Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Bagaikan Garam yang Kehilangan Rasa?

[RH] Bagaikan Garam yang Kehilangan Rasa?

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13).

[AkhirZaman.org] Saya bisa melihat suatu kemauan yang besar akan kebijakan diskriminasi dan pertimbangan yang baik. Kejahatan terhadap perkara-perkara ini sudah seringkali disampaikan di hadapan saya.

Perbedaan pendapat dibuat nyata baik di hadapan orang-orang percaya dan tidak. Perkara-perkara ini dibuat hingga seperti suatu kesan di pikiran saya sehingga saya merasa bahwa saudara-saudara saya telah menghadapi suatu perubahan besar. Perkara ini telah dibuat sedemikian di hadapan saya selagi saya berada di Eropa, secara bayangan dan simbol, tetapi penjelasan-penjelasan telah diberikan kepada saya kemudian sehingga saya tidak dibiarkan di dalam kegelapan perihal keadaan gereja kita dan saudara-saudara kita yang melayani. . . .

Saya kembali ke ruangan saya sambil bertanya apakah arah yang paling baik bagi saya. Pada malam itu banyak waktu yang saya luangkan dalam doa untuk mendapatkan petunjuk tentang hukum dalam kitab Galatia itu. lni lebih dari sekadar saja. Apa pun cara yang selaras dengan, “Demikianlah firman Tuhan,” jiwa saya akan berkata, Amin, amin. Tetapi roh yang mengendalikan saudara-saudara kita bukanlah roh Yesus, sehingga bertentangan dengan petunjuk yang seharusnya dilaksanakan kepada masing-masing yang lain, ini mengisi jiwa saya dengan kesusahan.

Pada penemuan bagi para pendeta pada pagi berikutnya saya telah mendapatkan penjelasan tentang perkara-perkara untuk dikatakan kepada saudara-saudara saya, yang saya tidak berani untuk menahannya. Garam itu telah kehilangan rasanya, emas yang baik itu menjadi pucat. Kegelapan rohani muncul pada umat dan banyak yang terbukti bahwa mereka telah digerakkan dengan suatu kuasa yang berasal dari bawah, karena hasilnya pada saat itu akan sama seperti ketika mereka tidak berada dalam terang Roh Allah.

Sungguh luar biasa halaman-halaman sejarah yang sedang dibuat oleh malaikat yang mencatat! Pasti ragi itu telah bekerja dengan merusak, dan hampir meragikan kesatuan itu. Saya memiliki suatu pekabaran perihal kritik dan amaran bagi saudara- saudara saya, saya tahu. Jiwa saya tertekan dengan kesusahan. Untuk menyampaikan perkara ini kepada saudara-saudara membuat saya jauh lebih susah daripada akibat dari pekabaran kepada siapa perkara ini disampaikan. Melalui anugerah Kristus saya mengalami suatu kuasa ilahi yang menguatkan untuk bertahan di hadapan saudara-saudara yang melayani, dalam nama Tuhan, dengan berharap dan berdoa bahwa Tuhan akan membukakan mata mereka yang buta. Saya dikuatkan untuk mengatakan perkataan-perkataan, yang dituliskan sekretaris saya secara singkat.—Manuscript 24, 1888. 

 

(3SM 175, 176)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?