Thursday, April 25, 2024
Google search engine
HomeKeluargaPelajaran KeluargaMelalaikan Disiplin dan Akibat-akibatnya

Melalaikan Disiplin dan Akibat-akibatnya

Pendidikan yang Salah Mempengaruhi Seluruh Hidup Keagamaan. 
[AkhirZaman.org] Satu kutuk tertanggung atas diri orang tua yang tidak mendidik anak-anak mereka supaya takut akan Allah, tetapi telah membiarkan mereka bertumbuh menjadi orang-orang dewasa yang tidak berdisiplin dan tidak terkendalikan. Selama masa kanak-kanak mereka, mereka telah dibiarkan untuk menunjukkan kemarahan dan kekerasan hati dan bertindak menurut dorongan hati, dan mereka membawa roh yang sama ini ke dalam rumah tangga mereka sendiri. Mereka mempunyai kekurangan dalam sifat mereka, dan dikuasai oleh hawa nafsu dalam pemerintahan mereka.

Sekalipun dalam penerimaan mereka akan Kristus mereka tidak mengalahkan nafsu mereka yang dibiarkan memerintah pada masa kanak-kanak mereka. Mereka membawa akibat-akibat dari pendidikan masa kecil mereka kepada seluruh hidup keagamaan mereka. Adalah satu hal yang paling sukar untuk menghapuskan kesan yang telah diadakan dengan cara demikian itu pada tanaman Tuhan; oleh karena apabila rantingnya dibengkokkan maka pohonnya juga akan turut bengkok. Jikalau orang tua seperti itu menerima kebenaran, maka mereka akan mengalami satu peperangan yang hebat. Mereka boleh jadi

diubahkan di dalam tabiat, tetapi seluruh pengalaman keagamaan mereka dipengaruhi oleh disiplin yang longgar yang dijalankan terhadap diri mereka pada masa kanak-kanak mereka. Dan anak-anak mereka harus menderita oleh sebab pendidikan mereka yang bercacat cela; oleh karena mereka menanamkan kesalahan -kesalahan mereka di dalam diri anak-anak mereka sampai kepada generasi yang ketiga dan keempat.

Eli Zaman Sekarang.
Bilamana orang tua membenarkan dan dengan cara demikian membiarkan terus menerus kesalahan-kesalahan di dalam diri anak-anak mereka sebagaimana halnya Eli, maka pasti Allah akan

membawa mereka ke tempat di mana mereka akan melihat bahwa mereka bukan saja telah merusak pengaruh mereka, tetapi juga pengaruh orang muda yang harus mereka kendalikan…. Mereka akan memperoleh pelajaran-pelajaran pahit untuk dipelajari.

Oh, kiranya Eli zaman sekarang ini, yang kedapatan di mana-mana sambil mengadakan dalih-dalih atas penyelewengan anak-anak mereka, dengan segera mau menggunakan wewenang yang telah diberikan Allah kepada mereka untuk mengekang dan memperbaiki anak-anak mereka itu. Biarlah para orang tua dan wali, yang mengabaikan dan memaafkan dosa di dalam diri anak-anak yang berada di bawah asuhan mereka, mengingat bahwa dengan cara demikian mereka menjadi penolong daripada segala kesalahan ini. Jikalau, gantinya memanjakan tanpa batas, tongkat pemukul itu lebih sering digunakan, bukan dengan kemarahan, melainkan dengan kasih dan doa, maka kita akan menyaksikan rumah tangga yang lebih berbahagia dan satu keadaan masyarakat yang lebih baik.

Kelalaian Eli dihadapkan dengan jelas kepada setiap bapa dan ibu di dalam negeri itu. Sebagai akibat daripada kasih sayang yang tidak disucikan itu atau ketidakrelaannya untuk melaksanakan satu tugas yang tidak menyenangkan itu, ia telah menuai satu panen kejahatan di dalam diri anak-anaknya yang rusak itu. Baik orang tua yang membiarkan kejahatan itu dan anak-anak yang telah melakukan kejahatan itu adalah bersalah di hadapan Allah, dan Ia tidak akan menerima persembahan atau korban untuk pelanggaran mereka.

Masyarakat Terkutuk oleh Adanya Tabiat tabiat yang Rusak.
orange-county-photographer-3 CopyOh! kapankah orang tua akan menjadi bijaksana? Kapankah mereka akan melihat dan menyadari sifat daripada pekerjaan mereka dalam mengabaikan untuk menuntut penurutan dan hormat sesuai dengan petunjuk daripada Firman Allah? Akibat daripada pendidikan yang longgar ini terlihat di dalam diri anak-anak apabila mereka terjun ke dunia dan mengambil tempat mereka sebagai kepala keluarga mereka sendiri. Mereka mengabaikan kesalahan-kesalahan orang tua mereka. Sifat-sifat mereka yang bercela itu menguasai dengan sepenuhnya; dan mereka menurunkan kepada orang lain cita rasa, kebiasaan dan sifat pemarah yang salah yang mereka biarkan berkembang di dalam tabiat mereka sendiri. Dengan demikian mereka menjadi satu kutuk gantinya satu berkat kepada masyarakat.

