Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomeUncategorized43,000 Murid di Brazil akan Diwajibkan untuk Memakai Chip Pemindai Lokasi pada...

43,000 Murid di Brazil akan Diwajibkan untuk Memakai Chip Pemindai Lokasi pada Seragam Mereka

[AkhirZaman.org] Sekolah-sekolah di Brazil Utara sekarang melengkapi seragam mereka dengan chip pemindai lokasi yang dapat memudahkan mereka untuk mengawasi dan melacak murid-muridnya. Diumumkan sebagai sebuah “jalan untuk memberitahu para orangtua jika saja anak-anak mereka membolos sekolah,” penggunaan yang luas dari alat ini dan informasi yang kemungkinan mereka dapat kumpulkan justru agak sedikit mengganggu. Alat ini tidak memiliki “fungsi off” atas chip ini. Saya membaca beberapa komentar yang menyatakan bahwa chip-chip ini akan “membantu untuk menemukan anak-anak yang diculik”. Benarkah demikian? Bagaimana jika si penculik membuat anak ini, misalnya, um, TIDAK memakai seragam itu? Alasan yang kurang masuk akal untuk menyembunyikan agenda yang sebenarnya dari alat ini, secara konstan meningkatkan pengawasan dan pengamatan atas nama “keamanan”. Di bawah ini merupakan sebuah artikel mengenai “Seragam Pintar” yang dikenakan oleh 20,000 murid dan diwajibkan untuk semua 43,000 penduduk lokal Brazil pada tahun 2013.

Chip Pemindai Lokasi Melacak para Murid di Brazil
Para siswa sekolahan yang terdaftar di daerah timur laut kota Brazil mengenakan seragam yang dilengkapi dengan chip pemindai lokasi yang membantu membuat para orangtua waspada jika anak-anak mereka membolos kelas, kata sekretaris pendidikan kota tersebut Kamis lalu.

Dua puluh ribu siswa-siswi di 213 sekolah negeri milik kota Vitoria da Conquista mulai mengenakan kaos dengan chip tersebut awal minggu ini, ujar sekretaris Coriolano Moraes melalui telepon.

Sampai dengan 2013, semua 43,000 siswa siswi sekolah negeri, yang berumur 4 sampai 14 tahun, akan mengenakan kaos yang dilengkapi chip itu, tambahnya.

Chip berfrekuensi radio pada “seragam pintar” ini dapat membuat sebuah komputer mengetahui kapan anak-anak memasuki sekolah lalu ia akan mengirimkan pesan teks kepada telepon seluler mereka. Para orantua juga akan diberitahu jika anaknya tidak muncul sampai dengan 20 menit setelah kelas dimulai dengan sms demikian: “Anak Anda belum sampai di sekolah.”

 “Kami memperhatikan bahwa banyak orangtua akan mengantarkan anak mereka ke sekolah namun tidak akan melihat apakah mereka benar-benar memasuki gedung sekolah karena mereka selalu pergi dengan tergesa-gesa supaya tidak terlambat sampai di tempat mereka bekerja,” Kata Moraes dalam sebuah wawancara telepon. “Mereka selalu terkejut ketika diberitahu berapa kali anak mereka membolos sekolah.”

Setelah seorang siswa membolos kelas sebanyak 3 kali, orangtua akan diminta untuk menjelaskan keabsenan anak-anak mereka. Jika mereka tidak dapat menjelaskan hal itu, maka sekolahan dapat melaporkan pada yang berwajib, kata Moraes.

Pemerintah kota menginvestasikan $670,000 untuk mendesain, menguji dan membuat kaos-kaos bermicrochip tersebut, katanya.

Chip-chip ini, mirip dengan chip yang digunakan untuk melacak hewan peliharaan di beberapa negara, diletakkan di bawah tiap jubah sekolah atau pada salah satu sisi lengan baju mereka dibawah sebuah frase yang mengatakan: “Pendidikan tidak merubah dunia. Pendidikan mengubah orang dan orang mengubah dunia.”

Kaos-kaos itu, dapat dicuci dan disetrika tanpa merusakkan chip-nya, kata Moraes menambahkan bahwa chip tersebut memiliki sebuah “sistem pengaman yang membuat segala macam kerusakan menjadi mustahil.”

Moraes berkata bahwa Vitoria da Conquista merupakan kota pertama di Brazil “dan mungkin di dunia” yang menggunakan sistem ini.
 “Saya percaya kami akan menciptakan suatu tren karena kami telah menerima banyak permintaan dari seluruh penjuru Brazil mengenai informasi tentang cara kerja sistem kami ini,” katanya.

– Source: AP

“Tampaknya kebebasan umat manusia semakin terancam. Saluran informasi orang dewasa seperti email, sms, dsb dan bahkan lokasi dari anak-anak sekalipun juga dapat diakses dengan bebas oleh pihak ketiga. Apakah kita bisa yakin bahwa kita bisa mempertahankan hak asasi kita secara bebas? Siapkah kita jika kita benar-benar kehilangan kuasa atas hak asasi kita?”

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?