Thursday, March 28, 2024
Google search engine
HomeUncategorizedPEKABARAN NABI ELIA (2)

PEKABARAN NABI ELIA (2)

PEKABARAN ELIA DAN YOHANES PEMBAPTIS
    [AkhirZaman.org] Pada zaman Yesus Kristus hidup di atas dunia ini, kerohanian bangsa Israel itu pun sangat merosot hingga titik dasar yang paling rendah. Pemimpin agama Yahudi, para imam, ahli Taurat, Farisi semuanya telah menyelewengkan agama demi kepentingan diri sendiri. Sebelum kehadiran Yesus di dunia ini, sudah dinubuatkan akan ada seorang diutus Tuhan mendahului-Nya untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, itulah Yohanes Pembaptis.

    Lukas 1:15-17 “Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”

   Markus 1:4-8 “demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.  Inilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

    Keadaan kerohanian bangsa pilihan itu pada waktu itu sangat merosot dan hampir tidak ada fungsi agama itu lagi kelihatan dalam hidup sehari-hari.

    Ellen White menuliskan : “Pada zaman Yohanes Pembaptis keserakahan terhadap kekayaan, dan cinta akan kemewahan sangat merajalela. Kepelisiran yang cabul, pesta-pesta dan minum-minuman yang menimbulkan penyakit-penyakit jasmani dan kemerosotan, menumpulkan pengertian tentang hal yang rohani dan mematikan rasa terhadap dosa. Yohanes muncul sebagai seorang reformator. Dengan kehidupannya yang bertarak dan dengan pakaian yang sederhana, ia menempelak segala yang keterlaluan pada zamannya.

    Keadaan peribadatan orang pada waktu Yohanes sama seperti pada waktu zaman Nabi Elia. Manusia rakus akan harta, cinta kemewahan, suka memamerkan keberadaannya, kepelisiran, pesta pora, percabulan dan kemerosotan moral. Kuasa agama itu sudah hilang  di dalam kehidupan mereka sementara mereka kelihatan secara luar adalah orang yang beragama.

    Alkitab berkata bahwa Yohanes Pembaptis telah datang dalam roh dan kuasa Elia. Apakah artinya itu? Seperti Elia yang dengan berani menegur raja karena melakukan dosa besar yaitu penyembahan kepada dewa Baal dan dewa Asytoret dan berhasil melakukan pekerjaan besar sehingga dapat mengembalikan hati Israel kepada Tuhan. Dalam hal yang sama juga Yohanes Pembaptis telah berhasil dalam misinya diutus untuk mengembalikan hati bangsa itu kepada Tuhan dengan teguran yang tegas supaya meninggalkan dosa penyembahan kepada berhala, kekayaan uang dan harta serta kepelisiran pesta pora dan kesombongan dan mementingkan diri. Panggilan kepada pertobatan itu berhasil dan pertobatan itu dinyatakan melalui baptisan air.

    Ia telah diutus untuk mendahului kedatangan Mesias. Mempersiapkan suatu umat untuk bertemu dengan Kristus pada kedatangan-Nya yang pertama  di atas dunia ini.

    Hal ini sebagai kegenapan dari nubuatan Nabi Yesaya. Yesaya 40:3, “Ada suara yang berseru-seru: ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”

    Yohanes telah berseru dengan suara nyaring mengkhotbahkan firman Tuhan, dengan tegas menempelak dosa dan kejahatan umat pada saat itu. Di padang belantara Yudea-lah Yohanes menyampaikan khotbah panggilan kepada pertobatan, dan apabila tidak menerima panggilannya akan menerima kebinasaan yang dahsyat, tegasnya. Yohanes bagaikan Nabi Elia dan datang dalam kuasa dan roh Elia. Pemikiran orang kembali kepada zaman Elia karena Yohanes juga mempunyai cara dan perilaku seperti Elia dan juga berpakaian seperti Elia.

