Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanNubuatanKEMBALINYA KRISTUS (2)

KEMBALINYA KRISTUS (2)

Dari Gua-Gua dan Lubang-Lubang dan Penjara-Penjara
[AkhirZaman.org] Di dalam persembunyian di gunung-gunung, di dalam gua-gua dan lubang-lubang tanah, Juru selamat menyatakan hadirat-Nya dan kemuliaan-Nya.

Namun sedikit waktu lagi, maka la yang pasti datang itu akan datang tanpa berlambatan. Mata-Hya bagaikan nyala api yang menembus penjara-penjara yang paling ketat dan mancari orang-orang yang bersembunyi, Karena nama-nama mereka tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba itu. Mata Juru selamat itu ada di atas kita, di sekitar kita, memperhatikan setiap kesulitan, mengamati setiap bahaya; dan tidak ada tempat di mana mata-Nya tak dapat menembusinya, tidak ada kesusahan dan penderitaan dari umat-Nya yang tak terjangkau oleh simpati Kristus. . . .

Seorang anak Allah akan merasa ngeri pada waktu pertama kalinya melihat kemuliaan Yesus Kristus. Dia merasa tidak dapat hidup di hadapan hadirat-Hya yang kudus. Tetapi Kata-kata itu datang kepadanya seperti kepada Yohanes, ‘Janganlah takut.’ Yesus meletakkan tangan kanan-Nya ke pundak Yohanes; Ia mengangkatnya dari posisinya bersujud. Demikianlah la akan lakukan kepada orang-orang-Nya yang setia dan percaya. -TMK 360, 361 (1886).

Para pewaris Allah Keluar dari loteng; dari gubuk-gubuk, dari penjara-penjara, dari tiang-tiang gantungan, dari gunung-gunung, dari padang belantara, dari gua-gua dalam tanah, dari lubang-lubang di laut.-GC 650 (1911).

Dari Kedalaman Laut dan Pertambangan dan dari Pegunungan

Pada waktu Kristus datang untuk mengumpulkan bagi diriNya mereka yang setia, sangkakala yang terakhir akan terdengar dan seluruh dunia, dari puncak-puncak gunung yang tertinggi sampai ke kedalaman lubang yang paling dalam, suara itu akan terdengar. Orang benar yang sudah mati akan mendengar suara sangkakala yang terakhir itu, dan akan keluar dari kubur-kubur mereka untuk dipakaikan dengan kebakaan untuk menemui Tuhan mereka.–7BC 909 (1904).

Dengan senang hati saya membayangkan tentang kebangkitan orang benar yang akan keluar dari seluruh bagian bumi, dari gua-gua gunung batu, dari lubang-lubang, dari gua-gua dalam tanah, dari kedalaman air. Tidak ada yang terabaikan. Setiap orang akan mendengar suara-Nya. Mereka akan keluar dengan kemenangan dan kejayaan.-Surat 115, 1586.

Betapa indahnya pemandangan yang akan disuguhkan oleh gunung-gunung dan bukit-bukit (diSwiss) bilamana Kristus, Pemberi hidup itu, akan memanggil keluar orang-orang mati! Mereka akan berdatangan dari gua-gua, dari lubang-lubang di tanah, dari sumur-sumur yang dalam; di mana jasad-jasad mereka sudah terkubur. -Surat 97, 1886.

Orang Jahat Dibunuh
Di dalam usaha yang menggila dari hawa nafsu mereka sendiri yang menggebu, dan akibat pencurahan yang dahsyat dari murka Allah yang tidak bercampur itu, berjatuhanlah penduduk-penduduk bumi yang jahat – para imam, penguasa, dan rakyat, kaya atau miskin, tinggi atau rendah. Pada hari itu bergelimpangan orang-orang yang mati terbunuh oleh Tuhan dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang’ (Yeremia 25:55). Pada kedatangan Kristus orang jahat dimusnahkan dari muka bumi ini – dilahap oleh nafas mulut-Nya dan dibinasakan oleh cahaya kemuliaan-Nya. Kristus membawa umat-Nya ke kota Allah, dan bumi dikosongkan dari penduduknya.—GC 657 ( 1911 ).

