yang telah mendengarkan khotbah mengenai nubuatan selama bertahun-tahun dan saya menjumpai bahwa mereka sungguh sangat ketakutan akan hari esok karena mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk bersiap menghadapi hal-hal yang mereka tahu akan segera tiba itu.

Sebuah keyakinan saya pribadi bahwa adalah saatnya bagi kita sekarang ini untuk mengambil prioritas yang benar. Adalah saatnya untuk memberi jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan yang kita semua butuh jawabannya, yang mana hati kita berseru-seru terhadapnya. Oleh sebab itulah saya telah mempersiapkan presentasi-presentasi ini: Saya ingin bagikan kepada anda jawaban-jawaban yang telah saya temukan.

Sebelum anda mendengarkan tiap-tiap presentasi ini, saya minta agar anda boleh mengucapkan doa singkat di awal dan juga di akhir presentasi. Anda hanya perlu mengungkapkan beberapa kata, hanya minta tolong agar Allah menjadi guru anda, dan selanjutnya berterimakasih kepada Dia untuk mendengar dan menjawab doa anda. Biarlah ini selalu menjadi doa dalam hati anda.

Dalam rangkaian pelajaran-pelajaran ini, saya akan menjelaskan bagaimana keselamatan kita datang kepada kita dan bagaimana keselamatan itu boleh menjadi milik kita. Pembelajaran kita akanlah sederhana dan jelas.

Inilah garis besar apa yang akan kita pelajari:
• Pertama, kita akan meneliti kebutuhan besar yang kita miliki yang diakibatkan oleh dosa.
• Selanjutnya kita akan beranjak kepada pengantar tentang apakah solusi yang ditawarkan oleh Allah.
• Setelah itu kita akan melihat kepada kehidupan Kristus dan melihat seberapa dekatkah Ia datang kepada pengalaman-pengalaman kita.
• Dan kita akan melihat bagaimana solusi Allah untuk kita telah dicontohkan dalam kehidupan-Nya.
• Kita akan mempelajari apakah iman itu, secara jelas, dan sederhana.
• Kita akan melihat kepada Iman Yesus – bagaimana iman itu bekerja, dan apa yang iman itu kerjakan bagi-Nya.
• Kita akan juga luangkan satu atau dua pembelajaran tambahan untuk mempelajari iman dalam pengertian yang praktis.
• Dan selanjutnya kita akan mempelajari bagaimana solusi Allah bagi kebutuhan kita yang besar itu datang kepada kita MELALUI Kristus. Dan dalam pembelajaran-pembelajaran itu kita akan menemukan betapa Yesus adalah Juruselamat pribadi yang luar biasa.

Kita mungkin akan memiliki beberapa pelajaran tambahan di antara semua ini sebagaimana Allah akan membimbing tetapi ini adalah penuntun dasar kita.

*****

Tetapi sebelum kita memulai pembelajaran kita, saya ingin terlebih dahulu membagikan kepada anda sedikit dari pengalaman saya.

Saya bertumbuh dalam lingkungan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Saya mempelajari cerita-cerita Alkitab, saya membaca seluruh bacaan Paman Arthur sebelum tidur, saya mempelajari nubuatan-nubuatan dan juga sejarah pergerakan Advent, tetapi sesungguhnya saya tidak pernah belajar mengenai keselamatan.

Ya, saya mendengar bahwa begitu besarnya kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Tetapi, apakah maksud ayat ini sesungguhnya? Maksud saya, apakah artinya bagi saya? Kata-katanya memang indah, tetapi apakah arti ayat tersebut dalam pengertian praktis yang nyata? Yang mana dapat menolong saya dalam pergumulan sehari-hari saya dan juga boleh menolong saya untuk siap masuk ke dalam kerajaan sorga?

Dalam pertengahan usia remaja saya mulai masuk ke dalam kehidupan yang lebih liberal. Saya mulai mendengarkan musik heavy metal dan menonton film-film horor. Ketika saya mendapatkan Surat Izin Mengemudi saya, saya melanggar semua peraturan lalu lintas, dan saya melakukan hubungan seks pra-nikah juga. Saya tidak banyak memikirkan mengenai keselamatan saya. Saya tidak merasa harus memikirkannya. Yesus telah mati bagi saya, bukan? Dan saya juga berpikir bahwa menjadi anggota gereja dan membayar persepuluhan sudah cukup untuk menyelamatkan saya.

