Thursday, April 18, 2024
Google search engine
HomePendalamanNubuatanPENGANIAYAAN PADA ABAD-ABAD PERMULAAN (2)

PENGANIAYAAN PADA ABAD-ABAD PERMULAAN (2)

(Dalam pelajaran nubuatan lalu, kita telah belajar sejarah masa lalu yang memperlihatkan kepada kita bagaimana umat Tuhan dianiaya dan dibunuh supaya iman Kristen menjadi punah. Namun bukannya berhasil menghentikan penyebaran kebenaran yang mengundang orang-orang untuk mengikut Kristus, malahan kematian para martir mula-mula itu bagaikan benih yang bertumbuh dengan suburnya. Banyak dari para penganiaya itu tatkala melihat teladan dan sikap umat Tuhan yang tetap setia meski menghadapi aniaya dan kematian, mendorong para penganiayan itu untuk memutuskan meninggalkan tugasnya yang keji itu dan kemudian bergabung dengan panjí-panji Kristus. Lalu apa yang kemudian Setan buat setelah strategi penganiayaannya gagal membendung berkembangnya Kekristenan? Kita akan pelajari dalam pelajaran kali ini)

[AkhirZaman.org] Oleh sebab itu Setan menetapkan rencananya untuk berperang lebih keras dan lebih berhasil melawan pemerintah Allah, dengan cara menanamkan panji-panjinya di dalam jemaat Kristen. Jikalau para pengikut Kristus dapat ditipu, dan dituntun untuk melawan Allah, maka kekuatan, ketahanan dan keteguhan mereka akan dapat dihancurkan, dan mereka akan jatuh menjadi mangsa yang tidak berdaya.

Sekarang permusuhan besar ini berusaha memenangkan dengan tipu daya licik apa yang tidak dimenangkan dengan kekerasan. Penganiayaan dihentikan, dan digantikan dengan daya tarik kekayaan duniawi yang berbahaya dan kehormatan duniawi. Para pemuja berhala telah dituntun untuk menerima sebahagian iman Kristen, sementara mereka menolak kebenaran-kebenaran penting lainnya. Mereka mengaku menerima Yesus sebagai Anak Allah dan percaya kepada kematian dan kebangkitan-Nya. Tetapi mereka tidak punya pendirian mengenai dosa dan tidak merasa perlu bertobat atau perubahan hati. Oleh karena pihak mereka telah memberi konsesi (penyesuaian atau kompromi), maka mereka mengusulkan agar orang-orang Kristen juga memberi konsesi (kompromi) supaya semuanya boleh bersatu dalam landasan iman dalam Kristus.

Sekarang jemaat berada dalam bahaya yang sangat menakutkan. Penjara, penyiksaan, api dan pedang adalah lebih berkat dibandingkan dengan kompromi. Sebagian orang Kristen berdiri teguh dan menyatakan tanpa kompromi kepada Setan. Sebagian yang lain setuju menyerah atau memodifikasi sebagian bentuk kepercayaan mereka, dan bersatu dengan mereka yang telah menerima SEBAGIAN Kekristenan itu, dan mengatakan bahwa ini adalah bentuk pertobatan mereka sepenuhnya. Ini adalah masa kesukaran dan penderitaan yang dalam kepada pengikut-pengikut Kristus yang setia. Dengan jubah kekristenan yang pura-pura, Setan membuat dirinya disenangi oleh jemaat, untuk merusak iman mereka, dan mengalihkan pikiran mereka dari firman kebenaran.

Kebanyakan orang Kristen pada akhirnya setuju menurunkan standar moral mereka, sehingga terbentuklah satu persekutuan antara Kekristenan dan kekafiran. Meskipun mereka yang berbakti kepada dewa-dewa mengaku bertobat dan dipersatukan dengan gereja, mereka masih terus bergantung kepada penyembahan berhalanya, hanya mengganti obyek peribadatan mereka kepada patung Yesus, bahkan patung-patung Maria dan orang-orang kudus lainnya (tentunya sangat bertentangan dengan perintah kedua di dalam Keluaran 20:4, 5 yang melarang membuat patung dan sujud menyembahnya, bahkan jikalau itu adalah patung Yesus sekalipun).

Dengan demikian bau busuk ragi penyembahan berhala dibawa masuk ke dalam gereja yang dilanjutkan dengan pekerjaan-pekerjaan jahatnya. Ajaran-ajaran yang tidak kuat dan mantap, upacara takhyul dan acara penyembahan berhala telah digabungkan dengan iman dan peribadatannya. Sementara para pengikut Kristus dipersatukan dengan para penyembah berhala, agama Kristen telah menjadi rusak, dan jemaat telah kehilangan kesucian dan kuasanya. Namun, ada sebahagian yang tidak disesatkan oleh penipu ini. Mereka masih tetap mempertahankan kesetiaannya kepada Pencipta kebenaran, dan berbakti hanya kepada Allah saja.

