Friday, March 29, 2024
Google search engine

[RH] “ENYAHLAH IBLIS”

 

“Maka berkatalah Yesus kepadanya: “‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4: 10).

[AkhirZaman.org] Ketika Setan meminta penghormatan, kemarahan llahi Kristus bangkit, dan Ia tidak dapat lagi memberi hati pada ajakan Setan yang menghujat itu, ataupun mengizinkannya tetap berada di hadirat-Nya. Di sini Kristus menggunakan kuasa llahi-Nya, lalu memerintahkan Setan supaya berhenti.

“… Enyahlah lblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:10). Setan, dalam kesombongan dan keangkuhannya, telah menyatakan dirinya sendiri sebagai raja dunia yang sebenarnya dan permanen, pemilik semua kekayaan dan kemuliaannya, sambil menuntut penghormatan dari semua yang hidup didalamnya, seakan-akan ia yang menciptakan dunia dan segala sesuatu yang ada didalamnya. Katanya kepada Kristus” “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki” (Lukas 4:63). Ia berusaha untuk membuat suatu kontrak dengan Kristus, untuk menyerahkan kepada-Nya sekaligus seluruh yang diakuinya, jika Ia mau menyembah dia.

Penghinaan kepada pencipta ini menyebabkan kemarahan Anak Allah untuk menegur dan mengusirnya. Setan meninggikan dirinya sendiri dalam pencobaannya yang pertama sehingga ia begitu baik menutupi tabiat dan maksudnya yang sebenarnya sehingga Kristus tidak mengenalnya sebagai kepala pemberontak yang jatuh yang telah dikalahkan dan diusir-Nya dari surga. Kata-kata pengusiran dari Kristus  “Enyahlah, Iblis,” membuktikan bahwa ia telah dikenal dari partama, dan bahwa semua seni menipunya tidak berhasil terhadap Anak Allah. Satan mengetahui bahwa jikalau Yesus sampai mati untuk menebus manusia, maka kuasanya akan berakhir pada suatu waktu, dan ia akan dibinasakan itulah sebabnya, adalah rencananya yang telah dipelajari untuk mencegah, sekiranya mungkin, menyelesaikan pekerjaan besar yang telah dimulai oleh Anak Allah. Jikalau rencana penebusan manusia sampai gagal, maka ia akan tetap mempertahankan kerajaan yang diakuinya itu. Dan jika ia berhasil, ia memuji dirinya sendiri bahwa ia akan memerintah bersaing dengan Allah yang di surga.

Ketika Yesus meninggalkan surga, dan meninggalkan kuasa serta kemuliaan-Nya di sana, Setan bersukaria. la merasa bahwa Anak Allah telah ditempatkan dalam kekuasaannya. Pencobaan yang begitu mudah kena pada pasangan kudus di Eden, itulah yang diharapkannya dengan kecerdikan dan kuasa setannya dapat ia kenakan kepada Anak Allah, dan olehnya ia menyelamatkan nyawa dan kerajaannya. Jikalau ia dapat menggoda Yesus supaya berpisah dari kehendak Bapa-Nya, sebagaimana yang dilakukannya dengan pencobaannya pada Adam dan Hawa, maka tujuannya akan tercapai.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?