Thursday, April 18, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaSABAT-HARI KESUKAAN (1)

SABAT-HARI KESUKAAN (1)

Pelanggaran Terhadap Sabat Merajalela. 
[AkhirZaman.org] Banyak sekali orang tua yang mengaku percaya akan pekabaran khidmat untuk zaman ini tidak mendidik anak-anak mereka bagi Allah. Mereka tidak mengekang diri mereka sendiri dan merasa marah terhadap seseorang yang mencoba untuk mengekang mereka. Mereka tidak mengikat anak-anak mereka dengan iman yang hidup setiap hari di atas mezbah Tuhan. Banyak dari antara anak-anak muda ini dibiarkan melanggar hukum keempat, dengan mencari kesenangan mereka sendiri pada hari Allah yang suci ini. Mereka tidak merasakan adanya kegelisahan dalam hati nurani mereka dengan pergi berjalan-jalan pada hari Sabat untuk mencari kepelesiran mereka. Banyak yang pergi ke tempat yang mereka sukai; dan orang tua mereka demikian takut jangan-jangan akan menyakiti hati mereka sehingga seperti cara pengaturan Eli, mereka tidak memberikan perintah apa-apa kepada anak-anak mereka itu.

Akhirnya anak-anak muda ini kehilangan hormat terhadap hari Sabat dan tidak mempunyai minat lagi terhadap kumpulan-kumpulan keagamaan atau terhadap hal-hal yang suci dan baka.

Perhatikan Kata yang Pertama Hukum Keempat.
Kata “ingat” ditempatkan pada permulaan Hukum Keempat. Orang tua, engkau sendiri harus mengingat hari Sabat itu agar engkau bisa memeliharanya sebagai hari yang suci. Dan jikalau engkau berbuat hal ini, engkau sedang memberikan pengajaran yang sepatutnya kepada anak-anakmu; mereka akan menghormati hari Allah yang suci itu. . . . Pendidikan Kristen diperlukan di dalam rumah tanggamu. Sepanjang minggu ingatlah selalu akan hari Sabat Tuhan yang suci itu, oleh karena hari itu harus diabdikan bagi pelayanan akan Allah. Itu adalah satu hari bilamana tangan kita harus beristirahat dari pekerjaan duniawi, bilamana kebutuhan jiwa harus memperoleh perhatian istimewa.

Bilamana hari Sabat itu diingat dengan cara demikian rupa, maka hal-hal yang fana tidak akan dibiarkan mengganggu yang rohani. Tidak ada pekerjaan yang berhubungan dengan enam hari kerja akan dilakukan pada hari Sabat. Sepanjang minggu tenaga kita tidak akan dihabiskan dalam pekerjaan yang fana sedemikian rupa sehingga pada hari di mana Tuhan beristirahat dan disegarkan, kita akan menjadi terlalu letih sehingga tidak bisa ikut serta dalam pelayanan kepada-Nya.

Jadikan Hari Jumat Sebagai Hari Persediaan.
Pada hari Jumat biarlah persiapan bagi hari Sabat disempurnakan. Usahakan agar segala pakaian sudah disiapkan, dan semua pekerjaan masak-masakan sudah diselesaikan. Biarlah sepatu-sepatu disemir, dan mandi dilakukan. Hal-hal ini semuanya dapat dilakukan. Jikalau engkau menjadikan hal itu sebagai satu peraturan, engkau akan dapat melaksanakannya. Hari Sabat janganlah digunakan untuk menjahit pakaian, untuk memasak makanan, untuk mencari kepelesiran, atau untuk sesuatu pekerjaan duniawi lainnya. Sebelum matahari terbenam, biarlah segala pekerjaan yang sekular ditinggalkan, dan semua surat-surat kabar disimpan. Para orang tua, terangkan tentang pekerjaanmu dan tujuannya kepada anak-anakmu, dan biarlah mereka ikut dalam pekerjaan persiapan untuk memelihara hari Sabat sesuai dengan hukum.

