Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomePeristiwa AkhirZamanPerang & PerdamaianObama Tegaskan Barat Tidak Perang Melawan Islam

Obama Tegaskan Barat Tidak Perang Melawan Islam

 

[AkhirZaman.org] Dalam pidatonya di Washington pekan lalu, Presiden AS Barack Obama mengatakan setiap pernyataan kelompok-kelompok teroris bahwa negara-negara Barat berperang melawan Islam adalah “bohong belaka.”

Tetapi dia juga menegaskan bahwa akan tetap mengadakan perlawanan tanpa henti terhadap ISIS dan kelompok teroris lainnya. Ia menolak gagasan negara-negara Barat yang sebagian besar Kristen dan Yahudi melancarkan perang terhadap umat Islam. “Gagasan Barat berperang dengan Islam adalah bohong belaka,” katanya.

Yang menarik adalah Obama mengatakan pemerintah dan budaya dunia harus berusaha mengakhiri konflik sektarian, termasuk Sunni melawan Syiah di dunia Muslim. Selain itu, ia juga menyoroti supaya para pemimpin dunia harus membantu mengentaskan kemiskinan dan penindasan, yang katanya tempat perkembangan upaya perekrutan teroris.

Obama mengatakan orang-orang muda di seluruh dunia “diajarkan membenci” dan “kita sebagai orang dewasa mesti memberi pelajaran bagi mereka.”

Sehari sebelumnya, dalam pidato di depan sekelompok tokoh masyarakat dan agama, Presiden Obama meminta mereka agar ikut membantu memerangi “janji-janji palsu ekstremisme” dan menolak gagasan bahwa kelompok-kelompok “teroris” mewakili Islam.

Pemerintahan Obama telah berhati-hati dengan tidak memberikan fokus konferensi minggu ini semata-mata pada ekstrimisme Islam, tetapi pada semua bentuk ekstremisme.

“Mereka berusaha menggambarkan diri mereka sebagai pemimpin agama, pejuang suci,” kata Obama hari Rabu di Gedung Putih. “Mereka bukan pemimpin agama, mereka adalah teroris. Kita tidak berperang melawan Islam. Kita berperang melawan orang-orang yang telah menyalahgunakan Islam.” Demikian lanjutnya.

Dalam konferensi itu Sekjen PBB Ban Ki-Moon juga menyampaikan pidatonya. Dia menyebut tindakan kekerasan ISIS dan Boko Haram merupakan “ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” tetapi katanya pemerintah di seluruh dunia sering disalahkan karena mendorong daya tarik kelompok teroris tersebut di kalangan masyarakat yang tertindas.

Sumber: voaindonesia.com

Obama semakin kuat menyatakan pendapatnya bahwa ekstrimisme tidaklah selalu berhubungan dengan Islam. Itu memang benar, tetapi dalam benak Obama, ekstrimisme adalah bila Anda berbeda dari paham yang dianut kebanyakan orang. Namun sesungguhnya lebih dari itu yang menjadi maksud dari semua ini: Tidak peduli bahwa orang banyak salah dan Anda sebagai satu-satunya yang benar maka Anda akan dianggap sebagai ekstrimisme. Dan semua ini mengarah pada upaya menyatukan dunia di bawah persamaan pola pikir dan pendapat.

Bila Anda memperhatikan komentar-komentar Obama dan Sekjen PBB di atas, mereka berusaha mengarahkan pikiran orang banyak kepada persatuan atas nama perdamaian dan keamanan. Ketika Obama mencontohkan supaya berakhirnya pertikaian kelompok-kelompok sektarian sesungguhnya adalah isyarat pada upaya penyeragaman pendapat yang dicapai oleh persepakatan bersama.

Dapatkah Anda menebak kemana arah dari semua ini? Kebebasan dalam memilih dan meyakini sesuatu yang akan sangat dibatasi atas dasar alasan persamaan untuk mengupayakan perdamaian dan kemananan. Memang adalah perkara yang baik ketika persamaan dan penyeragaman pendapat untuk menciptakan perdamaian dan keamanan, namun apakah itu baik jika membatasi kebebasan memilih yang benar?

Bisakah membayangkan ketika Anda mengetahui kebenaran Firman Allah dan rindu mengikuti apa yang Anda ketahui sebagai kebenaran, namun itu tidak menjadi paham yang dianut orang banyak sehingga Anda dipaksa untuk meninggalkan kebenaran yang Anda yakini berasal dari Tuhan.

Bermula dari pembahasan perbedaan antara Sunni dan Syiah di Islam yang harus disatukan, bisa jadi itu akan berkembang persatuan di antara semua agama.

Dan upaya penyatuan itu akan dimulai dari upaya pengentasan di bidang ekonomi. Akan ada upaya menjaring dukungan orang banyak dengan kekuatan ekonomi. Bukankah itu yang Alkitab katakan ketika Rasul Yohanes mengatakan: “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.” (Wahyu 13:16, 17).

Dunia sedang berjalan sesuai dengan yang nubuatan Alkitab katakan. Seperti yang sudah kita pelajari dalam artikel-artikel sebelumnya, Amerika adalah negara yang dilambangkan dengan binatang yang keluar dari dalam bumi (Wahyu 13:11). Semua yang negara dan para pemimpin negara itu lakukan adalah untuk menyatukan seluruh dunia di bawah kekuasaannya. Sehingga apa yang mereka tetapkan haruslah diikuti jika Anda ingin terhindar dari konsekuensinya.

Meskipun betapa kayanya Anda, namun jika Anda bertentangan dengan yang mereka tetapkan maka mustahil bagi Anda memiliki akses untuk menjual dan membeli (Wahyu 13:16, 17). Dan jika itu tidak berhasil meruntuhkan iman dan keyakinan Anda, maka ancaman hukuman mati yang Anda dapatkan (ayat 15).

Akan berdiri di posisi manakah Anda ketika seluruh penduduk dunia jatuh dalam kemurtadan internasional sebagai upaya menciptakan perdamaian dan keamanan? Bersama Tuhan atau bersama Iblis?

Tetapi marilah kita masuk pada kelompok yang “mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.” (Wahyu 12:11).

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?