Bagi orang berdosa, di mana saja ditemukan, Allah kita adalah api yang menghanguskan (lbrani 12:29). Dalam diri semua yang berserah kepada kuasa-Nya, Roh Allah akan menghanguskan dosa. Tetapi jika manusia bengantung pada dosa maka mereka menjadi berpihak kepadanya. Maka kemuliaan Allah yang memusnahkan dosa itu pasti membinasakan mereka. -DA 107 (1898).

Kemuliaan wajah-Nya, yang bagi orang benar merupakan kehidupan, akan menjadi api yang menghanguskan bagi orang jahat. -DA 600 ( 1898).

Kebinasaan Orang Jahat Suatu Tindakan Kemurahan
Dapatkah orang-orang yang hatinya dipenuhi kebencian akan Allah, akan kebenaran dan kekudusan, bergabung dengan warga surga dan bersama-sama menyanyikan lagu pujian? Dapatkah mereka tahan terhadap kemuliaan Allah dan Anak Domba? Tidak, tidak, tahun-tahun belas kasihan telah diberikan kepada mereka agar mereka bisa membentuk tabiat-tabiat untuk ke Surga; tetapi mereka tidak pernah melatih pikirannya untuk mencintai kemumian; mereka tidak pernah mempelajari bahasa Surga, dan sekarang sudah terlambat. Kehidupan yang memberontak kepada Allah tidak melayakkan mereka masuk Surga. Kemurniannya, kesuciannya, dan kedamalannya akan menjadi siksaan bagi mereka; kemuliaan Allah akan menjadi api yang menghanguskan.

Mereka lngin melarikan diri-dari tempat yang suci. Mereka lebih suka binasa, supaya mereka bisa tersembunyi dari wajah Dia yang sudah mati untuk menebus mereka. Nasib orang jahat sudah dltentukan oleh pilihan mereka sendiri. Dipisahkannya mereka dari Surga merupakan kesediaan mereka sendiri, dan pada pihak Allah itu keadilan dan kemurahan.-GC 542. 543 (1911).

Pulang ke Rumah!
Orang-orang benar yang masih hidup diubahkan dalam sesaat, dalam sekejap mata. Dengan suara Allah mereka itu dimuliakan; sekarang mereka dijadikan baka, dan bersama orang-orang saleh yang dibangkitkan diangkat untuk berjumpa dengan Tuhan mereka di angkasa. Malaikat-malaikat mengumpulkan umat pilihan-Nya dari empat penjuru dunia, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. Anak-anak kecil dibawa oleh Malaikat-Malaikat Kudus ke dalam pelukan
lbu-ibu mereka. Sahabat-sahabat yang sudah lama terpisah oleh kematian dipertemukan, tidak akan pernah lagi berpisah, dan dengan nyanyian kegembiraan naik bersama-sama menuju kota Allah.-GC 645 (1911).

Kita semua memasuki awan itu bersama-sama, dan selama tujuh hari naik menuju laut kaca.-EW 16 (1851). Sementara kereta itu menggelinding ke atas, roda-rodanya berseru, ‘Suci,’ dan sayap-sayapnya sambil bergerak berseru. ‘Suci,‘ dan rombongan malaikat kudus dl sekeliling gumpalan awan ltu berseru, ‘suci, suci, suci, Tuhan Allah yang Maha Kuasa!’ Dan orang-orang saleh di dalam awan itu berseru, ‘Mulia! Haleluya!’-EW 55 (1851).

Oh, betapa mulianya melihat Dia dan disambut sebagai umat tebusan-Nya! Sudah lama kita nantikan, tetapi pengharapan kita tidak menjadi redup. Kalau saja klta dapat melihat Raja itu dalam keindahan-Hya maka kita akan diberkati untuk selamanya. Saya merasa seakan-akan harus berteriak nyaring, Pulang ke rumah! -8T 255 (1904).