Akan selalu ada dua kelompok orang-orang yang menyatakan dirinya pengikut-pengikut Kristus. Sementara yang satu kelompok MEMPELAJARI kehidupan Juru Selamat dan dengan sungguh-sungguh memperbaiki kekurangan mereka serta menyesuaikan diri dengan Teladan mereka, kelompok yang lain MENGHINDARI kebenaran yang praktis dan mudah dimengerti, yang mengungkapkan kesalahan mereka. Bahkan dalam keadaan terbaik sekalipun, jemaat itu tidak terdiri dari orang-orang yang seluruhnya benar, suci dan sungguh-sungguh. JURUSELAMAT kita mengajarkan bahwa mereka yang dengan SENGAJA memanjakan diri dalam dosa tidak boleh diterima menjadi anggota jemaat. Namun Ia menghubungkan kepada diri-Nya orang-orang yang bertabiat buruk dan memberikan kepada mereka manfaat pengajaran dan teladan-Nya, agar mereka boleh mempunyai kesempatan melihat kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

jdas CopyDi antara keduabelas rasul terdapat seorang pengkhianat. Yudas diterima bukan karena cacat tabiatnya, tetapi ia diterima meskipun tabiatnya demikian. Ia telah dihubungkan dengan murid-murid itu, agar melalui pengajaran dan teladan Kristus mudah-mudahan ia boleh belajar apa itu tabiat Kristiani, dan dengan demikian dituntun untuk melihat kesalahannya, untuk bertobat, dan oleh rahmat ilahi, menyucikan jiwanya “dalam menuruti kebenaran.” Tetapi Yudas tidak berjalan dalam terang yang dengan ramah diizinkan bersinar kepadanya. Oleh MEMANJAKAN diri dalam dosa, ia mengundang godaan Setan. Sikap tabiat buruknya menjadi sangat menonjol. Ia menyerahkan pikirannya ke bawah pengendalian kuasa kegelapan. Ia menjadi marah bilamana kesalahannya ditegur, dan dengan demikian ia telah dituntun melakukan kejahatan mengerikan mengkhianati Tuhannya. Demikianlah semua orang yang menyukai kejahatan yang mengaku saleh, membenci mereka yang mengganggu ketenangannya oleh menegur dosa-dosanya. Bilamana kesempatan diberikan kepada mereka, seperti Yudas, mereka akan mengkhianati yang menegur mereka meskipun demi kebaikan mereka.

Para rasul menemui di dalam jemaat orang-orang yang mengaku saleh sementara secara sembunyi-sembunyi menyukai kejahatan. Ananias dan Safira bertindak sebagai penipu, berpura-pura mengorbankan seluruh uangnya kepada Allah, pada waktu dengan tamaknya mereka menahan sebahagian untuk mereka sendiri (Kisah 5:1-3). Roh kebenaran yang menyatakan kepada para rasul tabiat sebenarnya orang berpura-pura ini. Dan pengadilan Allah membebaskan jemaat dari titik yang menodai kesuciannya.

Tanda tindakan Roh Kristus di dalam jemaat merupakan suatu TEROR kepada orang-orang MUNAFIK dan PELAKU kejahatan. Mereka tidak tahan lama berhubungan dengan orang-orang yang senantiasa menjadi wakil-wakil Kristus, dalam tabiat dan watak. Dan sementara cobaan dan penganiayaan datang ke atas pengikut-pengikut-Nya, hanya mereka yang rela menyangkal semuanya demi kebenaran saja yang menjadi murid-murid-Nya. Jadi selama penganiayaan berlanjut jemaat itu relatif tetap suci, tetapi sesudah berhenti orang-orang yang bertobat yang kurang sungguh-sungguh dan kurang pengabdian masuk ke dalam gereja (entah dahulu atau sekarang), maka terbukalah jalan bagi Setan untuk menjejakkan kakinya.

Akan tetapi tidak ada persekutuan antara Putra terang dengan putra kegelapan, dan tidak akan ada persekutuan antara pengikut-pengikut mereka. Bilamana orang-orang Kristen bersekutu dengan mereka yang setengah-setengah bertobat dari kekafiran, mereka memasuki satu jalan yang menuntun mereka semakin jauh dan semakin jauh dari kebenaran. Setan bersuka bahwa ia telah berhasil menipu begitu banyak pengikut Kristus. Ia kemudian mengerahkan lebih banyak kuasanya dalam usaha ini dan mengilhami mereka untuk menganiaya mereka yang tetap setia kepada Allah. Tidak ada yang paling mengerti cara menentang iman Kristen yang benar seperti mereka yang pada suatu waktu pernah mempertahankannya namun di kemudian hari menyerah karena kompromi. Dan orang-orang Kristen yang murtad ini, bergabung bersama-sama dengan teman-temannya yang setengah kafir, menunjukkan peperangan mereka menentang doktrin paling penting Kristus.