Suatu hari, saya sedang berjalan bersama teman saya dan dia menengok kepada saya dan mengatakan, “Camron, kamu tidak dapat masuk sorga.” “Maaf!?” jawabku, setengah tercekik. Dia katakan, “Saya serius! Kamu mencintai mobil-mobil yang cepat – tetapi tidak ada mobil-mobil cepat di sorga. Kamu suka untuk mendengarkan musik rock and roll – tetapi tidak ada musik rock and roll di sorga. Ketika Yesus datang, Dia tidak akan menjentikkan jari-jari-Nya dan tiba-tiba kamu akan membenci semuanya itu lalu mencintai hal-hal yang ada di sorga. Dia tidaklah seperti itu. Dia tidak pernah memaksa siapapun. Maka dari itu Dia tidak akan membawamu ke sana sebab kamu tidak akan bahagia di sana.” Saya tidak percaya apa yang telah saya dengar! Saya berpikir saat itu, “Beraninya kamu berbicara seperti itu kepada saya!” Saya berlanjut mendengarkannya untuk memperdebatkannya kemudian, tetapi kemudian saya melihat bahwa tidak ada akhir bahagia bagi percakapan ini. Maka saya berdoa kepada Tuhan dan saya berkata, “Tuhan, bisakah Engkau berikan sesuatu untuk dapat kukatakan kepada orang muda ini untuk menghibur dia, sebab dia menakut-nakuti dirinya sendiri tentang sorga!”

Kami melanjutkan langkah-langkah kami dan teman saya terus saja berbicara dan tidak ada pemikiran apapun dari Tuhan yang datang ke dalam kepala saya. Setiap kata-kata yang diucapkan teman saya itu sangatlah masuk akal. Tetapi saya tidak mau untuk memercayainya. Malam harinya saya duduk dan berpikir – mengapakah Tuhan sama sekali tidak memberi saya jawaban yang mana saya dapat berikan kepada teman saya untuk menghiburnya? Dan saya datang kepada dua kesimpulan – antara saya tidak memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Tuhan sehingga Ia boleh berbicara melalui saya, atau, teman saya itu benar. Maka dari itu saya pergi dan mengeluarkan Alkitab saya dari mana itu telah lama disimpan dan membukanya kepada cerita mengenai orang muda yang kaya raya di mana Kristus mengatakan kepadanya untuk memberikan seluruh yang ia miliki kepada orang-orang miskin, lalu mengikut Dia. AW! Saya melihat kepada televisi besar dengan perangkat audio saya yang lengkap, saya melihat kepada Playstation dan seluruh permainan yang saya miliki, saya melihat kepada seluruh CD musik heavy metal dan seluruh DVD film yang saya miliki, kemudian saya melihat kepada Alkitab. Hmmm. Pada saat itu bukanlah keputusan yang berat bagi saya. Saya menutup Alkitab saya, menyisihkannya, dan menyalakan Playstation saya.

Tetapi sesuatu di dalam hati saya mulai berubah sejak hari itu dan saya mulai mencari Tuhan dengan lebih serius. Satu hal yang ditanamkan kepada saya ketika saya masih kanak-kanak adalah “kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu” (Bilangan 32:23). Ayat ini kembali datang menghantui saya. Jadi saya jumpai diri saya berbalik ke arah yang sangat berlawanan dari gaya hidup saya yang liberal dan menjadi sangat legalis dalam langkah untuk menebus segala dosa yang telah saya lakukan. Saya mulai untuk memeriksa bahan-bahan kandungan di setiap kemasan makanan yang saya beli. Saya membuang pakaian-pakaian yang saya pikir tidak memenuhi kriteria Roh Nubuat. Saya menjadi sangat ketat dalam segala sesuatu yang saya lakukan, bahkan sampai pada hal-hal kecil sekalipun. Ada banyak hal yang telah saya lakukan yang telah mendukakan Tuhan, maka dari itu saya berpikir bahwa selanjutnya saya akan melakukan semuanya untuk menyenangkan hati-Nya. Saya berpikir jika saya melakukan semuanya ini, maka saya boleh jadi cukup baik untuk masuk ke dalam kerajaan sorga. Saya akan membiasakan diri saya untuk mencintai hal-hal sorga mulai sekarang sehingga nantinya saya tidak terkejut ketika Tuhan membawa saya ke sana. Dan lebih parahnya lagi, saya berpikir bahwa saya dapat menolong orang-orang di sekitar saya untuk bersiap juga bagi sorga dengan cara memberi tahu kepada mereka apa yang mereka harus lakukan dan yang mereka tidak boleh lakukan. Semuanya itu terdengar sangat baik. Tetapi saya menjadi seorang Farisi yang munafik dan mulai menghakimi orang-orang yang ada di sekitar saya.