Malaikat-malaikat Bernyanyi, Kristus Sudah Menang!
Pada hari itu umat tebusan akan bercahaya dengan kemuliaan Bapa dan Putra. Malaikat-Malaikat, sambil memetik kecapi emas, akan menyambut Raja dan tanda-tanda kemenangan-Nya — yaitu mereka yang sudah dibasuh dan dijadikan putih dalam darah Anak Domba. Sebuah nyanyian kemenangan akan berkumandang. Kristus sudah menang. Ia memasuki Istana Surga, diiringi umat tebusan-Nya, saksi-saksi bahwa misi-Nya yang penuh derita dan pengorbanan tidaklah sia-sia.-9T 285, 286 (1909)

Dengan kasih yang tak dapat dituturkan, Yesus menyambut umat-Nya yang setia kepada kesukaan Tuhan mereka. Kesukaan Juru selamat ialah melihat jiwa-jiwa yang telah diselamatkan melalui kehinaan dan penderitaan-Nya berada di dalam kerajaan yang mulia.-GC 647 (1911).

Sebagai hasil dari pekerjaan-Nya Kristus akan melihat upahNya. Di dalam rombongan besar yang tak seorang pun dapat menghitungnya, yang dibawa tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya’ (Yudas 24), la yang darah-Nya telah menebus kita dan hidup-Nya sudah mengajarkan kita yang sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas’ (Yesaya 53:11).-Ed 309 (1903).

Orang-Orang Saleh Diberi Mahkota dan Kecapi 
Saya melihat Malaikat yang sangat banyak jumlahnya membawa mahkota-mahkota kemuliaan dari kota itu — satu mahkota untuk setiap orang saleh, dengan namanya tertulis pada mahkota itu. Begitu Yesus meminta mahkota-mahkota itu para Malaikat mempersembahkannya kepada-Nya, dan dengan tangan kanan-Nya sendiri Yesus yang kekasih itu meletakkan mahkota-mahkota itu di kepala orang-orang saleh.-EW 288 (1858).

Di laut kaca itu 144.000 orang itu berdiri dalam bentuk empat persegi yang sempuma. Sebagian dari mereka mempunyai mahkota yang sangat gemilang, yang lainnya tidak begitu cemerlang. Sebagian mahkota-mahkota itu tampak berat dengan bintang-bintang, sedangkan yang lainnya hanya terdapat sedikit bintang. Semuanya benar-benar puas dengan mahkota-mahkota mereka.-EW 16, 17 (1851).

Mahkota kehidupan itu akan gemerlapan atau pun redup, akan ditaburi banyak bintang, atau hanya diterangi sedikit
permata, itu sesuai dengan tindakan kita sendiri.-6BC 1105 (1895). 

Tidak akan ada seorang pun yang diselamatkan di Surga yang mahkotanya tidak berbintang. Kalau engkau masuk, akan ada beberapa jiwa di istana yang mulia itu yang telah menemukan jalan masuk ke sana melalui usahamu.—ST. 6 Juni 1892.

Sebelum memasuki kota Allah, Juru selamat menganugerahkan kepada para pengikut-Nya lambang-lambang kemenangan, dan menyematkan kepada mereka lencana kerajaan mereka. Barisan yang berkilau-kilauan itu diatur dalam bentuk empat persegi yang sempurna di sekeliling Raja mereka. . . . Ke atas kepala para pemenang itu Yesus dengan tangan kanan-Nya sendiri meletakkan mahkota kemuliaan. . . . Pada setiap tangan disematkan daun palem kemenangan dan kecapi yang berkilauan. Kemudian, begitu Malaikat-Malaikat yang memimpin memetik nada, setiap tangan memetik tali-tali kecapi dengan sentuhan yang terampil, menghasilkan musik nan indah dengan alunan yang marak dan merdu. . . . Di depan umat tebusan itu terdapat kota suci. Yesus membuka lebar-lebar gerbang-gerbang mutiaranya, dan bangsa yang sudah memelihara kebenaran itu memasukinya. -GC 645, 646 (1911).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?