Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Penglihatan Khusus tentang Peristiwa yang Akan Datang (Bagian 2)

[RH] Penglihatan Khusus tentang Peristiwa yang Akan Datang (Bagian 2)

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” (Wahyu 7:9, 10)

[AkhirZaman.org] (Lanjutan penglihatan pada Jumat malam [18 Januari, 1884]). Tetapi sementara penderitaan mendera mereka yang setia dan tulus yang tidak akan menyembah patung binatang itu dan tidak menerima dan memuja Sabat palsu, seorang berkata, “Pandanglah! Pandanglah!

Setiap mata memandang, dan langit tampak menggulung, dan sebagaimana ketika Stefanus memandang ke langit, begitu juga kami memandang. Para pengolok sedang mencela dan mencaci maki kita, dan membual tentang apa yang akan mereka lakukan terhadap kita bila kita tetap memegang teguh imn kita. Tetapi sekarang kita seolah-olah tidak mendengarkan mereka; kita memandang kepada suasana yang menutupi segala sesuatunya.

Di sana berdirilah takhta Allah. Di sekitarnya terdapat sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu, dan di dekat takhta itulah para martir. Di antara jumlah ini saya melihat  seorang yang baru-baru ini begitu tampak sangat menderita, yang tidak dikenal dunia, yang dibenci dan dipandang rendah oleh dunia.

Sebuah suara berkata: “Yesus, yang duduk di atas takhta, karena begitu besar kasih-Nya atas manusia sehingga Ia memberikan nyawa-Nya dikorbankan untuk menebus manusia dari kekuasaan Setan, dan untuk mengangkatnya ke atas takhta-Nya. Ia yang berada di atas segala kekuasaan, Ia yang memiliki pengaruh terbesar di atas bumi dan di surga, Ia yang kepada-Nya setiap jiwa berutang budi atas segala kebaikan yang telah diterimanya, adalah lemah-lembut dan rendah hati, suci, bersahabat, dan tanpa cela.

“Ia patuh pada setiap perintah Bapa-Nya. Kejahatan telah memenuhi bumi; dicemarkan oleh penduduk bumi. Tempat tinggi kekuasaan bumi dikotori oleh sifat korupsi dan pemujaan diri, tetapi waktunya telah tiba di mana kebenaran akan menerima daun palem kejayaan dan kemenangan. Mereka yang dianggap oleh dunia sebagai lemah dan tidak layak, mereka yang tidak mampu membela diri melawan kekejaman manusia, akan dimahkotai sebagai penakhluk dan lebih daripada penakhluk.” [Wahyu 7:9-17 dikutip]

 

(3SM 428, 429)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?