Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan HarianMengajarkan Reformasi Kesehatan dalam Keluarga (Bagian 2)

Mengajarkan Reformasi Kesehatan dalam Keluarga (Bagian 2)

“Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing” (Roma 12:3).

[AkhirZaman.org] Lalu kembali engkau kelihatan takut ketika anak-anakmu berada di depan meja di mana mereka tampaknya kurang makan dan mendorong mereka untuk makan dan minum. Engkau tidak perlu tampak seperti peduli dan menunjukkan kekhawatiranmu dengan manifestasikan sikap atas ketidakcukupan makanan bagi mereka.

Perut mereka kecil dan tidak bisa memuat sejumlah besar makanan. Jauh lebih baik membiarkan mereka makan tiga kali daripada dua kali karena alasan tertentu. Biarkanlah mereka mendapatkan porsi makanan yang lebih besar pada satu kali makan. Dasar yang salah yang sedang dibebankan terhadap perui akan menyebabkan pencernaan terganggu. Memakan dan meminum yang tidak sesuai bagi mereka bukanlah suatu kebijaksanaan. Dan kembaii, pastikan dan sajikanlah bagi mereka makanan yang engkau kehendaki untuk mereka makan. Apa yang dapat menyehatkan bagi mereka adalah juga menyehatkan bagi engkau. Tetapi jumlah makanan yang menyehatkan seharusnya dipelajari lebih lanjut, supaya janganlah dimasukkan ke dalam perut sejumlah besar porsi makanan. Kita sendiri harus bertarak dalam segala hal, jika kita mau memberikan pelajaran-pelajaran yang layak kepada anak-anak kita. Bilamana mereka lebih besar maka tiap pertimbanganmu akan ditandai.—Letter 12, 1884.

Jangan diizinkan acara makan apa pun di antara jam makan kita. Saya sudah makan dua kali sehari selama dua puluh lima tahun terakhir. Saya tidak menggunakan mentega bagi diri saya, tetapi beberapa pekerja kita yang duduk pada meja saya memakan mentega. Mereka tidak mengkonsumsi susu; susu menimbulkan asam pada perut, pada waktu mereka memakan sejumlah kecil mentega. Kita tidak bisaymengatur pertanyaan tentang makanan oleh membuat tiap aturan. Beberapa orang bisa memakan buncis-buncisan dan polong-polongan kering, tetapi bagi saya makanan ini adalah menyakitkan. la seperti racun. Beberapa orang memiliki selera dan cita-rasa terhadap hal-hal tertentu, dan mengasimilasikannya dengan baik. Sementara orang-orang lain tidak memiliki cita-rasa apa pun bagi hal-hal ini. Jadi satu aturan tidak bisa berlaku bagi setiap orang.—Manuscript 15, 1889. 341

(3SM 294)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?