Wednesday, April 17, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaSALAH PENGERTIAN AKAN PEKERJAAN IBU

SALAH PENGERTIAN AKAN PEKERJAAN IBU

Ibu Tergoda untuk Merasa bahwa Pekerjaannya Tidak Penting
[AkhirZaman.org] Pekerjaan ibu seringkali tampak kepadanya suatu pekerjaan yang tidak penting. Itu adalah suatu pekerjaan yang jarang mendapat penghargaan. Orang lain mengetahui sedikit saja tentang keluh kesah dan bebannya yang berat itu. Segenap kehidupannya diisi dengan aneka ragam pekerjaan dan tugas kecil-kecil, semuanya menuntut kesabaran, penahanan diri, kecekatan, kebijaksanaan serta cinta penyangkalan diri; namun ia tidak dapat menyombongkan apa yang telah dikerjakannya itu sebagai suatu kesanggupan yang besar. Ia hanya mengatur segala sesuatu di rumah agar berjalan dengan lancar. seringkali merasa penat dan bingung, ia telah berusaha berbicara dengan manis dengan anak-anaknya, membuat mereka selalu sibuk dan gembira serta menuntun kaki mereka yang kecil pada jalan yang benar. Ia merasa bahwa dia belum mengerjakan suatu apa pun. Tetapi bukanlah demikian halnya. Malaikat surga mengamat-amati ibu yang berkeluh kesah itu, mencamkan segala beban yang dipikulnya setiap hari. Namanya mungkin tidak kedengaran dalam dunia ini, tetapi nama itu tertulis di didalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

Istri dan ibu sejati akan melakukan segala kewajibannya dengan wibawa dan kegembiraan, tidak memandang hina untuk melakukan dengan tangan sendiri apa saja yang perlu dikerjakan dalam satu rumah tangga yang teratur baik.

Dipandang Rendah Dibanding dengan Pekerjaan Mission
Betapa pentingnya pekerjaan itu! Namun kita mendengar para ibu sedang mengeluh untuk melakukan pekerjaan misionaris itu. Kalu saja mereka dapat pergi ke suatu negeri yang asing, barulah mereka merasa bahwa mereka sedang melakukan sesuatu yang berguna. Tetapi melakukan kewajiban rumah tangga setiap hari dan memajukan pekerjaan itu tampak kepada mereka itu sebagai tugas yang memenatkan dan tidak mendapat penghargaan terima kasih.

Para ibu bapa yang mengeluh, ibu mempunyai suatu ladang pekerjaan misionaris dalam lingkungan rumah tangganya sendiri….Bukankah jiwa anak-anaknya sediri sama nilainya dengan jiwa-jiwa dari orang-orang kafir? Dengan berhati-hati dan lemah lembut ia harus mengamat-amati pikiran mereka yang sedang bertumbuh dan menghubungkan pikiran anak-anak itu kepada Allah! Siapakah yang dapat melakukan ini dengan sebaik mungkin sama seperti seorang ibu yang mengasihi dan takut kepada Allah.

Ada banyak orang berfikir bahwa kecuali mereka berhubungan langsung dengan pekerjaan keagamaan yang aktif, mereka tidak melakukan kehendak Allah; tetapi inilah suatu kesalahan. Setiap orang mempunyai pekerjaan yang harus dilakukan untuk Tuhan; adalah suatu pekerjaan untuk menjadikan rumah tangga itu indah dan melaksanakan segala sesuatu sebagaimana yang sepatutnya. Talenta yang rendah sekalipun, kalau hati penerima talenta itu diserahkan kepada Allah, akan membuat rumah tangga itu sebagaimana yang dikehendaki Allah. Suatu terang yang bersinar akan memancar sebagai hasil pelayanan segenap hati kepada Allah. Para pria dan wanita dapat berbakti dengan sungguh-sungguh kepada Allah oleh memperhatikan dengan segenap hati segala perkara yang telah mereka dengar, oleh mendidik anak-anaknya untuk hidup dan takut kepada kemurkaan Allah, sama baiknya seperti yang dapat dilakukan seorang pendeta di atas mimbar.

Para wanita yang melakukan dengan sukarela apa yang dapat dikekerjakan oleh tangannya, dengan roh sukacita membantu suaminya menanggung segala bebannya dan mendidik anak-anaknya bagi Allah, adalah para misionaris dalam arti yang setinggi-tingginya.