Yohanes Pembaptis datang dalam roh dan kuasa Elia, dipenuhi kuasa Roh Kudus yang menyampaikan:

  1. Khotbah yang tegas dan berani menegur dosa umat dan panggilan supaya merendahkan hati dan penyangkalan diri dan bertobat!
  2. Pekabaran tentang kedatangan Mesias, agar bangsa itu sedia menerima-Nya sebagai raja dan yang sudah dinubuatkan oleh para nabi ratusan tahun yang lalu dengan demikian tersedia satu umat yang layak di hadapan Tuhan di atas bumi ini melalui kematian-Nya.

    Yohanes telah datang dalam kuasa dan roh Elia, ia dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus sejak semula, sehingga ia menegur dosa dengan beraninya sehingga banyak yang bertobat. Roh nubuat menjelaskan:
    “Penghulu-penghulu dan rabbi-rabbi, serdadu-serdadu, para pemungut cukai, dan para petani datang untuk mendengar nabi itu…. Banyak yang bertobat dan menerima baptisan. Orang dari segala lapisan masyarakat menyerahkan diri kepada tuntutan Pembaptis itu, supaya boleh mendapat bagian dalam kerajaan yang diumumkannya itu. Kebanyakan katib-katib dan orang Farisi datang mengakui dosa mereka dan menerima baptisan. Mereka yang meninggalkan diri sendiri sebagai orang yang lebih baik daripada orang lain…. Sekarang segala rahasia hidup mereka yang bersalah itu tersingkap.”

    Yohanes memaklumkan kedatangan Mesias, serta mengajak bangsa itu kepada pertobatan. Sebagai lambing penyucian dari dosa, dibaptiskannya mereka itu di sungai Yordan. Demikian dengan satu pelajaran penting yang mengandung arti dinyatakannya bahwa orang-orang yang mengaku dirinya umat pilihan Allah itu sudah dinajiskan oleh dosa dan bahwa dengan tiada penyucian hati dan hidup, maka mereka itu tidak dapat beroleh bagian dalam  kerajaan Mesias itu.

    Ada perbedaan yang mencolok dari Elia dan Yohanes Pembaptis dalam tugas  pelayanannya. Yaitu, bahwa Elia melakukan banyak mukjizat di hadapan Israel. Antara lain mengumumkan tidak turun hujan sebelum ia katakan. (1 Raja 17:1). Menurunkan api dari langit di atas Bukit Karmel. Roti dan minyak tidak habis di gubuk janda di Sarfat dan menghidupkan anak janda yang meninggal di Sarfat, serta perjalanan 40 hari ke Gunung Horeb dan akhirnya ia diangkat ke surga dengan kereta api kuda. Sedang Yohanes Pembaptis tidak melakukan satupun tanda mukjizat. (Yohanes 10:41).

    Yohanes telah menegur Raja Herodes oleh karena ia mengambil istri saudaranya Filipus menjadi istrinya yaitu Herodias . Hal itu membuat sakit hati dan dendam di hati Herodias terhadap Yohanes Pembaptis sehingga ia dipenjarakan. Kemudian dalam satu pesta ulang tahun Raja Herodes dimana ia mengundang seluruh pembesar kerajaan hadir di pesta itu. Dan mereka minum dan mabuk, dan pada waktu itu telah mengundang putri Herodias yang bernama Salome untuk menari di hadapan seluruh pembesar kerajaan. Sebagai imbalan dari tarian Salome yang sangat menyenangkan  hati raja dan seluruh undangan maka raja berkata, mintalah apa saja yang kau inginkan niscaya raja akan berikan. Salome berlari kepada ibunya menanyakan apa yang ia harus minta kepada raja. Ibunya berkata, mintalah  kepala Yohanes Pembaptis. Demikianlah nasib Yohanes Pembaptis, kepalanya dipancung dan dibawa kepada raja dan raja memberikannya kepada Salome dan Salome memberikan kepada ibunya. (Markus 6:28)

    Walaupun Yohanes tidak seperti Elia yang tidak mengalami kematian melainkan pada akhir hidupnya dimuliakan naik ke surga dengan kereta api kuda, sedang Yohanes kepalanya dipancung di dalam penjara dan kepalanya ditaruh di atas piring dan dibawa di tengah pesta pora para bangsawan dan orang terkemukan Raja Herodes, akan tetapi di hadapan Tuhan, Elia tidaklah lebih besar daripada Yohanes.

