Friday, April 19, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanMenonton Pertandingan Sepak Bola

Menonton Pertandingan Sepak Bola

[AkhirZaman.org] Musim pertandingan sepak bola Piala Eropa telah tiba, membuat semua orang bersemangat untuk tidak melewatkan acara olahraga paling akbar ini. Pertandingan sepak bola sangat digemari di seluruh dunia, di semua negara, semua golongan, ras, suku umat manusia. “si kulit bundar” sangat menghipnotis penggemarnya, bahkan ada yang rela bolos kerja cuma untuk menonton acara bergengsi tersebut dan ketika menjadi  pusat perhatian media massa baik surat kabar, majalah, majalah dan koran elektronik serta televisi berlomba-lomba untuk mengulas berita dan siaran pertandingannya, membuat segenap lapisan masyarakat, mulai dari pedesaan sampai perkotaan, mulai lapisan bawah sampai pimpinan negera, dari warung sampai resto-café, dari obrolan, sms, hingga meeting resmi, tak luput membicarakan seputar pertandingan sepak bola yang baru ditonton.

Saat pertandingan dimulai, pemakaian listrik di Inggris melonjak sampai 1500 megawatt, yang setara dengan pemakaian keseluruhan di Birmingham, salah satu kota terbesar di Inggris. Lonjakan itu bukan hanya disebabkan banyaknya televisi yang menyala, tapi juga karena kebiasaan penonton minum teh atau kopi hanya saat jeda waktu pertandingan (halftime), yang tentu saja diiringi dengan makan. Menurutthe Electricity National control center (seperti PLNnya Inggris), lonjakan pemakaian listrik itu menandai dinyalakannya sekitar 600.000 ketel pemanas air listrik. Begitu babak pertama berakhir, jutaan cangkir kopi dan teh panas dibuat secara bersamaan.

Tapi tahukah Anda dengan hanya menonton sepak bola saat ini Anda sudah membuat diri Anda beresiko terhadap berbagai gangguan kesehatan yang serius. Kebanyakan orang tanpa disadari sudah menyia-nyiakan kesehatan mereka demi menonton secara langsung pertandingan klub-klub sepak bola fans mereka. Resiko-resiko apa saja yang harus Anda waspadai:

SINDROME METABOLISM
Empat gangguan kesehatan yang menjadi trend pada masyarakat modern saat ini adalah: obesitas (kegemukan), diabetes (kadar gula darah tinggi),kadar lemak darah tinggi, serta hipertensi. Banyak ahli menyebutnya sebagai The Deadly Quartet atau Syndrome X, namun sekarang semua sepakat dengan nama Metabolic Syndrome. Definisi WHO untuk Metabolic Syndrome adalah bila didapatkan penyakit Diabetes Mellitus ditambah dengan minimal dua dari gejala sebagai berikut:

* waist-to-hip ratio (perbandingan lingkar perut dengan panggul) >90pada pria atau >0.85 pada wanita
* kadar trigliserida darah > 150 mg/dl atau kolesterol HDL < 35 mg/dlpada pria atau < 39 mg/dl pada wanita
* kecepatan ekskresi albumin dalam urin > 20 ug/menit, dan
* tekanan darah > 140/90 mmHg.

Masih ada lagi definisi menurut the US National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (ATP III) dan menurut International Diabetes Federation (IDF) yang kurang lebih tidak jauh berbeda. Yang penting diperhatikan oleh kita adalah meningkatnya kecenderungan gemuk, gula dan lemak tinggi, serta tekanan darah tinggi di negara-negara maju yang saat ini juga menghinggapi negara berkembang termasuk Indonesia. Laporan terakhir menyebutkan Metabolic Syndrome diidap oleh 50 juta orang di Amerika Serikat (Int J Epidemiol 2006;35:190-6). Saat ini tercatat 17 juta orang meninggal setiap tahun karena stroke dan sakit jantung, 11 juta diantaranya terdapat di negara berkembang termasuk Asia. Diperkirakan hampir satu miliar manusia dibumi ini telah mengalami kelebihan berat badan (Diabetes Voice 2006; 51:8-10). Tidak banyak data yang ada di negara kita, namun angka Metabolic Syndrome di Asia berkisar antara 13.3 % di daratan Cina hingga 30% di Iran (Diabetes Voice 2006; 51:15-17). Diperkirakan padatahun 2020, penyakit jantung koroner dan stroke akan menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Bahaya Mengancam Kita semua sependapat adanya perubahan life style di masyarakat sebagai penyebab makin banyaknya kasus gemuk, gula, lemak, dan tekanan darah tinggi. Studi di Perancis menyebutkan “fast-food culture” yang makin membudaya, makin banyaknya vending machine di sekolah dan tempat umum menimbulkan obesitas dimana-mana. Prof.Paul Zimmet, yang September mendatang mengetuai Kongres Obesitas Dunia di Sydney,memberi istilah “coca-colanization” sebagai biang Metabolic Syndrome. Banyaknya orang menonton bola sambil duduk tiduran dan makan minum, tentu saja sangat besar dampak bagi peningkatan gula dan lemak darah. Selain itu, merokok, alcohol dan stress yang ada selama nonton pertandingan sepak bola, hasil akhirnya adalah stroke dan atau serangan jantung. Mingguan Kedokteran The Lancet, dalam komentarnya “The World Cup, Sport Sponsorship, and Health” tanggal 16 Juni yang lalu, mengecam FIFA yang membiarkan ajang Piala Dunia disponsori oleh perusahaan minuman, fast-food, dan soda, seperti bir Budweiser, McDonald, dan Coca-Cola. FIFA juga dikecam dengan mencabut larangan merokok distadion dan membolehkan merek produk tembakau sebagai produk resmi di Piala Dunia (Lancet 2006; 367:1964-6).