Saya bermaksud baik, tetapi langkah-langkah saya adalah sesat, dan saya mulai berjalan dalam jalan yang menuntun saya kepada tempat yang sama sebagaimana lawan ekstrimnya. Liberalisme dan Legalisme adalah konsekuensi alami dari kebingungan akan Injil. Iman dan perbuatan. Iman ATAU perbuatan? Bagaimanakah keduanya bekerja berdampingan? Beberapa orang mengatakan, “Percaya! Apa yang harus kamu lakukan hanyalah percaya!” sedangkan yang lain berkata, “Tidak. Kamu harus melakukan sesuatu.” Seringkali, mereka yang berkata bahwa kamu harus melakukan sesuatu akhirnya menjadi munafik seperti saya. Dan saya jumpai dalam pengalaman saya bahwa banyak orang-orang ini tidaklah bahagia karena mereka selalu mencoba dengan sekuat tenaga untuk melakukan segala sesuatu dengan benar sehingga mereka hidup dalam bayang-bayang mengutuki diri sendiri.

Tetapi lawan ekstrimnya, “Hanyalah percaya!” kedengaran seperti gegabah bagi saya. Maksud saya, Yesus akan datang. Dengan segera. Dan Ia bukanlah tukang sihir yang akan menggerakkan jari-jari-Nya dan tiba-tiba mengubah saya ketika Ia datang. Dan juga ada penghakiman. Dan segera saatnya di mana Ia akan selesai dari tugas pengantaraan terhadap saya di bait suci sorgawi. Buku-buku telah dibukakan dan Yesus sedang membasuh dosa-dosa saya dengan darah-Nya. Tetapi jika Ia berhenti memerantarai saya, dan saya berdosa saat Ia tidak lagi di dalam bait suci, siapakah yang dapat membasuh catatan dosa tersebut dari buku-bukunya? Maka terkutuklah saya.

Allah memiliki hukum. Dan oleh hukum itulah saya akan dihakimi.

Ada beberapa orang yang tidak percaya bahwa kita bisa menuruti hukum Tuhan. Saya mengerti. Hal itu terjadi karena kita telah berusaha bertahun-tahun, dan tidaklah berhasil, dan akhirnya kita berkata bahwa hal itu mustahil. Tetapi bukankah itu berarti bahwa kita sependapat dengan Setan dalam pertentangan besar ini? Setan berkata bahwa Tuhan tidaklah adil dan kita tidak dapat menuruti hukum-Nya. Apakah Setan benar? Ataukah dia salah?

Saya harus akui bahwa saya memikirkan perkara ini di hampir sepanjang hidup saya. Saya bingung perihal keselamatan saya. Dan sebagai anak kecil, saya berusaha melakukan apa yang baik, tetapi saya jauh dari sempurna, maka dari itu saya menghabiskan banyak waktu dalam kehidupan saya merasa takut dihukum oleh Tuhan atas dosa-dosa saya. Sebagai orang dewasa, saya menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba untuk menyelamatkan diri saya sendiri dengan cara membaharui kehidupan saya. Kehidupan saya tidaklah jauh berbeda dari kehidupan Martin Luther. Dan saya tahu bahwa banyak dari anda merasa bahwa anda juga merasakan hal yang sama dengan dia. Kita telah menderita lebih dari yang seharusnya.

Mengapa kita telah menderita dari kebingungan ini selama bertahun-tahun? Karena kita belum menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita. Pertanyaan-pertanyaan kita yang PERLU untuk dijawab. Bagaimanakah iman dan perbuatan itu bekerja berdampingan? Apakah saya harus melakukan perubahan dalam kehidupan saya atau tidak? Atau saya hanya harus percaya? Bukankah itu yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada penjaga penjara saat ia bertanya kepadanya, “Apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Paulus berkata, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat.” Tetapi apa maksud dari percaya? Bagaimanakah supaya percaya? Apakah yang harus aku percayai? Dan siapakah, sesungguhnya, Yesus Kristus, dan siapakah Tuhan itu? Apakah Dia benar-benar “kasih” seperti yang dikatakan oleh Alkitab, ataukah Ia hanyalah menunggu untuk melemparkan bola petir kepada saya ketika saya berbuat dosa? Dan berbicara tentang dosa, haruskah saya menghidupkan kehidupan yang sepenuhnya tanpa dosa? Apakah hal itu mungkin? Bagaimanakah saya dapat melakukannya? Saya benci dosa-dosa saya! Saya benci akibat-akibatnya! Saya benci bahwa mereka mengakibatkan Yesus untuk menderita di kayu salib!

