Friday, April 19, 2024
Google search engine

[RH] TELADAN KRISTUS

 “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supa ya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (1 Petrus 2:21-22).

[AkhirZaman.org] Janganlah ada seorang pun takut menjadi ekstrem sementara ia adalah pelajar firman yang teliti, merendahkan jiwa pada setiap langkah. Kristus pasti tinggal dalam dia oleh lman.

la yang adalah Teladan mereka, adalah seorang yang dapat menguasai diri. la berjalan dalam kerendahan hati. la memiliki martabat yang benar. la memiliki kesabaran. Jika kita secara pribadi memiliki ciri-ciri karakter tersebut, yang menerima pembenaran oleh iman, maka tidak akan ada ekstremis (keterlaluan). . . .

Teladan Kristus ada di hadapan kita, selalu menjaga agar hukum dan lnjil itu berhubungan erat. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Biarlah ketenangan dan penguasaan diri diusahakan dan dipelihara dengan tekun, karena ini merupakan karakter Kristus. Kita mendengar ungkapan-ungkapan berapi-api dari penganjur-penganjur agama palsu yang membuat keinginan-keinginan yang hebat, yang berbicara keras dan lama, mengatakan, “Aku suci, Aku tidak berdosa,” ketika mereka tidak memiliki fondasi untuk iman mereka. Kita tidak mendengar pernyataan-pernyataan iman, kita juga tidak melihat adanya perubahan-perubahan hidup yang luar biasa yang sesuai dengan Pencipta dari semua kebenaran.

lngatlah bahwa di dalam Dia tinggal semua kepenuhan hidup Keallahan. Jika Kristus tinggal di hati kita oleh iman, maka oleh memandang cara hidup-Nya, kita akan berusaha menjadi seperti Yesus, suci, suka damai, dan tidak cemar. Kita akan menyatakan Kristus dalam karakter kita. Kita tidak hanya akan menerima dan menyerap terang tetapi juga menyebarkan terang itu. Kita akan memiliki pandangan yang lebih jelas dan terang tentang apa Yesus itu bagi kita. Keindahan, kemolekan, dan kebajikan yang ada dalam kehidupan Yesus Kristus akan memantul dalam hidup kita. —-Manuscript 24, 1890.

Gantinya hidup dalam pengharapan akan saat-saat khusus kegairahan, lebih bijaksana bila kita memanfaatkan kesempatan sekarang ini, melakukan apa yang harus dilakukan agar jiwa-jiwa dapat diselamatkan. Gantinya menghabiskan kuasa pikiran kita dalam berbagai spekulasi sehubungan dengan waktu dan musim yang Tuhan telah tempatkan dalam kuasa-Nya sendiri, dan tidak memberikannya kepada manusia, lebih baik kita menyerahkan diri kita dalam kendali Roh Kudus, untuk melakukan berbagai tugas, memberikan roti hidup, yang tidak dicampuri dengan opini-opini manusia, kepada jiwa-jiwa yang sedang binasa untuk kebenaran. . . .

 

-Nasihat Allah Untuk Masa Kini, p 350

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?