    “Tidak ada manusia yang lebih besar di hadapan Tuhan seperti Yohanes Pembaptis. Ia lebih dihormati daripada Elia dan Henokh.”
    “Dalam pemandangan surga kebesaran itu bukan seperti penilaian dunia ini. Bukan kekayaan atau kedudukan atau keturunan raja, atau kepintaran yang tinggi bukan. Itu adalah soal moral dan tabiat. Cinta dan kesucian hati adalah lencana yang sangat berharga. Yohanes di hadapan siapapun ia tidak pernah mencari hormat bagi dirinya sendiri tetapi semuanya dilakukan hanya untuk Kristus yang dijanjikan itu.”

    Ia datang dalam “Kuasa dan roh Elia” untuk menyampaikan satu pekabaran yang tegas dan penuh keberanian dari Tuhan kepada seluruh jajaran masyarakat, tinggi rendah, kaya miskin, dan para penguasa sekalipun agar:

  1. Umat Tuhan bertobat dengan sungguh-sungguh, meninggalkan semua jenis berhala kepelesiran, kemewahan, ketamakan, mementingkan diri sendiri dan keserakahan.
  2. Umat Tuhan dapat bersedia menerima Mesias yang dijanjikan itu, melalui nubuatan dan Firman Tuhan yang sudah dikumandangkan para nabi sejak zaman dulu.
  3. Kesediaan umat untuk menerima teguran dan panggilan pertobatan nabi itu dinyatakan oleh kesediaan mereka menerima baptisan di dalam air.

Pola Hidup Yohanes Pembaptis
    Markus 1:4-8 “demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.” Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Inilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.  Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

       Yohanes sejak kecil telah diajar oleh orangtuanya Zakharia untuk hidup sederhana, penuh pertarakan dan pengendalian diri. Ia tidak dididik oleh para doktor teologi di Yerusalem tetapi ia diajar oleh Roh Kudus di padang belantara. Yohanes banyak menggunakan waktunya di padang gurun Yudea, daerah antara Yerikho dan Laut Mati tidak asing baginya. Ia dekat dengan alam dan seperti Musa dulu ia mendengar suara Tuhan di alam dan di bukt batu di Midian. Ia telah belajar nubuatan tentang datangnya Mesias.

    Dalam penampilan dan pakaian Yohanes bagaikan para nabi zaman dulu, ia tidak memakai pakaian para imam atau Farisi yang  terbuat dari linen tetapi ia memakai pakaian bulu unta dan ikat pinggang kulit. Hal ini sengaja dilakukan untuk membawa pikiran bangsa itu kepada nabi zaman dulu yang menubuatkan akan datangnya Mesias. Dan di samping itu, juga merupakan teguran kepada kemewahan, kepelesiran dan keterlaluan pada waktu itu.
    Pada saat itu ada kelompok Essenes  yang hidup bertapa di Gunung Yudea hidup menyendiri dan berpakaian seperti orang dulu. Akan tetapi Yohanes bukanlah seorang pertapa karena ia bergaul dengan  masyarakat dan mempelajari bagaimana cara pendekatan di masyarakat, dan dengan demikian pelajaran yang  akan disampaikan nanti akan mudah diterima oleh khalayak ramai.

    “Dan makanannya adalah makanan yang alamiah, makanan rakyat sederhana yaitu belalang dan madu hutan. Ini adalah sejenis makanan untuk rakyat umum dari pepohonan.”