Kegiatan Agama Sekali-kali Tidak Boleh Menggantikan Pemeliharaan Rumah Tangga
woman-in-field CopyKalau kamu melalaikan kewajibanmu sebagai seorang istri dan ibu, serta menahankan tanganmu supaya Tuhan menaruh suatu pekerjaan yang lain di dalamnya, ketahuilah dengan pasti bahwa Tuhan tidak akan membantah diri-Nya sendiri; Ia menunjukkan kepadamu kewajiban yang harus kamu kerjakan di rumah. Kalu kamu mempunyai pikiran bahwa sesuatu pekerjaan yang lebih suci daripada ini telah diamanatkan kepadamu, kamulah yang tersesat. Oleh kesetiaan dalam rumahmu sendiri, bekerja bagi jiwa-jiwa yang paling dekat kepadamu, kamu boleh menjadi layak untuk bekerja bagi Kristus dalam suatu lapangan yang lebih luas. Tetapi ketahuilah dengan pasti bahwa orang-orang yang lalai akan kewajibannya dalam lingkungan rumah tangga tidak bersedia bekerja untuk jiwa-jiwa yang lain.

Tuhan tidak memanggil kamu supaya melalaikan rumah tanggamu dan suamimu serta anak-anakmu. Ia tidak pernah bekerja dengan cara demikian; dan Ia tidak pernah bekerja dengan cara demikian….Jangan pernah menyangka bahwa Allah telah memberikan kepadamu suatu pekerjaan yang akan membutuhkan perceraian dari kawan domba yang masih kecil dan indah itu. Jangan biarkan tabiat mereka menjadi merosot oleh pergaulan yang tidak pantas dan mengeraskan hatinya melawan ibunya. Ini berarti membiarkan lampumu bersinar dalam suatu cara yang salah sama sekali; lebih dari itu, kamu membuat lebih sukar lagi apa yang dimaksud Allah dengan kehidupan mereka dan pada kesudahannya mendapat surga kelak. Allah memperhatikan mereka, maka demikian juga kamu, kalau kamu menuntut menjadi anak-Nya.

Pada tahun-tahun pertama dalam kehidupan mereka itulah waktunya di mana harus kerja, berjaga dan berdoa serta memberi dorongan kepada kecenderungan yang baik. Pekerjaan ini harus berjalan terus tanpa ada gangguan. Mungkin ada keinginan untuk menghadiri pertemuan para kaum ibu dan perkumpulan menjahit, agar kamu boleh melakukan pekerjaan misionaris; tetapi kecuali ada guru yang setia dan yang dapat mengerti untuk ditinggalkan bersama anak-anakmu, kewajibanmulah untuk menjawab kepada Tuhan yang telah mempercayakan kepadamu suatu pekerjaan yang tidak boleh sama sekali dilalaikan. Engkau tidak boleh kerja terlalu berat pada suatu urusan sehingga tidak sanggup dalam pekerjaan mendidik anak-anakmu yang masih kecil dan menjadikan mereka sebagaimana yang dikehendaki Allah, dan akhirnya memenangkan surga. Sebagai teman sekerja bersama Kristus kamu harus membawa mereka itu kepada-Nya dengan berdisiplin.

Banyak cacat dalam tabiat seorang anak yang salah didik terletak pada tanggung jawab ibu di rumah. Seharusnya jangalah seorang ibu menerima pekerjaan di dalam jemaat yang memaksa dia melalaikan anak-anaknya. Pekerjaan yang paling baik bagi seorang ibu ialah untuk meneliti supaya jangan ada sesuatu apa pun yang dapat menggagalkan pendidikan anak-anaknya…. Seorang ibu tidak dapat menolong jemaat dengan jalan lain lagi kecuali menyerahkan waktunya kepada anak-anak yang bergantung kepadanya untuk pengajaran dan pendidikan.

Aspirasi untuk Suatu Ladang Mission yang Lebih Luas Sia-sia
Ada beberapa ibu yang rindu hendak bekerja dalam ladang mission, sementara mereka sedang melalaikan kewajiban yang paling mudah yang terbentang di hadapan mereka. Anak-anak dilalaikan, rumah tangga tidak dijadikan gembira dan berbahagia bagi keluarga, omelan dan keluhan seringkali terjadi, dan orang-orang muda bertumbuh dengan suatu perasaan bahwa rumah itulah satu tempat yang tidak menarik dari semuanya. Sebagai akibatnya, dengan tidak sabar mereka mengharap kepada waktu apabila mereka akan meninggalkannya, dengan merasa enggan sedikit mereka menceburkan diri ke dalam dunia yang luas, tanpa tertahan lagi yang disebabkan pengaruh rumah tangga dan nasihat yang lemah lembut bagi hati yang sudah keras membatu. Para ibu bapa yang bertujuan, seharusnyalah mengikat hati anak-anaknya yang masih muda itu kepada dirinya sendiri serta menuntun mereka itu dengan benar, karena menghabiskan waktu yang diberikan Allah dengan sia-sia, akan menjadi buta terhadap kewajiban penting dalam hidupnya, dan dengan sia-sia aspirasi untuk bekerja dalam ladang mission yang luas.

-RTA

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?