Dalam rangkaian presentasi-presentasi ini, saya ingin membantu anda untuk menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Saya tidak dapat mengajarkan kepada anda semuanya sebab saya tidak mengetahui semuanya. Tetapi saya dapat memberi anda jawaban-jawaban yang Tuhan telah berikan kepada saya. Tidak ada hal yang istimewa tentang saya. Saya adalah manusia biasa seperti anda yang sangat membutuhkan keselamatan; seseorang yang perlu tahu BAGAIMANA supaya dapat diselamatkan. Salah satu alasan mengapa saya mengajarkan hal-hal ini adalah karena saya sendiri perlu mendengarnya berulang-ulang. Oleh kasih karunia Allah, saya boleh menyediakan bagi anda perangkat kebenaran inti yang anda dapat gunakan sebagai “kunci-kunci” yang akan menyanggupkan anda untuk membuka setiap pintu yang terdapat dalam istana kebenaran itu.

Dalam pembelajaran kita ini, kita terkadang akan membaca kutipan-kutipan yang berasal dari Alonzo T. Jones dan Ellet J. Waggoner… Jika Tuhan tidak pernah menuntun saya untuk mempelajari topik Pembenaran oleh Iman sebagaimana yang diajarkan oleh Jones dan Waggoner, mungkin saya tidak akan memiliki apa-apa untuk dibagikan kepada anda, karena saya tidak pernah mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya. Dan tolong, pelajari tulisan-tulisan mereka sendiri. Janganlah hanya mengambil kata-kata saya. Itulah sebabnya kita seringkali menjadi bingung – karena kita belum mempelajari firman itu untuk diri kita sendiri. Pelajaran-pelajaran Sekolah Sabat Triwulan, ataupun khotbah seminggu sekali tidaklah cukup. Anda HARUS pelajari firman Tuhan untuk anda sendiri. Dan kedua orang ini akan mengajari anda BAGAIMANA cara mempelajarinya. Dan memang, ada lebih banyak terang bagi kita pada saat ini, TETAPI haruslah dibangun oleh apa yang Tuhan sudah berikan sebelumnya melalui mereka.

*****

Setelah bertahun-tahun berpikir bahwa saya berbuat cukup baik dalam kehidupan saya, semuanya itu mulai menjadi berantakan. Saya jatuh dari khayalan kebenanaran diri yang tinggi kepada jurang penemuan diri yang terdalam. Dalam kurun waktu tahunan saya berjalan melalui kegelapan yang mengerikan di dalam ujung goa tanpa memiliki terang. Tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, dan saya sungguh bersyukur kepada-Nya. Karena dalam kurun waktu itulah Ia mengajarkan kepada saya kebenaran-kebenaran yang akan saya bagikan kepada anda.

Pengalaman saya tidaklah jauh berbeda dari pengalaman-pengalaman anda, apapun pengalaman anda itu. Kita semua sedang hidup dalam dunia yang penuh dosa ini. Kita semua sedang hidup dalam kemanusiaan yang penuh dosa. Dan sementara kita bersenyum dan melakukan sebaik mungkin yang bisa kita lakukan untuk hidup, kita memimpikan saat dan tempat yang lebih baik, kita juga menginginkannya untuk boleh datang segera. Namun, kita merasa takut. Karena kita tidaklah siap. Dan kita tidaklah tahu bagaimana agar kita boleh bersiap. Kita telah berusaha, tetapi kalau kita boleh jujur dengan diri kita sendiri dan juga kepada Tuhan, apapun yang telah kita lakukan tidaklah berhasil. Injil kita rusak adanya.

Semoga Allah berkemurahan kepada kita, dan memberi kita Roh Kudus-Nya untuk mengajar kita Injil-Nya yang sejati.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?