Dibutuhkan perjuangan keras dari mereka yang akan berdiri tetap setia dan teguh melawan penipuan dan kebencian mereka yang menyamar dalam jubah pendeta yang diperkenalkan ke dalam jemaat. Alkitab tidak lagi diterima sebagai ukuran iman. Doktrin kebebasan beragama di anggap sebagai suatu penyimpangan, dan mereka yang menjunjungnya dibenci dan dikucilkan dan diharamkan.

Setelah melalui pertikaian panjang dan sengit, mereka yang setia dan sedikit, memutuskan untuk menghilangkan semua persekutuan dengan gereja yang murtad, kalau gereja itu tetap menolak membebaskan dirinya dari kepalsuan dan penyembahan berhala. Mereka melihat bahwa pemisahan MUTLAK diperlukan jikalau mereka mau menuruti firman Allah. Mereka tidak berani bersikap toleransi terhadap kesalahan-kesalahan yang fatal bagi jiwa mereka sendiri dan memberikan contoh yang membahayakan iman anak-anak dan cucu-cucu mereka.

Untuk menjamin perdamaian dan persatuan, mereka siap melakukan konsesi (penyesuaian/kompromi) yang SESUAI dengan kesetiaan kepada Allah. Tetapi mereka merasa bahwa perdamaian sekalipun akan terlalu mahal jika harus dibeli dengan mengorbankan prinsip kebenaran Allah. Jikalau persatuan dapat dijamin hanya oleh dikompromikannya kebenaran dan kebajikan, maka biarlah ada perbedaan dan bahkan peperangan.

Adalah baik bagi jemaat dan dunia jikalau prinsip yang menggerakkan jiwa-jiwa yang berdiri teguh itu, dihidupkan kembali di dalam hati mereka yang mengaku umat Allah. Ada bahaya acuh tak acuh dalam hubungannya dengan ajaran atau doktrin yang mejadi tiang-tiang iman Kristen. Ada pendapat yang muncul bahwa, pada akhirnya, ajaran-ajaran itu tidaklah sesuatu yang vital. Degenerasi ini menguatkan usaha kaki tangan Setan, sehingga teori-teori palsu dan penipuan-penipuan fatal yang membahayakan hidup umat-umat yang setia yang menolaknya dan melayaninya pada masa lalu, malahan sekarang ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan oleh ribuan orang yang mengatakan dirinya pengikut-pengikut Kristus.

kain-nnd-abel CopyOrang-orang Kristen yang mula-mula itu memang adalah umat-umat yang khas. Tingkah laku mereka yang tidak bercela dan iman mereka yang tidak bisa dibengkokkan merupakan teguran yang senantiasa mengganggu ketenteraman orang-orang berdosa. Biarpun jumlah mereka sedikit, tidak mempunyai harta, kedudukan dan jabatan yang terhormat, mereka menjadi ancaman yang menakutkan bagi pelaku-pelaku kejahatan dimana saja TABIAT dan AJARAN mereka dinyatakan. Oleh sebab itu mereka dibenci oleh orang jahat, seperti Habil di benci oleh Kain abangnya. Dengan alasan itulah Kain membunuh Habil, demikian juga mereka yang menolak pengendalian Roh Suci, membunuh umat-umat Allah. Dengan alasan yang sama juga orang-orang Yahudi menolak dan menyalibkan Juru Selamat, — oleh karena kesucian dan kekudusan tabiat-Nya senantiasa merupakan teguran kepada sifat korup dan mementingkan diri mereka. Sejak zaman Kristus sampai sekarang, murid-murid-Nya yang setia telah membangkitkan kebencian dan pertentangan mereka yang mencintai dan mengikuti jalan-jalan dosa.

Lalu, bagaimanakah kabar Injil itu bisa disebut kabar perdamaian? Pada waktu nabi Yesaya meramalkan tentang kelahiran Mesias, ia memberikan gelar kepada-Nya “Putra Raja Damai.” Ketika para malaikat memberitahukan kepada para gembala bahwa Kristus telah lahir, mereka menyanyi di atas padang Betlehem, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14). Tampaknya ada kontradiksi antara pernyataan nubuat dan perkataan Kristus, “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Matius 10:34). Tetapi dengan jelas dapat dimengerti bahwa keduanya sangat selaras.

