Wednesday, April 24, 2024
Google search engine

[RH] HUKUM KEKAL

“Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatan-Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya ” (Mazmur 1 19: 152).

[AkhirZaman.org] Kekuatan hukum Allah yang menuduh itu meluas bukan hanya sampai pada perkara-perkara yang kita lakukan, melainkan sampai pada perkara-perkara yang tidak kita lakukan. Kita tidak akan membenarkan diri kita sendiri dengan tidak melakukan hal-hal yang dituntut Allah.

Kita bukan hanya harus berhenti melakukan kejahatan, melainkan kita harus belajar melakukan yang baik. Allah telah mengaruniakan kuasa pada kita untuk digunakan dalam perbuatan-perbuatan baik; dan jika kuasa-kuasa ini tidak digunakan, maka secara pasti kita akan duduk sebagai hamba-hamba yang jahat dan pemalas. Kita mungkin tidak melakukan dosa-dosa yang mengerikan, kejahatan-kejahatan seperti itu mungkin tidak terdatar untuk kita dalam buku Allah; tetapi kenyataan bahwa perbuatan-perbuatan kita tidak tercatat sebagai yang suci, baik, tinggi, dan mulia, yang menunjukkan bahwa kita tidak mengembangkan talenta-talenta yang dipercayakan pada kita, menempatkan kita di bawah tuduhan.

Hukum Allah sudah ada sebelum manusia diciptakan. Itu disesuaikan dengan keadaan makhluk suci; bahkan malaikat-malaikat pun diperintah oleh hukum itu. Setelah kejatuhan, prinsip-prinsip kebenaran tidak berubah. Tidak ada yang diambil dari hukum itu; tak satu pun dari perintah-perintah kudusnya yang dapat ditambah.

Dan karena hukum itu sudah ada sejak permulaan, begitulah la itu akan terus ada sepanjang zaman kekal yang tidak berkesudahan. “Sejak dahulu aku tahu,” kata pemazmur, “dari peringatan-peringatanMu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya” (Mazmur 119:152).

Dengan hukum ini, yang memerintah malaikat-malaikat, yang menuntut kesucian dalam pikiran, keinginan, dan watak yang paling rahasia, dan yang akan “kokoh untuk seterusnya dan selamanya” (Mazmur 111:8), seluruh dunia akan dihakimkan pada hari Allah yang datang dengan cepat. Orang-orang durhaka boleh memuji diri mereka sendiri bahwa Yang Mahatinggi tidak tahu, bahwa Yang Mahakuasa tidak memikirkan; la tidak akan selamanya bersabar terhadap mereka. Segera mereka akan menerima ganjaran atas perbuatan mereka, yaitu kematian yang adalah upah dosa; sedangkan orang-orang benar, yang memelihara hukum, akan dibawa masuk melalui pintu-pintu gerbang mutiara di kota abadi, dan akan dimahkotai dengan kehidupan dan kesukaan baka di hadirat Allah dan Anak Domba.

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?