Di dalam banyak keluarga (pada hari Sabat) sepatu-sepatu disikat dan disemir, dan pekerjaan menyulam diadakan, hanya karena hal-hal yang kecil ini tidak diselesaikan pada hari Jumat. Mereka tidak “mengingat hari Sabat dan menyucikannya.”

Pada hari Jumat pakaian anak-anak harus disiapkan. Sepanjang minggu semua pakaian itu harus diurus oleh tangan mereka sendiri di bawah pengawasan ibu, sehingga mereka dapat berpakaian dengan tenang, tanpa ada keributan atau kekacauan dan kata-kata marah.

Ada satu pekerjaan lain yang harus diperhatikan pada hari persediaan ini. Pada hari ini segala sengketa antara saudara bersaudara, apakah itu di dalam keluarga atau di gereja, harus diselesaikan.

Hari Sabat dimulai dengan Kebaktian Keluarga.
mendidik anak takut akan Tuhan CopySebelum matahari terbenam, biarlah anggota keluarga berkumpul untuk membaca Firman Allah, untuk menyanyi dan berdoa. Dalam hal ini perlu diadakan pembaharuan, oleh karena banyak yang mengabaikannya. Kita perlu mengadakan pengakuan kepada Allah dan kepada satu dengan yang lain. Kita harus memulai dengan cara yang baru untuk mengadakan pengaturan yang khusus supaya setiap anggota keluarga dapat disiapkan untuk menghormati hari yang telah diberkati dan disucikan Allah.

Jam-jam Hari Sabat Bukan Milik Kita Tetapi Milik Allah.
Allah telah memberikan kepada kita seluruh enam hari di mana kita dapat melakukan segala pekerjaan kita, dan telah mengasingkan hanya satu untuk diri-Nya Sendiri. Hari ini harus menjadi satu hari berkat bagi kita–satu hari di mana kita harus meninggalkan segala urusan kita yang sekular dan memusatkan pikiran kita kepada Allah dan sorga.

Bilamana hari Sabat mulai, kita harus berjaga-jaga atas diri kita sendiri, atas perbuatan kita dan kata-kata kita, agar jangan kita merampok Allah dengan menggunakan bagi diri kita waktu yang milik Tuhan. Kita sendiri, dan juga anak-anak kita tidak boleh mengerjakan pekerjaan untuk mencari nafkah atau untuk sesuatu perkara yang dapat dilaksanakan pada enam hari kerja itu. Hari Jumat adalah hari persediaan. Pada saat itu waktu dapat digunakan untuk mengadakan persiapan yang perlu untuk hari Sabat dan untuk memikir-mikirkan serta membicarakannya. Jangan ada sesuatu yang pada pemandangan sorga merupakan pelanggaran terhadap hari Sabat yang suci dikatakan dan dilakukan pada hari Sabat. Allah menuntut bukan saja agar kita tidak melakukan pekerjaan jasmani pada hari Sabat, tetapi juga agar pikiran kita didisiplin untuk merenung-renungkan tema-tema yang suci. Hukum keempat dilanggar bila kita memperbincangkan urusan duniawi atau membicarakan tentang hal-hal yang remeh. Membicarakan sesuatu atau segala sesuatu yang mungkin datang kepada pikiran kita, berarti mengucapkan kata-kata kita sendiri. Setiap penyelewengan dari yang benar membawa kita kepada perhambaan dan hukuman.

Jam-jam Hari Sabat Terlalu Mahal untuk Digunakan Sebagai Waktu untuk Tidur.
Jangan seorangpun membiarkan dirinya, sepanjang minggu untuk menjadi begitu asyik dalam segala urusan duniawi, dan begitu diletihkan untuk mencari keuntungan duniawi, sehingga pada hari Sabat mereka tidak mempunyai kekuatan untuk mengadakan pelayanan bagi Allah. Kita sedang merampok Tuhan bilamana kita membuat diri kita sendiri tidak sanggup untuk berbakti kepada-Nya pada hari-Nya yang suci itu. Dan kita sedang merampok diri kita sendiri juga; oleh karena kita membutuhkan kehangatan serta kegembiraan dari persekutuan, sebagaimana juga kekuatan yang diperoleh dari hikmat dan pengalaman orang Kristen lainnya.

