Saturday, April 20, 2024
Google search engine
HomeKeluargaCerita IllustrasiMenderita di Tengah Kelimpahan

Menderita di Tengah Kelimpahan

[Akhiraman.org] Pada suatu saat di dalam sejarah, banyak orang Inggris pergi ke Amerika untuk meningkatkan kekayaan mereka. Dalam masa itu terdapatlah seorang pemuda yang ingin mengadu nasib. Dengan cermat ia menabung, sehingga pada akhirnya cukup uang untuk membeli sebuah tiket kelas tiga pada sebuah kapal untuk pergi ke Amerika. Dia berangkat tanpa membawa uang untuk makan, namun ia menganggap pengorbanan itu sepadan dengan tujuan hidupnya.

Kemudian, dia naik ke atas kapal itu. Pada saat makan dia tetap menyendiri dalam kamarnya dan memikirkan kapan dia berlabuh di New York.

Saat berlabuh tertunda sampai dua minggu. Suatu topan secara tiba-tiba mengamuk sehingga perahu itu terpaksa memutar haluan, dan diperlukan waktu selama dua minggu untuk awak kapal itu mengembalikan kapal tersebut sesuai dengan tujuan semula. Pada akhir daru waktu dua minggu ini si pemuda hampir mati kelaparan. Walaupun New York sudah tampak di cakrawala. Dia berpikir demikian, “Apakah aku akan mati kelaparan, atau mati karena dihukum karena aku makan tanpa membayar, tidak ada bedanya bagiku.”

Dengan pikiran ini, ia pergi ke ruang makan untuk pertama kali dan memesan makanan dalam jumlah yang cukup banyak. Ia melahap semua makanan itu, memesan lagi, dan dia makan sekenyang-kenyangnya setelah selama dua minggu tidak makan! Dia siap menerima hukuman. Kemudian ia memanggil si pelayan sambil berkata, :Tolong bawakan rekeningnya kemari.” Si pelayan melongo bertanya, “Rekening apa, Tuan?”

“Ya, rekening untuk semua makanan yang sudah kumakan,” jawab si pemuda. Tuan sudah membayar semua makanan Tuan pada saat Tuan mambayar tiket kapal,” jawab si pelayan. Si pemuda itu hampir mati kelaparan, padahal dia sudah membayar makanan yang dibutuhkannya.

Banyak orang Kristen seperti sang pemuda itu. Mereka memperoleh satu tiket ke sorga oleh iman kepada Kristus. Mereka mengira bawa tiket itu hanya berisi suatu keselamatan rohani. Namun, sebenarnya dalam tiket itu juga terdapat suatu janji akan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita.

“Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.”
{2 Petrus 1:3}

Sumber: Secangkir Sup bagi Jiwa Anda, Oleh Dr. Timotius Adi Tan


RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?