Friday, April 19, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian APAKAH SUMBER APIMU?

[RH] APAKAH SUMBER APIMU?

Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu. Wahyu 3:4

[AkhirZaman.org] Di Sardis ada beberapa orang yang memegang teguh kejujuran mereka. Satu-satunya pengharapan mereka adalah berpegang teguh pada Allah, dan dalam merekalah janji itu akan digenapi, “Aku akan membuat orang lebih jarang daripada emas, dan manusia lebih jarang daripada emas Ofir.” (Yes 13:12). . . .

Dalam gereja Kristen yang mula-mula terdapat orang-orang sebagai murid-murid Kristus yang benar. Mereka sering mengadakan kumpulan bersamasarna di mana doa biasa diadakan. Mereka hanya dapat bekerja memajukan prinsip-prinsip yang membawa cap sorga. Mula-mula mereka bekerja dengan Allah supaya mengetahui roh apakah yang mereka peroleh; kemudian mereka dengan ketat dan teliti merneriksa setiap pokok pembicaraan penting, setiap metode, setiap prinsip dalam terang yang terpantul dari Matahari Kebenaran. Mereka tidak menerima api yang lain. Mereka mengambil api dari mezbah ilahi. Bagi mereka, prinsip-prinsip yang kudus dan benar adalah suci, dan dengan memperhatikan hal ini menjadikan mereka tidak bercela dari dunia. Dengan tetap memandang kepada Yesus, mereka mencamkan roh yang olehnya la bekerja dan mengikuti teladanNya. Mereka memberi prinsip-prinsip murni kepada orang lain dari Firman Allah. Firman ini menjadi penasihat, penun tun, dan sahabat dekat mereka. Bagi mereka Kitab Suci adalah kekuasaan tertinggi. Setiap pertanyaan yang membingungkan akan dihadapkan pada satu ukuran untuk mendapatkan nasihat. Bukannya, “Apa kata orang-orang,” melainkan, “Apakah kata Tuhan?” Mereka yang digerakkan oleh kasih Kristus akan setia pada pekerjaan Allah dan firmanNya. . . .

Orang Kristen sejati selalu merasa bahwa ia bergantung kepada KhalikNya. Dan ia akan tidak dipermalukan untuk mengakui ketergantungannya. Sama seperti Daniel, ia tidak akan mengambil pujian umuk dirinya sendiri. la akan menyerahkan segala penghormatan kepada Allah, membiarkan orang-orang duniawi, juga saudara-saudaranya mengetahui bahwa ia bergantung pada Tuhan, dan membuang segala sesuatu dalam kehidupan yang men dukakan RohNya. Seperti Daniel, ia akan menggunakan setiap kesempatan untuk menambah kecakapan-kecakapannya. la akan menggunakan talema-talenta yang dikaruniakan Tuhan kepadanya, setelah azas-azas yang kudus diletakkan dalam Firman itu. Dan hal ini akan melipatgandakan kemampuannya. . . .

Jika Allah mengaruniakan hikmat kepada manusia, perbuatannya akan sesuai dengan kehendak Allah, dan mereka yang berhubungan dengan dia akan memiliki keyakinan dalam hikmatnya untuk memikirkan dan merencanakan kemajuan dan kelancaran pekerjaan Allah dalam menyelamatkan jiwa-jiwa yang hampir mati. Rasul Petrus berkata, “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahiNya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh” (ll Petrus 1:2, 3).~Naskah 66, 24 Mei 1898, kepada General Conference dan lembaga-lembaga percetakan kita.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?