Janganlah hendaknya jam-jam hari Sabat yang berharga itu dihambur-hamburkan di atas tempat tidur. Pada pagi hari Sabat seluruh keluarga harus bangun dengan cepat. Jikalau mereka bangun lambat, maka akan terjadi kegaduhan dan keributan dalam menyediakan makanan pagi dan untuk Sekolah Sabat. Akan ada ketergesa-gesaan, keributan dan ketidaksabaran. Dengan demikian perasaan-perasaan yang tidak suci masuk ke dalam rumah tangga. Hari Sabat, dinodai dengan cara demikian, akan mnejadi sesuatu yang meletihkan, dan tibanya hari itu akan ditakuti gantinya disukai.

Hadirilah Kumpulan Kebaktian Umum Bersama-sama dengan Anak-anakmu.
Para bapa dan ibu harus menjadikan sebagai satu peraturan bahwa anak-anak mereka menghadiri kebaktian umum pada hari Sabat, dan harus menguatkan peraturan itu dengan teladan mereka sendiri. Tugas kitalah untuk memerintahkan anak-anak kita dan seisi rumah tangga kita supaya menurut kepada kita, sebagaimana halnya Ibrahim. Oleh teladan sebagaimana oleh pengajaran kita harus meyakinkan mereka untuk pentingnya pengajaran keagamaan. Semua orang yang telah mengadakan janji baptisan dengan khidmat telah menyerahkan diri mereka kepada pelayanan akan Allah; mereka berada di bawah tanggung jawab untuk menempatkan diri mereka dan anak-anak mereka di mana mereka akan memperoleh segala daya tarik dan dorongan yang mungkin untuk diperoleh dalam hidup kekristenan.

Tetapi sementara kita berbakti kepada Allah, janganlah kita menganggap hal ini sebagai sesuatu yang membosankan. Hari Sabat Tuhan harus dijadikan suatu berkat kepada kita dan kepada anak-anak kita. Mereka harus memandang hari Sabat sebagai satu hari kesukaan, satu hari yang telah disucikan Allah; dan mereka akan menganggapnya demikian rupa jikalau mereka diajar dengan sepatutnya.

Pakailah Pakaian yang Baik untuk Rumah Sembahyang.
Banyak orang memerlukan petunjuk bagaimana caranya mereka harus muncul di dalam kumpulan kebaktian pada hari Sabat. Janganlah mereka itu memasuki hadirat Allah dengan pakaian yang biasa mereka pakai sepanjang minggu. Semua harus mempunyai pakaian yang khusus untuk hari Sabat, yang akan dipakai pada waktu menghadiri upacara kebaktian di dalam rumah Allah. Sementara kita tidak mengikuti mode-mode duniawi, janganlah hendaknya kita menjadi acuh tak acuh sehubungan dengan penampilan diri kita. Kita harus menjadi rapih dan menarik, sekalipun dengan tidak menggunakan perhiasan. Anak-anak Allah harus suci di dalam dan di luar.

Terangkan Khotbah Hari Sabat kepada Anak-anak.
Pendeta-pendeta terlibat dalam satu pekerjaan yang khidmat dan suci, tetapi di atas bahu orang-orang yang mendengarkan kepadanya terletak satu tanggung jawab yang sama sucinya. Mereka harus mendengar dengan satu tekad untuk mengikuti pengajaran yang harus dipraktekkan oleh semua orang yang memperoleh hidup kekal. Setiap pendengar harus berusaha memahami bahwa setiap kebenaran Alkitab yang diberikan sebagai pekabaran Allah kepadanya, untuk diterima oleh iman dan dipraktekkan di dalam hidup mereka setiap hari. Orang tua harus menerangkan kepada anak-anak mereka kata-kata yang diucapkan dari atas mimbar, agar mereka juga dapat memahami dan memiliki pengetahuan yang jikalau diturut akan memberikan anugerah dan damai.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?