    Yohanes harus tampil sebagai utusan Yahwe untuk membawa terang Allah kepada manusia. Ia wajib memberikan suatu tujuan yang baru bagi pikiran mereka. Ia wajib menanamkan ke dalam pikiran mereka kesucian tuntutan-tuntutan Allah dan keperluan mereka akan kebenaran-Nya yang sempurna itu. Seorang utusan seperti itu haruslah suci. Wajiblah ia merupakan bait suci untuk kediaman Roh Suci. Untuk dapat melaksanakan tugasnya, wajiblah ia memiliki badan yang sehat dan tenaga pikiran serta rohani yang kuat. Itulah sebabnya perlu baginya mengendalikan segala kuasanya sedemikian rupa hingga ia dapat berdiri di antara manusia dengan tidak tergoncang  oleh keadaan di sekelilingnya kokoh seperti bukit-bukit batu di padang belantara.

    Karena pada zaman Yohanes Pembaptis keserakahan terhadap kekayaan, dan cinta akan kemewahan dan  pertunjukkan sangat merajalela. Kepelisiran yang cabul, pesta-pesta dan minum-minuman yang menimbulkan penyakit-penyakit jasmani dan kemerosotan, menumpulkan pengertian tentang hal yang rohani dan mematikan rasa terhadap dosa.

    Dalam keadaan seperti itulah, “Yohanes muncul sebagai seorang Reformator. Oleh hidupnya yang bertarak dan pakaiannya yangsederhana ia harus mengecam segala yang keterlaluan terjadi pada zamannya. Itulah sebabnya petunjuk-petunjuk diberikan kepada orangtua Yohanes, sebuah pelajaran pertarakan oleh seorang malaikat dari singgasana surga.”

    Bila kita mau menyempurnakan kesucian dalam takut akan Tuhan, kita perlu memahami pelajaran pertarakan dan pengendalian diri Yohanes yang sangat ketat.

    Roh Nubuat berkata: “selera dan segala nafsu wajib ditundukkan ke bawah kuasa pikiran yang lebih tinggi. Pengendalian diri ini sangat pentingbagi tenaga pikiran dan pengertian rohani yang akan menyanggupkan kita untuk mengerti dan untuk mempraktikkan kebenaran Firman Tuhan yang suci. Oleh sebab itu pertarakan mendapat tempatnya dalam pekerjaan persiapan bagi kita sekarang ini untuk kedatangan Kristus yang kedua kali.”

TIGA HAL PENTING
    Ada tiga hal penting yang kita dapat lihat dalam pekabaran Yohanes Pembaptis yang datang dalam kuasa dan roh Elia” itu:

 

  • Perkataan dan Teguran yang Tegas

      Sama halnya keadaan kerohanian orang Yahudi pada zaman Yohanes Pembaptis sama seperti Israel pada zaman Nabi Elia di mana bangsa itu menyembah Baal yang dianggap sumber kemakmuran dan perlindungan, sesungguhnyapemimpin agama Yahudi Farisi, imam dan ahli Taurat, mereka juga menyembah berhala: kekayaan, kepelesiran, dan kehormatan serta kedudukan. Makan dan minum serta pesta pora membuat hal yang rohani tidak dihargai lagi dengan semestinya.

    Dalam keadaan sseperti itulah Tuhan mengutus hamba-Nya Yohanes Pembaptis berseru dan berteriak dari padang belantara menegur akan dosa dan kejahatan umat dengan beraninya. “Dan oleh kuasa Roh Kudus perkataannya tegas, tajam, dan meyakinkan. Seluruh bangsa itu tergerak hatinya. Berduyun-duyun orang pergi ke padang belantara. Banyak dari antara ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi datang mengakui dosa mereka dan minta dibaptiskan. Mereka ini yang telah meninggikan diri sendirisebagai orang yang lebih baik daripada orang lain banyak yang datang bertobat dan menerima baptisan.

    Hal yang sama juga akan terjadi melalui pekabaran Elia yang muncul pada akhir zaman ini. Sehingga akan terjadi kebngunan dan pembaruan rohani besar-besaran dan menyeluruh bagi pemimpin dan umat yang sisa di jemaat Laodikia yaitu jemaat yang terakhir di atas dunia ini.

