Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian BERHARAP PADA MASA KESUKARAN

[RH] BERHARAP PADA MASA KESUKARAN

Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji. Apabila aku ingat kepadaMu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam. Mazmur 63:6, 7.

[AkhirZaman.org] *Berjam-jam lamanya saya berbaring dan berjaga-jaga karena sakit, akan tetapi saya memiliki janji-janji Allah yang indah itu yang masuk dengan segar disertai kuasa yang menghidupkan ke dalam pikiranku. Juruselamat terasa sangat dekat kepadaku, dan sayapun senang merenung-renungkan kasih Yesus. Belas-kasihanNya yang lembut itu dan berbagai-bagai pelajaran yang disampaikanNya kepada murid-muridNya menjadi terang dan sangat berarti sehingga semuanya itu menjadi makanan manna dari sorga bagi jiwa …. Ketika Tuhan melihat waktunya sudah tepat untuk berkata, ”Berbaringlah dengan sabar, dan renungkanlah kembali; dan ketika Roh Kudus membawa banyak perkara ke dalam pikiran saya, perkara-perkara yang indah yang tak dapat kuungkapkan, saya tidak ada alasan lagi untuk mengeluh …. |

Saya mengenangkan ayat-ayat yang telah datang sebagai suatu penghiburan yang berulang-ulang bagi saya di dalam penderitaan saya:

“Aku tidak melihat jejak di depanku tatkala aku melangkah menuju tahun-tahun di depanku; Tetapi saat yang lalu kutahu Allah.menjaga aku, esok hari rahmatNya semakin nyata, Dan apa yang tampak gelap di kejauhan mungkin kan kulihat cerah bila kumendekat.

“Oh, bisik tenang tak kutahu, bagialah tak kutahu; Kumasih berada di lengan perkasa yang tak membiarkan aku pergi; Yang meneduhkan jiwaku yang hancur lebur agar aku istirahat, di pangkuan yang amat mencintaiku. “Oleh sebab itu ku mau pergi meskipun aku tak mau jika kubisa. Lebih baik aku berjalan di dalam gelap bersama Allah daripada aku pergi sendiri di dalam terang. Lebih baik aku berjalan dengan Dia dalam iman, daripada sendirian menurut pandangan mataku.

”Hatiku takut menghadapi pencobaan yang mendatang yang mungkin diungkapkan, Namunpun demikian ku tak pernah berduka melainkan membiarkan pilihan Tuhanku. Kutolak airmata dengan bisik, ”la tahu, tahu segalanya_.”

*Ditulis oleh pengarang di Australia, pada saat beliau sakit di sana.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?