Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupPendidikanBELAJAR DARI EDEN

BELAJAR DARI EDEN

“ Berbahagialah Orang Yang Mendapat Hikmat “

[AkhirZaman.org] Sistem pendidikan yang dilembagakan pada awal dunia adalah teladan bagi manusia sepanjang zaman. Sebagai suatu gambaran dari azaz – azas-Nya, suatu sekolah teladan didirikan di Taman Eden, tempat kediaman nenek moyang kita. Taman Eden adalah ruang kelas, alam menjadi buku pelajaran, Khalik sendiri adalah pengajar dan nenek moyang umat manusia adalah murid – murid-Nya.

Adam dan hawa yang diciptakan menurut “ citra kemuliaan Tuhan “ ( I korintus 11 : 7 ), telah menerima anugerah terbaik bagi tujuannya yang tinggi. Elok dan simetris bentuknya, air mukanya bercahayakan kesehatan dan penuh ceria serta pengharapan, mereka menampilkan kemiripan lahiriah serupa Khaliknya. Namun kemiripan ini tidak terlihat dalam lahiriahnya saja. Setiap kecerdasan otak dan jiwa memantulkan kemuliaan Khalik. Dianugerahi karunia mental dan rohani, Adam dan Hawa diciptakan “ sedikit lebih rendah daripada malaikat – malaikat” ( Ibrani 2 : 7 ), agar mereka tidak hanya akan melihat keajaiban semesta alam yang dapat dilihat, tetpi juga memahami tanggung jawab serta kewajiban moral.

“ Selanjutnya Tuhan Allah membuat Taman eden, disebelah timur; disitulah ditempatkannya manusia yang dibentuknya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai – bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya dan pohon kehidupan  ditengah – tengah taman itu serta pohon pengetahuan tentang baik dan yang jahat.” Kejadian 2 : 8, 9. Disini, ditengah pemandangan alam yang indah yang tidak terjamah dosa, nenek moyang kita yang pertama akan menerima pendidikannya.

Dalam perhatian-Nya bagi anak – anak-Nya, Bapa kita  yang disorga sendiri memimpin pendidikan itu. Kadang – kadang mereka itu dikunjungi oleh pesuruhNya, malaikat suci dan dari mereka itu menerima nasihat dan pengajaran. Kadang – kadang bila mereka berjalan ditaman pada hariyang sejuk mereka mendengar suara Allah dan muka dengan muka mengadakan hubungan dengan Yang Maha Kekal. PikiranNya terhadap mereka itu adalah ” damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. “ Yeremia 29 : 11. Setiap maksud-Nya adalah demi kebaikan sepenuhnya.

Kepada Adam dan Hawa diserahi tugas untuk merawat taman itu, “ mengusahakan dan memeliharanya. “ Kejadian 2 : 15. Meski Pemilik alam semesta itu dapat memberikan segala sesuatu, mereka tidak boleh bermalas – malasan. Pekerjaan yang berguna ditetapkan kepada mereka sebagai suatu berkat, untuk memperkuat tubuh, untuk memperluas pikiran dan untuk memperkembangkan Tabiat.  Buku alam, yang menyebarkan pelajaran – pelajaran hidup-Nya dihadapan mereka, menyediakan sumber yang tiada habis – habisnya dalam pengajaran dan kesukaan. Pada setiap lembaran dan dihutan dan batu gunung, pada setiap bintang yang gemerlapan, dibumi dan  laut dan angkasa, nama Tuhan tercantum.

Baik ciptaan yang hidup dan yang tidak hidup –  dengan daun dan bunga dan pohon dan dengan setiap mahkluk hidup, dari hewan raksas di air sampai kepada titisan sinar matahari – penghuni Eden mempelajarinya, menghimpun dari masing – masing rahasia kehidupannya. Kemuliaan Tuhan dilangit, dunia yang tak terhitung dalam peredaran yang tertib, “ tentang melayangnya awan-awan” ( Ayub 37 : 16 ), rahasia cahaya dan suara, siang dan malam – semuanya menjadi bahan penyelidikan oleh murid – murid sekolah yang pertama didunia.

Undang – undang serta pekerjaan alam ini serta azaz – azas kebenaran yang besar yang memerintah semesta alam rohaniah, dibentangkan kepada pikiran mereka karena Khalik segala sesuatu. Dalam “ terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah “ ( II Korintus 4 : 6 ), daya mental dan rohaniah berkembang dan mereka menikmati kesenangan yang tertinggi dari sesuatu yang kudus itu.

Karena berasal dari tangan Khalik, tidak hanya Taman Eden tetapi seluruh bumi sangatlah elok. Tiada noda dosa, atau bayangan maut yang merusakkan pasangan itu. Kemuliaan Tuhan” menutupi segenap langit dan bumi pun penuh dengan pujian kepadaNya. “ Bintang – bintang fajar bersorak  – sorak bersama. “ Habakuk 3 : 3 ;  ayub 38 : 7 “. Demikianlah bumi ini sebagai lencana yang layak dari Dia yang “ berlimpah kasihNya dan setiaNya” ( Keluaran 34 : 6 ) suatu pelajaran yang pantas bagi mereka  yang diciptakan menurut citra-Nya. Taman Eden adalah satu gambaran mengenai apa yang Tuhan inginkan agar terjadi atas seluruh muka bumi ini dan merupakan maksudNya bila umat manusia bertambah – tambah dalam jumlah, mereka harus  mendirikan rumah tangga dan sekolah yang lain yang serupa dengan apa yang telah diberikan-Nya. Dengan begitu pada suatu ketika kelak seluruh muka bumi akan dipenuhi dengan rumah dan sekolah dimana perkataan  dan pekerjaan Tuhan harus dipelajari dan dimana murid – murid akan semakin layak dan sempurna untuk memantulkan terang pengetahuan kemuliaan-Nya sepanjang Zaman yang kekal.

Oleh: Ellen White

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?