Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Musik dan Nyanyian Bukan untuk Pertunjukan Diri

[RH] Musik dan Nyanyian Bukan untuk Pertunjukan Diri

Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!” (Mazmur 99:9).

[AkhirZaman.org] Nyanyianmu [Saudara U] tidak menyenangkan paduan suara malaikat. Bayangkan dirimu sedang berdiri dalam suatu kelompok malaikat, lalu engkau mengangkat bahumu sambil bersuara kuat-kuat, menggoyangkan tubuhmu dan suaramu melengking sangat tinggi. Pertunjukan dan keselarasan seperti apa yang akan muncul dengan tontonan yang seperti itu di hadapan para malaikat?

Musik berasal dari surga. Ada kuasa yang besar dalam musik. Musik yang berasal dari para malaikat berlaksa itulah yang menggetarkan hati para gembala di padang Betlehem dan yang menyebar ke seluruh dunia. Dalam musiklah pujian-pujian kita naik bagi Dia yang adalah inkarnasi kemurnian dan keselarasan. Adalah dengan musik dan lagu-lagu kemenangan pada akhirnya mereka yang ditebus akan masuk ke dalam upah yang abadi.

Ada hal yang istimewa dalam suara manusia. Keselarasannya dan pengendaliannya serta nada sendunya yang diilhami dari surga ilu melebihi setiap instrumen musik. Musik vokal adalah salah satu pemberian Allah kepada manusia, suatu instrumen yang tidak bisa dicari bandingannya atau disamakan ketika kasih Allah tinggal di dalam jiwa. Menyanyi dengan roh dan pengertian juga makin menambah kesoleman kebaktian-kebaktian dalam rumah Allah.

Bagaimana pemberian ini sampai diselewengkan? Ketika disucikan dan dimurnikan pemberian ini akan menghasilkan kebaikan dalam menghancurkan penghalang prasangka dan kekerasan hati orang-orang yang tidak percaya, dan akan menjadi alat untuk menobatkan jiwa. Tidaklah cukup untuk mengenal asal mula menyanyi, tetapi dengan hubungan surga maka para malaikat bisa menyanyi bersama kita.

Suaramu sudah didengar di gereja dan bunyinya tinggi dan kasar, yang disertai dengan gerakan-gerakan yang sangat kasar pula, sehingga nada-nada yang lebih lembut dan lebih merdu, yang lebih mirip musik malaikat, tidak bisa didengar. Engkau menyanyi lebih menghormati manusia daripada kepada Allah. Sementara suaramu diangkal dalam nada-nada kasar di hadapan jemaat, engkau merasa bangga dan kesombongan atas dirimu. Engkau merasa bahwa buah pikiranmu dalam hal menyanyi sangat bagus, sehingga engkau layak diberi upah karena menjalankan karunia ini.

Cinta akan pujian sudah menjadi keinginan utama dalam hidupmu. lni adalah motif yang buruk bagi seorang Kristen. Engkau ingin disenangi dan dipuji seperti seorang anak kecil. Engkau sudah memiliki banyak hal untuk berpuas diri dengan sifatmu sendiri. Sudah sulit bagimu untuk menaklukkan kebiasaan-kebiasaan alamimu dan untuk menghidupkan suatu kehidupan yang suci dan penuh penyangkalan diri.—Manuscript 5, 1874.

(3SM 334, 335)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?