 

  • Pelajaran Tentang Nubuatan Peritiwa yang Akan Terjadi (Eskatologi) yaitu Kedatangan Mesias

      Pekabaran Yohanes juga akan mempersiapkan umat menerima kedatangan Mesias yang dijanjikan itu. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi akan datang Dia yang jauh lebih besar dari saya, akan membaptis kamu dengan Roh Kudus, demikian pernyataan dari Yohanes Pembaptis. Maka dengan demikian ia telah meninggikan Yesus Mesias yang akan datang itu yang telah dipelajari oleh pemimpin agama dalam nubuatan para nabi sejak dari dulu kala. Bangsa itu dipersiapkan hatinya agar dapat menerima Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan itu.

    Mereka yang akan datang dalam roh dan kuasa Elia, pada akhir zaman ini akan membawakan pekabaran yang menggemparkan umat dengan pekabaran kedatangan Yesus yang kedua kali. Umat harus dipersiapkan menyambut kedatangan Kristus dengan kehidupan yang sungguh-sungguh bertobat. Pelajaran tentang nubuatan peristiwa yang akan menimpa dunia dan gereja Tuhan (dalam buku Wahyu dan Daniel) harus benar-benar dikumandangkan dengan jelas dan tegas sehingga membangunkan umat dari tidur rohaninya.

 

  • Hidup dengan Makanan dan Pakaian yang Sederhana

      Kehidupan yang amat sederhana. Baik berpakaian, makanan dan kesederhanaan merupakan satu kuasa yang menegur kemewahan, kesombongan, kepelesiran dan keinginan hormat dan pujian bagi diri sendiri bagi para pemimpin agama dan bangsa.

    Makanan Yohanes Pembaptis adalah makanan nabi dahulu, makanan yang mula-mula di Taman Eden, buah dan biji-bijian. Makanan Yohanes disebut; belalang. Itu adalah sejenis buah pohon yang biasanya menjadi makanan rakyat jelata pada saat itu. (Lihat BC tentang Markus 1 :4-8). Makanan manusia sebelum jatuh ke dalam dosa adalah buah-buahan dan biji-bijian. Dan setelah jatuh ke dalam dosa barulah ditambahkan makanan sayur-sayuran. (Kejadian1:29; 3:18). Dan Tuhan izinkan manusia makan daging binatang halal barulah pada saat air bah di mana tidak ada buah dan sayuran selama air menutupi permukaan bumi ini. Dan minuman dari nabi itu adalah: air murni yang keluar dari bukit batu sebagaimana dengan Nabi Elia.

    Sebagaimana Yohanes Pembaptis  dengan makanan dan minuman yangs ederhana merupakan satu hal yang penting diperhatikan umat Tuhan sekarang ini. Panggilan untuk mengikuti reformasi kesehatan, akan semakin jelas dan tandas diperdengarkan oleh para pengkhotbah akhir zaman karena tanpa mengikuti reformasi kesehatan, dalam hidup sederhana dan penuh penyangkalan diri maka kita sebagai umat belum siap untuk bertemu dengan Kristus pada hari kiamat yang sudah sangat dekat itu.  Dengan mengikuti semuanya itu kita umat Tuhan tampil dengan sangat berbeda dengan manusia yang hidup dengan kebudayaan zaman modern dengan segala kepelesirannya. Baik dalam cara makan dan pola makanannya demikian jugadalam cara berpakaian dan pola kehidupan sangatlah berbeda, karena tujuan kita dengan orang duniawi yang sangatlah berbeda.

    Yohanes Pembaptis telah berhasil melakukan misinya, ia datang mempersiapkan satu umat menyambut kedatangan Mesias yang dijanjikan sejak ribuan tahun oleh para nabi pada perjanjian lama. Satu sosok yang sejak lahirnya sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Dan dengan satu pola hidup yang sangat sedernaha, baik dalam makanan, pakaian dan kehidupannya sangat berbeda dengan para pemimpin agama waktu itu yaitu Farisi, imam, maupun ahli Taurat.

By E. Gultom “Ellen G White tentang ELIA MODERN”

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?