Kejahatan yang ada di dalam dunia.sekarang ini berasal daripada kelalaian orang tua untuk mendisiplin diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.

Mereka tergolong kepada ribuan orang yang menjadi korban setan oleh sebab cara yang tidak bijaksana oleh mana mereka telah diatur pada masa kanak-kanak mereka. Teguran Allah yang keras itu dikenakan kepada cara pengaturan yang salah ini.

Melonggarkan Tali Kekang Disiplin.
Anak-anak yang diatur dengan cara yang salah, yang tidak dididik untuk menurut dan menghormati, menghubungkan diri mereka dengan dunia dan memegang tangan orang tua mereka, sambil mengikatnya, dan menuntun orang tua itu ke mana saja mereka pilih. Terlalu sering, pada saat dimana anak-anak harus menunjukkan sikap hormat dan penurutan yang tidak ragu ragu terhadap nasihat orang tua mereka, orang tua itu telah melonggarkan tali kekang disiplin. Orang tua yang hingga saat itu telah menjadi teladan yang baik daripada hidup beribadat yang terus menerus sekarang ini telah dipimpin oleh anakanak mereka. Keteguhan mereka telah hilang. Bapa-bapa yang telah memikul salib Kristus, dan telah memegang tanda daripada Yesus Kristus dengan hati yang bulat, telah dipimpin oleh anak-anak mereka pada jalan yang meragukan dan tidak menentu.

Memanjakan anak-anak yang Lebih Dewasa.
Para bapa dan ibu yang seharusnya mengerti tanggung jawab yang ada di atas bahu mereka telah melonggarkan disiplin mereka demi memenuhi kecenderungan anak-anak lelaki dan perempuan mereka yang sedang bertumbuh. Kemauan anak itu diakui sebagai undang-undang. Para ibu yang dulunya teguh pendirian, tegas dan tidak bisa digoyahkan dalam mentaati prinsip, sambil mempertahankan kesederhanaan dan kejujuran, menjadi orang-orang yang memanjakan apabila anak-anak mereka menjadi dewasa. Dalam kesenangan untuk mempertontonkan mereka menyerahkan anak-anak mereka kepada setan oleh tangan mereka sendiri, seperti halnya orang Yahudi yang murtad itu membiarkan anak-anak mereka berjalan melalui api dewasa Molokh.

i-epityhia-mias-shesis-kai-mias-oikogeneias-apaitei-diarki-prospatheia CopyTidak Menghormati Allah Demi Menarik Hati Anak.
Para bapa dan ibu sedang menyerah kepada kecenderungan anak-anak mereka yang tidak beribadat, dan sambil menolong mereka dengan uang dan fasilitas supaya terkenal di dalam dunia.

Oh, betapa satu tanggung jawab yang harus diberikan oleh orang tua seperti itu kepada Allah! Mereka tidak menghormati Allah dan menunjukkan segala hormat mereka terhadap anak anak mereka yang tersesat itu, sambil membuka pintu mereka kepada hiburan-hiburan yang dulunya mereka telah kecam oleh karena adanya prinsip. Mereka telah membiarkan permainan kartu, pesta pesta dansa, dan dansa dansi untuk memenangkan anak-anak mereka kepada dunia. Pada saat dimana seharusnya pengaruh mereka terhadap anak-anak paling kuat, sambil memberikan kesaksian tentang apa artinya kekristenan yang benar itu, seperti Eli mereka telah membawa diri mereka ke bawah kutuk Allah dengan tidak menghormati Dia dan mengabaikan tuntutan tuntutan Nya, agar dapat menyenangkan hati anak-anak mereka.Tetapi pada saat kematian satu sifat kesalehan yang biasa tidaklah terlalu berharga. Sekalipun beberapa orang pendeta Injil menyetujui agama semacam ini, orang tua akan mendapati bahwa mereka sedang meninggalkan mahkota kemuliaan untuk memperoleh mahkota daun daunan yang tidak ada harganya. Kiranya Allah menolong para bapa dan ibu untuk bangkit pada tugas mereka!

Jadilah Apa yang Engkau Mau Anakmu Jadi.
Jadilah apa yang engkau mau anakmu jadi. Orang tua telah mengabadikan oleh pengajaran dan teladan cap tabiat mereka sendiri kepada keturunan mereka. Kata-kata dan sifat-sifat yang tidak menentu, kasar dan tidak sopan ditanamkan di dalam diri anak-anak, dan cucu-cucu, dan dengan demikian kesalahan dalam caranya orang tua mengurus memberikan kesaksian yang melawan mereka dari satu generasi kepada generasi yang lain.’

–Mendidik & Membimbing Anak, Pasal 47–

 

Previous article
Next article
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?