Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian  Landasan Setan untuk Pertentangan Akhir

[RH]  Landasan Setan untuk Pertentangan Akhir

Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Daniel 7:25.

[AkhirZaman.org] Selama masa kelonggaran orang-orang Kristen, musuh besar kebahagiaan manusia itu telah membuat Sabat hukum keempat menjadi obyek khusus serangannya. Setan berkata, “Aku akan bekerja menentang maksud-maksud Allah. Aku akan memperkuat para pengikutku untuk menyingkirkan ingatan akan Allah, yaitu Sabat hari ketujuh. Demikianlah aku akan menunjukkan kepada dunia bahwa hari yang dikuduskan dan diberkati oleh Allah itu telah diubah. Hari itu tidak akan tinggal dalam ingatan orang-orang. Aku akan menghapuskan kenangan akan hari itu. Aku akan menggantinya dengan sebuah hari yang tidak membawakan mandat Allah, sebuah hari yang tidak bisa menjadi tanda antara Allah dan umatNya. Aku akan menuntun mereka yang menerima hari ini untuk menempatkan padanya kekudusan yang Allah telah tempatkan pada hari ketujuh itu.

“Melalui wakilku, aku akan meninggikan diriku. Hari pertama akan diagung-agungkan, dan dunia Protestan akan menerima sabat palsu ini sebagai sabat yang asli. Melalui pengabaian Sabat yang Allah lembagakan, aku akan membawakan hukumNya itu ke dalam penistaan. Firman yang mengatakan, “Sebuah peringatan antara Aku dan kamu turun-temurun [Keluaran 31:12],” akan kubuat terlaksana pada sabatku.

“Demikianlah dunia akan menjadi milikku. Aku akan menjadi penguasa bumi, raja dunia ini. Aku akan mengendalikan pikiran manusia di bawah kekuatanku sehingga Sabat Allah itu akan menjadi sebuah obyek khusus penistaan. Bagaimana dengan sebuah tanda? Aku akan membuat pemeliharaan hari ketujuh itu sebagai sebuah tanda ketidaksetiaan pada otoritas bumi ini. Hukum-hukum manusia akan dibuat ketat sehingga laki-laki dan perempuan tidak akan berani memelihara Sabat hari ketujuh itu. Karena rasa takut akan kekurangan makanan dan pakaian, mereka akan bergabung dengan dunia dalam melanggar hukum Allah. Bumi ini akan sepenuhnya berada dalam kerajaanku.”

Sabat akan menjadi ujian terbesar kesetiaan, sebab ia itu adalah poin kebenaran yang dipertentangkan secara khusus. Manakala ujian terakhir ini akan dibawakan kepada orang-orang, maka garis pembedaan akan ditarik di antara mereka yang melayani Allah dan mereka yang tidak melayaniNya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?