Wednesday, April 24, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian PENYANGKALAN DIRI BERSAMA ALLAH

[RH] PENYANGKALAN DIRI BERSAMA ALLAH

“Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24).

[AkhirZaman.org] Di atas salib, Kristus bukan hanya menarik manusia kepada penobatan terhadap Allah karena pelanggaran hukum-Nya, tetapi Kristus telah mengadakan Keadilan; 

Ia telah mengajukan diri-Nya sendiri sebagai suatu pendamaian. Darah-Nya yang mengucur, tubuh-Nya yang hancur, memenuhi tuntutan hukum yang dilanggar, dan dengan demikian la menjembatani jurang pemisah yang dibuat dosa. la menderita dalam daging, supaya dengan tubuh-Nya yang terluka dan hancur Ia dapat menggantikan orang berdosa yang tidak berdaya. Kemenangan yang diraih pada kematian-Nya di Kalvari menghancurkan selama-lamanya kuasa Setan yang menuduh di atas semesta alam dan membungkam tuduhan-tuduhannya bahwa penyangkalan diri adalah mustahil bagi Allah dan dengan demikian tidak berlaku pada keluarga manusia.

Jabatan Setan di surga adalah setelah Anak Allah. la adalah nomor satu di antara malaikat-malaikat. Kuasanya telah merosot, tetapi Allah tidak dapat menyatakannya dalam terangnya yang benar dan membawa seisi surga sesuai dengan Dia dalam mengeluarkannya dengan pengaruhnya yang jahat. Kuasanya meningkat, tetapi kejahatan belum diketahui. Itu adalah kuasa mematikan bagi semesta alam, tetapi demi keamanan dunia-dunia dan pemerintahan surga, hal itu penting dan harus dikembangkan serta dinyatakan dalam terangnya yang benar.

Dalam menjalankan permusuhannya dengan Kristus sampai la tergantung di atas salib Kalvari, dengan tubuh yang terluka, dan berbilur serta hati yang hancur, secara lengkap Setan mencabut dirinya sendiri dari kasih sayang semesta alam. Dengan demikian kelihatan bahwa Allah di dalam diri Anak-Nya telah menyangkal diri-Nya sendiri, menyerahkan diri-Nya untuk dosa-dosa dunia, oleh sebab la mengasihi umat manusia. Pencipta dinyatakan dalam Anak Allah yang kekal. Di sini ada pertanyaan, “Dapatkah ada penyangkalan diri pada Allah?” yang telah dijawab selama-lamanya. Kristus adalah Allah, dan merendahkan diri menjadi manusia, la menerima kemanusiaan dan menjadi taat sampai mati, supaya la dapat melaksanakan pengorbanan yang kekal.

Apa saja pengorbanan yang manusia dapat laksanakan telah ditanggung Kristus, walaupun Setan mengerahkan setiap usaha untuk memikat-Nya dengan pencobaan-pencobaan, tetapi semakin besar pencobaan itu semakin sempurna pengorbanan. Semua yang mungkin manusia tanggung dalam pertentangan dengan Setan, ditanggung Kristus dalam sifat-Nya selaku manusia dan llahi yang digabung. Taat, tidak berdosa sampai akhir, la mati untuk manusia, pengganti dan jaminannya, menanggung semua yang manusia selalu tanggung dari si penggoda yang menipu, supaya manusia dapat menang dengan ikut serta mengambil bagian dari kodrat llahi.

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?