Tuesday, April 23, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedREPUTASI vs KARAKTER

REPUTASI vs KARAKTER

[AkhirZaman.org] Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1Samuel 16:7)

Seringkali kita lebih terkesima akan reputasi atau nama baik seseorang ketimbang karakter yang sebenarnya. Penilaian kita pun menjadi berat sebelah sebagai akibatnya. Sebuah puisi menjelaskan perbedaan reputasi dan karakter sbb.:

REPUTASI vs KARAKTER
Lingkungan tempat anda hidup menentukan reputasi anda. Kebenaran yang anda yakini menentukan karakter anda. Reputasi mengharapkan anda seperti siapa. Karakter adalah siapa anda sebenarnya. Reputasi adalah foto, karakter adalah wajah. Reputasi datang dari luar, karakter tumbuh dari dalam. Reputasi adalah apa yang anda miliki ketika tiba di suatu komunitas baru. Karakter adalah apa yang anda miliki ketika pergi. Reputasi anda terbentuk dalam sesaat. Karakter anda dibangun seumur hidup. Reputasi anda dipelajari dalam sejam, karakter anda tidak kelihatan sampai setahun. Reputasi tumbuh seperti jamur, karakter bertahan abadi. Reputasi membuat anda menjadi miskin atau kaya, karakter membuat anda menderita atau bahagia. Reputasi adalah apa yang orang katakan tentang anda di batu nisan, karakter adalah apa yang malaikat katakan tentang anda di hadapan Tuhan.

Karena umumnya manusia lebih mementingkan reputasi ketimbang karakter, maka dalam kehidupan ini kita sering memakai berbagai jenis “topeng”, antara lain:

• Topeng Kepemilikan
• Topeng Intelektualitas
• Topeng Sosial
• Topeng Moral
• Topeng Impresif (Aktor/Aktris)
• Topeng Jabatan
• Topeng Seksualitas

Namun kita perlu menyadari bahwa kita tidak dapat mengelabui diri sendiri dan Tuhan (Wajah di Depan Cermin, oleh Harry Holland Upchurch).

Jika kamu mendapatkan ambisimu selama ini, dan dunia membuatmu merasa bagai raja dalam sehari, pergilah ke cermin dan tataplah dirimu di situ; dengarlah apa yang akan dikatakan wajah dalam cermin itu. Karena bukanlah penilaian ayah, ibu atau pasanganmu yang menentukan kelulusanmu, tapi keputusan yang paling berharga datang dari dia yang menatap kembali dari cermin.

Dialah teman yang harus kau puaskan, jangan pedulikan yang lain, karena dialah yang pasti akan bersamamu hingga akhir. Dan kau telah melalui suatu ujian berat dan berbahaya, jika wajah di cermin itu menjadi temanmu. Kau dapat saja menipu dunia ini sepanjang perjalanan hidupmu, selalu mendapat tepukan saat kau melaluinya. Tetapi hasil akhirnya hanyalah sakit hati dan ratap tangisan, bila kau telah menipu si wajah dalam cermin. “Be true to God and be true to yourself” (E.G. White).

KEBUTUHAN TERBESAR DUNIA
Kebutuhan terbesar dunia adalah MANUSIA:

• Yang tidak dapat diperjualbelikan
• Yang berani menyebut dosa itu dosa
• Yang setia dan jujur terhadap tugas seperti jarum kompas menunjuk ke kutub
• Yang berani berdiri di atas kebenaran walau langit runtuh sekalipun

Ungkapan di atas jika disederhanakan berarti memiliki integritas dan karakter yang benar.

Daniel adalah salah satu tokoh besar menurut E.G. White dan menyebutnya “an Ambassador of Heaven. Inilah contoh terbaik dari umat Allah yang memiliki karakter sehingga oleh Gabriel disebut sebagai “orang yang sangat dikasihi” TUHAN (Dan 9:23).

Daniel dan kawan-kawannya telah dengan setia dituntun oleh prinsip-prinsip firman Allah. Mereka belajar mengorbankan perkara-perkara dunia (nasionalisme, status bangsawan, dan kesempatan membentuk keluarga) demi kerohanian mencari kebaikan tertinggi. Dan mereka menuai penghargaan.

Kebiasaan bertarak dan rasa tanggungjawab sebagai wakil TUHAN, menuntut perkembangan kuasa tubuh, pikiran dan jiwa. Sehingga pada akhir pendidikan mereka dengan calon-calon lain, dalam ujian yang diberikan raja, tidak didapati seorang pun setara dengan mereka, bahkan dalam kebijaksanaan mereka sepuluh kali lebih cerdas dari semua orang-orang pintar di seluruh Babil. Tidak tergoyahkan dalam kesetiaan kepada TUHAN, tidak kalah dalam penguasaan diri, martabat dan kesopanannya memenangkan perkenan dan kasih dari pejabat-pejabat kafir. Dengan cepat menanjak karirnya mencapai puncak yaitu perdana menteri kerajaan.