Kabar Injil itu adalah berita damai. Kekristenan adalah sebuah sistem, yang bila diterima dan dituruti akan menyebarkan damai, keselarasan dan kebahagiaan di seluruh bumi ini. Agama Kristus akan mempersatukan dalam ikatan persaudaraan yang erat semua orang yang menerima pengajaran-Nya. Misi Yesus adalah memperdamaikan umat manusia dengan Allah, demikian juga antara sesama manusia. Akan tetapi kebanyakan dunia ini berada di bawah pengendalian Setan, musuh Kristus yang paling kejam. Kabar Injil menyatakan kepada mereka prinsip-prinsip kehidupan yang seluruhnya bertentangan dengan tabiat dan keinginan-keingian mereka, dan mereka lalu bangkit melawannya. Mereka membenci kesucian yang menyatakan dan menyalahkan dosa-dosa mereka. Dan mereka menganiaya dan membinasakan orang-orang yang membujuk mereka menerima tuntunan yang benar dan kudus. Dalam pengertian inilah (kebenaran yang ditinggikan kadang-kadang membawa kebencian dan permusuhan) kabar Injil itu disebut pedang.

Pemeliharaan misterius Tuhan yang mengizinkan orang-orang benar itu menderita penganiayaan di tangan orang-orang jahat, telah menyebabkan kebingungan kepada banyak orang yang lemah iman. Sebahagian mereka bahkan sudah siap untuk tidak lagi menaruh percaya kepada Allah, sebab Ia membuat orang paling jahat memperoleh kemakmuran, sementara orang-orang terbaik dan tersuci menderita dan di siksa oleh orang-orang jahat yang berkuasa. Orang bertanya, bagaimana mungkin seorang yang adil dan murah hati, dan yang kuasanya tidak terbatas, dapat menerima ketidakadilan dan penindasan? Inilah satu pertanyaan yang kita tidak bisa lakukan apa-apa. Allah telah memberikan kepada kita cukup bukti kasih-Nya. Dan kita tidak perlu meragukan kebaikan-Nya, sebab kita tidak bisa mengerti cara kerja pemeliharaan-Nya itu. Juruselamat berkata kepada murid-murid-Nya, setelah meramalkan kebimbangan yang akan menimpa jiwa mereka pada hari-hari percobaan dan kegelapan, “Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu” ( Yoh. 15:20).

jsus CopyYesus menderita untuk kita lebih dari yang seseorang pengikut-Nya derita dari kekejaman orang-orang jahat. Mereka yang dipanggil untuk menahan siksaan dan mati syahid adalah mengikuti jejak Anak Allah yang kekasih.

“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya” (2 Pet. 3:9). Ia tidak melupakan atau melalaikan anak-anak-Nya. Tetapi Ia mengizinkan orang-orang jahat menyatakan tabiat mereka yang sebenarnya, supaya tak seorangpun yang rindu melakukan kehendak-Nya tidak tertipu oleh mereka. Sekali lagi orang benar itu ditempatkan di dalam dapur kepicikan agar mereka sendiri boleh disucikan. Agar teladan mereka boleh meyakinkan orang-orang lain mengenai realitas dan kebaikan. Dan juga agar oleh keteguhan mereka boleh menyatakan kesalahan orang yang tak beriman dan tidak percaya.

Allah mengizinkan orang jahat itu memperoleh kemakmuran, dan menyatakan permusuhan terhadap Dia, supaya bilamana mereka telah mencapai puncak kejahatannya, semua boleh melihat keadilan dan dan rahmat-Nya dalam kebinasaan mereka. Hari pembalasan-Nya tidak lama lagi di mana semua mereka yang telah melanggar hukum-Nya dan yang menindas umat-Nya akan memperoleh upah yang sepadan bagi setiap perbuatan mereka. Dan di mana setiap perbuatan kejahatan atau ketidakadilan terhadap umat-umat Allah yang setia akan dihukum seolah-olah perbuatan itu dilakukan kepada Kristus sendiri.

Ada lagi pertanyaan lain dan yang lebih penting yang harus menjadi perhatian jemaat-jemaat dewasa ini. Rasul Paulus menyatakan bahwa “setiap yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Tim. 3:12). Lalu, mengapa penganiayaan itu nampaknya seperti tertidur? Sebab satu-satunya ialah bahwa jemaat telah meyesuaikan diri dengan standar duniawi, oleh sebab itu tidak menimbulkan perlawanan.

Agama pada zaman kita ini bukanlah agama yang bertabiat suci dan kudus sebagaimana yang menandai iman Kristen pada zaman Kristus dan rasul-rasul-Nya. Dan sungguh ironi karena yang membuat Kekristenan sangat popular di dunia bukan karena tabiat suci dan iman Kristen sejati yang dimiliki orang Kristen, namun justru karena roh berkompromi dengan dosa, oleh karena kebenaran agung firman Tuhan dianggap tidak berbeda dengan dunia ini, oleh karena sangat sedikit kesalehan vital di dalam jemaat.

Seandainya ada kebangunan iman dan kuasa jemaat yang mula-mula itu, maka roh penganiayaanpun akan dibangunkan dan api penganiayaan itupun akan di sulut kembali.

 

 

 

 

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?