SINDROM MAKAN TENGAH MALAM
Suatu kebiasaan buruk Night Eating Syndrome (NES), ditandai dengan kehilangan nafsu makan pada pagi hari, stres, sukar tidur, disertai dengan makan yang berlebihan pada malam hari. Dr.Albert J Stunkard, pakar dari University Pennsylvania, Philadelphia, AS, yang meneliti kelainan ini sejak tahun 1955 (sekarang beliau sudah pensiun), memberikan kuliahnya pada peserta the 13th European Congress on Obesity (ECO)tanggal 26-29 Mei 2004 yang lalu di Praha. Diperkirakan sudah ada 10 juta orang yang menderita NES, dan sebagian besar dari mereka adalah gemuk. Tanda-tanda yang didapatkan pada penderita NES adalah hilangnya nafsu makan pada pagi hari, seringkali sampai 5-6 jam setelah bangun pagi masih enggan sarapan, namun pada malam hari, penderita cenderung buka lemari makan atau lemari es, cari makanan kaya kalori, karbohidrat, dan lemak, misalnya snack, es krim, kacang, atau coklat, lalu kebiasaan makan malam ini akan diulangi sampai 3-4 kali dalam semalam, kemudian tertidur. Penderita biasanya mempunyai kepribadian depresi, stres, gelisah, cemas, dan umumnya sukar tidur. NES banyak ditemukan pada kaum selebritis, kebiasaan cari makan pada malam hari harus diwaspadai bagi para pecandu bola. Diperkirakan pasien NES akan menjadi obesitas setelah 3-4 tahun. Cegah Sebelum Terlambat 5 / 6

DEMAM SEPAK BOLA
Change your lifestyle, demikian yang dianjurkan oleh semua institusi dan lembaga kesehatan, terapkan gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan kasus kegemukan, naiknya gula dan lemak serta tekanan darah. Selama nonton pertandingan sepak bola, biasakan minum hanya air mineral, makan sayuran dan buah, hindari konsumsi banyak karbohidrat dan lemak. Sesekali diselingi gerak badan atau dibarengi dengan sambil naik sepeda statis atau olahraga treadmill ringan di depan televisi. Nonton bareng membuat anda lebih rileks dan tidak stres. Sangat baik bila anda tidak minum alcohol dan merokok, ingat kebiasaan merokok menyebabkan orang sekitar anda menjadi passive smoker dengan akibat yang sama buruknya bagi jantung dan pembuluh darah otak. Lakukan saran preventif di atas sekarang juga,supaya semua terhibur oleh bola dan tetap hidup sehat.

Walaupun sepak bola sudah sangat memengaruhi pola hidup Anda, tapi itu juga adalah merupakan suatu alat yang dipakai setan untuk membuat manusia menjadi insan yang rapuh dan mudah sakit. Kita memiliki tanggung jawab terhadap pencipta yang sudah menjadikan kita “sungguh amat baik” sebagai makhluk ciptaan kita juga harus merawat tubuh kita ,sendiri dan menjauhi pola-pola hidup yang merusak.

Menonton pertandingan sepak bola tidak pernah akan menambah manfaat dan kualitas hidup kita, lebih banyak merusak dari pada hal positifnya.

“Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”
Pengkhotbah 12:14

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?