Melewati pergantian rezim kerajaan – runtuhnya Babil dan diganti oleh kerajaan lawannya – sedemikian bijaksananya dan kenegarawanannya, kesopanan, dan kebaikan hatinya yang tulus, digabung dengan kesetiaan terhadap prinsip, sehingga musuh-musuhnya pun terpaksa mengakui bahwa “tidak mendapatkan alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia, tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau kesalahan padanya.” ( Dan 6:5)

Sementara Daniel bergantung kepada TUHAN dengan iman yang tak goyah, roh nubuat diberikan kepadanya. Daniel dihormati oleh manusia dengan tanggung jawab pemerintahan dan rahasia kerajaan, dan dia juga dihormati oleh TUHAN sebagai duta besar-Nya, diajar untuk membaca rahasia masa depan. Raja-raja dunia melalui hubungan dengan “perwakilan surga” ini dipaksa mengakui Tuhannya Daniel.

Nebukadnezar menyatakan: “Sesungguhnyalah, Allah-mu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu.” ( Dan 2:47)

Pengumuman Raja Darius (Dan 6:26-27): “Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Tuhannya Daniel, sebab Dialah Tuhan yang hidup yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi.”

Dalam pengalaman Daniel, karakter yang benar dan kokoh membuahkan penghargaan (reputasi) yang tinggi dari atasannya. Betapa pentingnya karakter melebihi reputasi, maka kita perlu mengetahui bagaimana terbentuknya.

Pembentukan Karakter:
Karakter terbentuk dari kebiasaan. Kebiasaan adalah tindakan yang diulang-ulangi. Apa yang mendasari tindakan? Yaitu motif yang dipengaruhi oleh nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan informasi yang kita yakini. Bagaimana mendapatkan motif yang benar? Alat yang Tuhan sediakan bagi umat-Nya ialah Kitab Suci. Alkitab adalah sarana pendidikan (contoh: Yesus, Yohanes Pembaptis). Alkitab adalah sarana pengudusan. (Yoh. 17:17)

Sikap yang benar dalam mempelajari Alkitab:
Memiliki roh seorang pelajar. Bukan untuk membuktikan atau meneguhkan pendapat sendiri tetapi untuk mengenal apa firman Tuhan. Memohon bantuan Roh Kudus yang mengilhami firman itu untuk menjelaskannya. Apa yang Tuhan perintahkan harus dipatuhi. Dipelajari dengan usaha yang rajin dan pikiran yang terjaga seperti penambang menggali dengan sungguh-sungguh dan tekun akan emas sebagai harta dunia, sedemikian juga kita harus menggali dari perbendaharaan Firman Tuhan. Setiap bagian dari Alkitab diberikan dengan ilham Tuhan dan itu berguna. Kitab Wahyu dalam kaitannya dengan buku Daniel dituntut untuk dipelajari secara khusus. Ada kebahagiaan dalam mempelajarinya. (Wahyu 1:3).

Kuasa motif terbesar dari jiwa ialah iman, pengharapan dan kasih, dan untuk hal-hal itulah mempelajari Alkitab secara tepat menyediakannya. Keindahan luar dari pengaruh Alkitab ialah keindahan kesucian. Sementara pelajar Alkitab memandang kepada Penebus, akan ada kebangunan kuasa ajaib dari iman, pemujaan dan kasih di dalam jiwa. Dengan memandang kepada Kristus, kita bertumbuh ke dalam keserupaan dengan Dia yang kita puja. Mata air damai sejahtera dan sukacita surga terbuka dalam jiwa oleh kata-kata inspirasi akan menjadi sungai pengaruh yang dahsyat yang memberkati mereka yang datang ke dalam jangkauannya.

K e s i m p u l a n :
Karakter adalah milik satu-satunya yang akan kita bawa ke surga. Karakter yang benar terbentuk melalui hubungan dengan Kristus yang akrab dan hidup, melalui sarana “3B”:

1. Belajar Alkitab
2. Berdoa
3. Bersaksi

Kiranya umat TUHAN menyadari bahwa karakterlah yang terpenting di mata TUHAN, sedangkan reputasi dapat menipu diri kita dan orang lain. Semoga TUHAN memberkati kita untuk menumbuhkan karakter yang benar.

(WAO) â€“ Drs. Robin A Wijaya, MBA

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?